Bab 29

721 64 2
                                    

Kehidupan itu seperti cuaca. Mungkin sekarang langit cerah, namun belum tentu detik kemudian langit tidak hujan. Mungkin kamu sekarang ceria, namun belum tentu kedepannya kamu tidak menangis.

Gadis bernama Alisa Dwi Sintya itu kini harus merasakan pedihnya penindasan. Sejak kejadian dimana dia menampar dan memutuskan hubungan dengan kapten basket tampan sekolahnya itu, dia kini menjadi bahan cemoohan murid-murid yang lain. Terutama murid perempuan yang menyukai dan bisa dibilang sebagai fangirl Sky.

Seperti hal nya saat ini. Gadis dengan surai kecoklatan itu baru datang ke sekolahnya. Dia berjalan melewati koridor sekolah. Di pandang dengan tatapan tidak suka, di gunjingkan, bahkan ada yang terang-terangan mencelanya.

"Dia yang ngejar-ngejar Sky, kan?"

"Udah jadi pacarnya, eh malah di putusin."

"Gue denger, sih, cuma gara-gara Devon. Padahal Devonnya udah jelas-jelas sekarang juga benci sama dia."

Suara orang-orang yang menggunjingkannya terdengar jelas di telinga gadis itu. Meski dia berusaha mengabaikan, telinganya tetap bisa mendengar ucapan-ucapan tidak mengenakkan itu.

Sudah beberapa hari gadis itu menjalani hari sekolahnya dengan begitu menyedihkan seperti ini. Dia yang selalu menolong orang lain saat di tindas, kini malah jadi korban penindasan dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Bruk

"Ups!" Tiga orang perempuan yang sengaja menabraknya menutup mulut dengan dua tangan. "Sorry, ya. Gue sengaja."

"Gue salah apa sama lo?!" Lisa bangkit dan mendorong orang yang barusan bicara.

"Gitu dong ngegas!" bentak yang lainnya.

"Semuanya! Sini-sini! Liat nih cewek yang sok kecakepan itu! Yang nampar kapten basket kita!" seru salah satu dari mereka.

Semua orang berkumpul, mengelilinginya, menyoraki Lisa dan melemparinya dengan sampah-sampah yang ada di tong sampah. Bahkan ada yang mendorong Lisa hingga teejatuh dan membuat gadis itu meringis.

"Bitch!"

"Sok cakep anjir!"

"Najis gue punya adek kelas belagu kayak gini!"

"Anak haram pasti!"

"Wuhhh!"

"Padahal dulu ngejar-ngejar Kak Sky, tapi sekarang malah di putusin. Dasar jalang!"

Tak hanya kakak kelas, adik kelasnya, perempuan, bahkan murid laki-laki pun ikut membullynya dan tak segan-segan menyakitinya secara fisik.

Byurr

Seember air yang entah dari mana diambil, disiramkan pada Lisa yang terduduk disana. Dia tertawakan, di caci, di maki. Gadis itu hanya diam dan perlahan air matanya menetes, menahan perih dan sakit di fisik serta di hatinya.

Lebih parahnya, seseorang melempar kepalanya dengan sepatu. Air mata gadis itu semakin deras. Dia tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya diam menutupi kepalanya dengan tangan, menutupi kepalanya yang di lempari sampah dari sana-sini.

"Berhenti anjing!"

Seorang laki-laki dengan badannya yang sangat besar mendorong tiap orang yang ada disana. Bahkan memukul beberapa laki-laki yang ikut menyakiti Lisa.

"BUBAR SEMUA LO SETAN!!" murka Julian.

Semuanya langsung berlarian berhamburan, meninggalkan Lisa dan Julian yang kini membantunya berdiri. Kondisi gadis itu sungguh sangat mengerikan dengan badannya yang sangat kotor.

Segitiga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang