Bab 20

869 78 3
                                    

"lu kenapa sih? Dari pulang camp keliatannya lesu banget?" tanya Keysha, sambil menyesap minumannya.

Melengkungkan bibirnya, kemudian mengangkat kedua bahunya bersamaan dengan kedua alisnya juga. Lisa tidak tahu harus menjawab apa, karena dia sendiri tidak tahu dirinya kenapa.

Mereka berempat, Lisa, Tina, Chika dan Keysha, sedang di kantin waktu itu. Sedang menghabiskan waktu istirahatnya bersama.

Soal acara perkemahan, semuanya sudah selesai dari beberapa hari yang lalu. Mereka juga sudah mulai sekolah seperti biasa kembali. Menjalani hari-hari belajarnya, seperti yang seharusnya di lakukan.

Selang beberapa saat, dua orang laki-laki duduk bergabung bersama mereka, menarik perhatian empat gadis cantik yang sedari tadi memang duduk disana.

"Ngapain lo berdua?" tanya Tina. Ucapannya sangat tidak bersahabat.

Dua laki-laki yang terkenal dengan harta kekayaannya yang berlimpah layaknya sultan itu hanya tersenyum. Tak ada niat untuk membalas ucapan gadis-gadis di depannya.

"Bangku laen masih banyak," ucap Keysha.

"Kalo gue maunya disini?" Kevin memiringkan kepalanya, sambil mengangkat dagunya angkuh.

Lisa dan yang lainnya memutar bola mata malas. Kecuali Chika, gadis itu terlalu baik untuk sekedar jutek kepada orang lain.

Tidak biasanya, Bagas dan Kevin mengganggu mereka. Bahkan, jika di ingat-ingat mereka mungkin tidak pernah saling bicara atau sekedar menyapa.

"Mau lo berdua tuh, apaan sih?!" seru Tina.

Hanya Lisa yang sepertinya tidak terganggu atau mungkin tidak peduli dengan kehadiran dua orang cowok disana. Dia malah, tidak melirik sedikitpun ke arah Bagas dan Kevin.

Bruk

Bruk

Ketika hendak menjawab, Kevin tiba-tiba terjungkal ke belakang karena kursi yang di dudukinya di tarik seseorang. Begitupun dengan Bagas, dia juga ikut terjungkal.

Kelakuan Julian yang tiba-tiba menjatuhkan dua orang itu, membuat Lisa dan yang lainnya melotot. Sekarang dia, maksudnya mereka menjadi perhatian semua orang yang ada di kantin.

"Woi! Apa-apaan lo?!" bentak Bagas.

"Apa?! Apa anjing?! Hah?!" Julian melotot ke arah dua orang itu.

Menyadari jika yang di bentaknya adalah Julian, Bagas langsung menarik Kevin pergi dari sana. Dia tidak mau berurusan dengan laki-laki berbadan besar yang seperti tiang listrik itu, meski tangan kirinya sedang patah. Bisa di hajar habis-habisan mereka nantinya.

Sementara yang lainnya masih menatapnya bingung, sambil mengerjap beberapa kali, Julian malah menarik kursi besi yang tadi di jatuhkannya, kemudian duduk di atasnya.

"Ngapain lo?" tanya Lisa.

Tak memperdulikan pertanyaan Lisa, Julian malah mencomot kerupuk milik Chika begitu saja. Sedangkan Chika hanya melebarkan matanya sambil menatap Julian kaget.

Setelah mengambil dan memakan kerupuk Chika sedikit, Julian malah langsung meneguk minuman rasa jeruk milik Keysha. Laki-laki itu tidak memperdulikan tatapan tidak bersahabat dari 4 gadis di depannya.

Segitiga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang