Yang puasa semangat puasanya. Yang nggak puasa, aku sayang kamu KWKWKWK. Buat yang baca aku suka kamu. Buat yang gak baca gak dapat tulisan sayang dari aku, akwkwk.
081383534989 nih no gua. Terima jasa bangunin sahur, +100rb kalo pake kata sayng WKWKWK. Eh serius bro, kalo emang mau save, save aja no gua. Tapi jangan bilang-bilang ke doi gua. wkkwkwkwkwk.
Udahlah, langsung di baca aja. AUTHOR MAU liat Kimi Hime live streaming dulu nih wkwkw. Cuci mata sebelum teraweh ye kan. Kwkkw.
Bagaimana rasanya di campakkan oleh orang yang benar-benar mencintaimu disaat kamu mulai punya rasa yang sama?
Gadis cantik dengan rambut kecoklatannya itu kini sudah bisa mulai kembali sekolah. Dia berjalan menyusuri koridor mencari seseorang yang mulai hilang dan tak ada menemuinya.
Merasa bahwa seseorang itu sudah tidak ada menjenguknya saat di rumah sakit, Lisa mulai merasa merindukannya. Gadis itu merindukannya, merindukan Devon. Seberusaha apapun Lisa menyangkal perasaannya, dia tetap tidak bisa membohongi dirinya sendiri.
"Lisa?" tanya seseorang yang tiba-tiba menghadang langkahnya.
Mengerutkan keningnya, Lisa mencoba menelisik apa dia mengenal orang itu. Lisa memerhatikannya dari atas sampai ke bawah namun sepertinya gadis itu tak mengenali orang yang ada di depannya itu.
"Siapa, ya?" Lisa tersenyum sambil mengusap rambut panjangnya yang lembut itu ke belakang.
Laki-laki dengan tubuh yang lebih tinggi itu menyodorkan tangannya. Lisa kemudian menjabat tangan itu, dia berpikir bahwa orang itu hanyalah murid baru yang ingin berkenalan. Well apa salahnya.
"Gue Reynaldi," ucapnya mengenalkan diri.
"Rey ... nald ... di?"
Reynaldi tertawa kecil melihat gadis di depannya sedikit kesulitan menyebut namanya. Dia melepaskan jabatan tangannya pelan, kemudian tersenyum.
Reynaldi menghela nafas pelan, kemudian berkata, "panggil Rey aja."
"Rey?"
Menjetikkan jarinya, kemudian Rey mengangkat kedua alisnya bersamaan. Senyumnya tidak memudar, benar-benar senyum yang menawan.
"Bilangin ke pacar lo, kalo kita—"
"Jangan ganggu dia!"
Perhatian dua orang itu langsung teralihkan oleh seseorang yang tiba-tiba berteriak. Orang tersebut menghampiri mereka dengan langkah kaki yang berdentum-dentum.
Itu Devon.
Menatap Reynaldi dengan tajam, kemudian diam-diam Devon mengeratkan gigi atas dan gigi bawahnya. Devon menahan sebuah perasaan yang menggebu-gebu di hatinya.
"Kenapa, ya, kalo gue deketikn dia?" Reynaldi mengangkat sebelah alisnya.
"Dia babu gue," ucap Devon membuat Lisa melotot dan ingin mencekiknya.
Seperti ciri khasnya, Reynaldi tersenyum kemudian melangkah pergi dari sana. Dia melambaikan tangan kanannya, namun entah pada siapa, mungkin pada Devon atau mungkin juga pada Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga [END]
Teen FictionSumpah ini cerita pertama gw kek alay bet anjir akwkw. Mana banyak salahnya. Tapi sengaja gak unpub, buat kenang2an. Fiksi Remaja & Percintaan dengan sedikit bumbu humor yang sangat receh. Sebuah cerita dimana seorang remaja bernama Devon Antonio y...