KRING KRING KRING
Suara alarm berbunyi menunjukkan pukul 5 pagi, membuat Thalia mematikan alarm itu dan kembali tidur dengan pulas.Satu jam kemudian,
Tok tok tok,
Suara ketukan pintu kembali membuat Thalia terbangun."Kenapa?!" tanya Thalia dengan mata setengah terbuka.
"Kamu gak berangkat sekolah?" tanya Mama dari depan pintu.
"Emang sekarang jam berapa, Ma?" tanya Thalia balik.
"Udah jam 6!" jawab Mama.
"Hah? Bukannya masih jam 4?" tanya Thalia seraya mengucek mata kanan nya.
"Coba kamu lihat jam." ujar Mama.
Thalia pun melihat ke arah jam nya, dan ternyata sudah pukul 6. Dan sekolah dimulai pukul setengah 7.
Thalia pun panik dan langsung berlari menuju kamar mandi. Setelah itu, ia langsung mengambil tas sekolah hitam nya dan berlari menuruni anak tangga.
"Eh Thalia, kamu gak sarapan dulu?" tanya Mama.
"Gak dulu deh, Ma! Nanti aku jajan aja!" seru Thalia seraya memakai sepatu sekolah nya.
Setelah selesai memakai sepatu, Thalia berseru, "Mama! Aku berangkat dulu ya!"
"Iya hati-hati." kata Mama.
Thalia langsung mengendarai sepeda nya dengan cepat menuju sekolah baru nya. Sekarang dia sudah menginjak kelas 10 SMA.
***
Sesampainya di sekolah baru nya, ia langsung memarkirkan sepeda nya dan segera masuk ke dalam gedung sekolah. Thalia melihat jam dinding sekolah, dan ternyata masih ada sisa 5 menit lagi. Thalia pun menghembuskan nafas lega. Ia memasuki beberapa ruangan kelas untuk melihat daftar anak murid, dan ternyata ia adalah murid 10F.
Ia pun duduk di salah satu bangku yang terletak di sebelah dinding, dan mencari murid-murid yang berasal dari sekolah lama nya.
Tiba-tiba ada sosok laki-laki yang memasuki ruangan kelas, dan Thalia mengenalnya. Sosok itu tinggi, tampan, dengan tas sekolah nya yang ia genggam di tangan kanan nya.
Sosok itu adalah Louis Adelardo. Ia adalah pemain basket yang paling berbakat di sekolah lama nya, dan Ia adalah sosok yang Thalia kejar selama 8 tahun ini, sosok yang membuat Thalia tergila-gila melihatnya.
Pandangan Thalia pun terkunci pada sosok itu.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Halo," sapa perempuan itu pelan.
"Oh halo," sapa Thalia balik.
"Disini ada orang gak ya?" tanya perempuan itu sambil menunjuk ke arah kursi yang berada di sebelah Thalia.
"Gak ada kok." jawab Thalia.
"Aku boleh duduk disini?" tanya perempuan itu.
"Boleh kok. Duduk aja." ujar Thalia seraya tersenyum.
"Makasih." ucap perempuan itu. Lantas duduk di kursi yang berada di sebelah Thalia.
Perempuan itu agak pendek dan pemalu.
"Hmm... Nama kamu siapa?" tanya Thalia untuk memulai percakapan.
"Aku Nadine." jawab perempuan itu pelan.
"Oh hai Nadine! Aku Thalia." kata Thalia.
"Salam kenal ya, Thalia." ujar Nadine ramah.
"Yuk kita temenan." ujar Thalia.
"Eh? Gapapa nih?" tanya Nadine ragu-ragu.
"Gapapa lah hahaha," ujar Thalia senang.
"Makasih, Thalia." ujar Nadine.
***
Tiba-tiba bel sekolah berdering, dan terdengar suara pria dari speaker sekolah.
"Pagi semua! Bagi para murid baru, Selamat datang di sekolah ini. Saya minta untuk siswa-siswa kelas 10, tolong berkumpul di aula sekolah dan berbaris berdasarkan kelas masing-masing."
Pengumuman itu membuat murid-murid keluar dari kelas dan berbaris di aula sekolah.
Setelah sekitar 5 menit berbaris, muncul sosok pria paruh baya dengan jas biru tua disusul oleh guru-guru.
"Selamat pagi semua!" sapa sosok pria itu.
"Pagi!" sapa murid-murid.
"Saya harap kalian dalam kondisi sehat ya. Jadi sekarang saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya adalah kepala sekolah di sekolah ini. Nama saya Andreas. Kalian bisa panggil saya Mister Andreas. Saya mengajar pelajaran IPS dan Budi pekerti. Sekarang dipersilahkan untuk guru-guru memperkenalkan diri." jelas Mister Andreas sambil memberi mic ke guru yang ada di sebelah nya.
"Halo. Nama saya Siska. Kalian bisa panggil saya Miss Siska. Saya mengajar IPS, dan saya juga wali kelas kelas 10B." jelas Miss Siska.
"Halo anak-anak. Nama saya Dewi. Kalian bisa panggil saya Miss Dewi. Saya mengajar Bahasa Indonesia dan saya juga wali kelas kelas 10F." jelas Miss Dewi.
"Wah gila, wali kelas kita Miss Dewi!" seru salah satu murid dari kelas 10F.
"Yay Miss Dewi!!" seru salah satu murid lain dari kelas 10F.
"Yah padahal aku pengen wali kelas kita Ms Dewi." keluh salah satu murid dari kelas 10C.
"Wah kayaknya Miss Dewi baik nih." batin Thalia.
Perkenalan pun diakhiri oleh para satpam dan OB (office boy) sekolah. Setelah itu, mereka semua diminta untuk kembali ke kelas dan menunggu kedatangan wali kelas.
Tidak lama setelah mereka menunggu, Miss Dewi masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi semua!" seru Miss Dewi.
"Selamat pagi!!" seru murid-murid serentak.
"Jadi, pertama-tama kalian perkenalkan diri dulu ya ke depan. Dimulai dari paling depan ya." kata Miss Dewi.
Satu per satu murid maju untuk memperkenalkan diri mereka, dan ini adalah giliran Thalia.
"Ayo Thalia." bisik Nadine untuk menyemangati Thalia.
"Makasih." bisik Thalia balik sambil tersenyum.
Ia pun perlahan-lahan maju ke depan.
"Halo semua, nama ku Thalia Aleeza. Kalian bisa panggil aku Thalia. Aku harap kita bisa berteman dengan baik. Terima kasih." kata Thalia.
"Oke Thalia, terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk mu." kata Miss Dewi.
Thalia pun kembali ke tempat duduknya.
Pada saat ia memperkenalkan diri, ia merasa ada seseorang yang menatap nya dengan tajam, dan itu adalah Louis Adelardo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some reasons ✅
RomanceIni mungkin adalah hal yang aneh untuk kalian. Tetapi berbeda dengan Thalia Aleeza, seorang murid yang baru menginjak kelas 10 SMA. Secara kebetulan, ia bersekolah dengan Louis Adelardo, sosok pria yang selalu ia kejar selama 8 tahun ini. Tetapi pad...