Bab 28

738 62 10
                                    

Ups sorry dah lah. Gue baru pulang ulangan di sekolah tadi dzuhur, abis tuh bablas ketiduran ampe magrib. Akwkwkw.

Tapi lumayan dah langsung dapet ide karena ada yang ngirim wangsit. AKWKWKW.

Adegan 19+ di scende terkahir. Tenang aja, masih aman. Ini bukan konten adult, tapi ya, biar ada bumbu-bumbu romansanya gitu. AKWKWK. .

Jangan lupa follos akun gue, vote, comment, and share juga. Gak perlu subcribe karena ini bukan youtub akwkwk.

Langsung aja. Happy Reading

Gadis yang sedang melihat layar ponsel milik teman satu sekolahnya itu langsung menegang. Dia tercengang melihat sebuah vidio yang membuat hatinya bergetar.

Menunduk, kemudian Lisa memberikan ponsel milik Reynaldi itu kembali kepada pemiliknya. Dia tidak ingin mempercayai itu, namun itu jelas benar-benar nyata dan dia sendiri bisa melihatnya dengan benar.

"Da-dari mana ... lo dapet ... vidio itu?" Lisa mendongak dengan mata yang berbinar.

Tatapan gadis itu seketika membuat jantung Reynaldi berdebar, namun cepat-cepat dia mengusap wajahnya kasar dan menggeleng. Seperti ada sesuatu yang berbeda dengan perasaannya saat ini.

"Gue yang ngerakmnya sendiri," ucap Reynaldi berusaha bersikap biasa. "Kenapa gue berdebar-debar anjir! Gue harus bikin mereka berdua kehilangan orang yang mereka anggap berharga. Jangan sampe gue malah suka sama nih cewek," sambungnya dalam hati.

"Makasih." Lisa berbalik badan, kemudian melangkah pergi meninggalkan Reynaldi yang melamun menatap kepergiannya.

Gadis dengan surai kecoklatannya itu berjalan mencari kekasihnya, untuk menuntut penjelasan. Dia mencari ke kantin, ke kelas, dan pada akhirnya bertemu di lapangan basket.

Menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan pacarnya, Sky menatap Lisa bingung. Gadis itu terlihat menahan air matanya yang sembab, seperti sedang menahan sebuah kesedihan.

Plak

Sebuah tamparan yang tidak pernah di duga oleh siapapun. Tamparan keras dari Lisa untuk kekasihnya yang tidak pernah bisa membuatnya marah sedikitpun. Tapi kali ini Lisa benar-benar marah, dia benar-benar menampar Sky dengan perasaan yang begitu marah.

Sky tak menyetuh pipinya yang perih dan panas itu. Dia hanya diam, kemudian menatap kembali gadisnya setelah barusan wajahnya menghadap kesamping.

"Kenapa kamu mukulin Devon?" Setetes air mata kecewa berhasil lolos. Sky diam. "Jawab!"

Masih dengan ekspresinya yang dingin dan datar, Sky hanya menatap gadisnya lamat-lamat. Dia tidak menyangka jika kecemburuannya itu tidak salah. Lisa mencintai Devon, itu sudah jelas meski Lisa sendiri tidak menyadarinya.

"Ke—"

"KALO GUE NGEHAJAR DIA APA MASALAHNYA SAMA LO, HAH?!!!"

Ucapannya yang di potong dengan nada sangat tinggi itu membuat Lisa langsung diam membeku. Gadis itu pertama kalinya mendengar dan melihat Sky berbicara sekeras itu.

"Dia udah nyakitin lo. Sekarang kenapa lo belain dia?!" bentak Sky.

Bukan hanya Lisa, tapi semua yang ada melihatnya langsung membeku disana. Sky benar-benar marah, entah pada gadisnya atau pada Devon. Ini bukan Sky yang di kenal dunia dan semua orang, ini sisi lain dari sifat Sky yang selalu tenang dan damai.

"Kita putus!" pungkas Lisa dengan nada yang begitu tinggi.

Saat hendak berbalik dan melangkah pergi, tiba-tiba Sky menahan tangannya. Menarik Lisa secara paksa hingga tubuh mereka kembali berhadapan. Sky menarik kerah baju Lisa dan mencengkramnya kuat-kuat.

Segitiga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang