"Eh tumben kamu telat?" tanya Thalia.
"Ya biasa di ceramahin dulu sama Papa." jawab Nancy.
"Ceramah? Emang kamu kenapa?" tanya Thalia.
Nancy tidak menjawab pertanyaan Thalia.
"Oh maaf," ucap Thalia.
Mereka belajar seperti biasa. Sampai di jam pelajaran matematika, Mister Andreas tidak bisa mengajarkan kita karena Mister Andreas ada rapat mendadak. Sehingga kita diminta untuk mengerjakan tugas di buku paket.
Karena Thalia sangat mengantuk, Thalia tidak sengaja tertidur.
MIMPI ☆
Thalia terbangun di dalam kelas. Thalia sedang berdiri di depan sekolah dengan Nadine di sebelah nya. Sepertinya ini sudah jam pulang.
"Sherly. Aku pulang dulu ya. Udah dijemput nih." kata Nadine.
"Oke. Bye." ucap Thalia seraya melambaikan tangan nya.
'Huh. Aku gak tau rumah ku. Gimana mau pulang?' batin Thalia.
Thalia pun memutuskan untuk mencari Chris. Ia melihat ke kiri kanan, tetapi tidak ada Chris. Ia pun pergi ke ruangan kelas, dan ternyata Chris sedang duduk di bangku nya sambil menggambar.
"Hai Chris!" sapa Thalia dengan senang.
Chris pun menoleh dan tersenyum. "Hai,"
"Wah, kamu udah bisa senyum nih hahaha," kata Thalia.
Chris pun hanya tersenyum.
"Hmm... Kamu gak pulang?" tanya Thalia.
"Enggak. Aku pengen disini aja." kata Chris.
"Mau pergi ke taman sekolah gak?" tanya Thalia.
"Ayo." kata Chris.
Thalia pun menarik tangan Chris menuju ke taman sekolah. Taman nya luas sekali dengan banyak pohon-pohon dan bunga-bunga di sekitar taman. Disana ada tempat duduk, jungkat-jungkit, ayunan, dan beberapa fasilitas lainnya.
Thalia duduk di kursi taman itu bersama dengan Chris. Seperti biasa, Chris tidak lupa membawa inhaler, buku, dan pensil nya.
"Ayo main!!" ajak Thalia senang seraya melepaskan tas nya. Lalu Thalia langsung berlari menuju ayunan. Ia pun bermain ayunan disana. Sedangkan Chris hanya menggambar sambil tersenyum.
Lalu, Thalia pergi bermain jungkat-jungkit.
"Chris! Ayo main sini!" ajak Thalia.
Chris pun langsung duduk di jungkat-jungkit nya. Lalu mereka bermain bersama.
"Hahaha kenapa aku di atas mulu?!" tanya Thalia sambil tertawa.
"Oh maaf." kata Chris seraya menggerakkan jungkat-jungkit nya agar Thalia tidak hanya di atas.
Mereka bermain bersama dan tertawa bersama.
Setelah beberapa menit mereka bermain jungkat-jungkit,
"Eh ayo main di ayunan!!" ajak Thalia sambil menunjuk ke arah ayunan.
"Ayo." kata Chris.
Mereka pun duduk di ayunan sambil tertawa bersama.
Tidak terasa hari semakin gelap, sekarang sudah sekitar pukul 6 sore.
"Huh capek juga ya." kata Thalia.
Chris mengangguk setuju.
"Kamu gak dijemput?" tanya Thalia.
"Hmm... Aku gak tau aku berasal darimana." jawab Chris.
"Hah? maksudmu?" tanya Thalia.
Chris hanya menghela nafas lalu bertanya balik, "Kalo kamu kok belum pulang? Nanti dicariin loh."
"Aku punya alasan yang sama kayak kamu." jawab Thalia sambil tersenyum.
Huh huh huh
Tiba-tiba asma Chris kambuh, membuat Thalia langsung mencari inhaler nya di dalam tas nya, lalu memberikannya ke Chris. Chris pun menghirup inhaler nya.
"Kamu tau kan kalo waktu aku tinggal sedikit?" tanya Chris seraya memasukkan inhaler nya ke dalam tas nya.
Thalia pun hanya bisa mengangguk kecil dengan kepala nya yang sedikit tertunduk.
"Bisa aja aku meninggal besok, minggu depan, atau mungkin saja sekarang." kata Chris.
"Ah jangan bilang kayak gitu dong. Maka dari itu, kamu harus selalu bahagia. Oke?" kata Thalia untuk menghibur Chris.
Chris pun kembali tersenyum.
"Kamu adalah satu-satu nya teman ku." kata Chris.
Thalia pun tersenyum.
MIMPI SELESAI ☆

KAMU SEDANG MEMBACA
Some reasons ✅
Roman d'amourIni mungkin adalah hal yang aneh untuk kalian. Tetapi berbeda dengan Thalia Aleeza, seorang murid yang baru menginjak kelas 10 SMA. Secara kebetulan, ia bersekolah dengan Louis Adelardo, sosok pria yang selalu ia kejar selama 8 tahun ini. Tetapi pad...