Setelah berjam-jam mereka bersenang-senang di mall, akhirnya mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.
Sesampainya di rumah, Mama tengah tidur siang di kamar nya. Thalia pun berjalan menuju ke kamar nya. Menaruh tas nya lalu mengganti baju.
Lalu karena ia terlalu lelah, ia pun memutuskan untuk tidur siang.
MIMPI ☆
Ia berada di kelas, sekarang adalah pelajaran seni. Seperti di kehidupan nyata, pelajaran seni tidak dilaksanakan di kelas mereka. Mereka memiliki kelas sendiri khusus pelajaran seni dan musik.
"Pagi anak-anak!" sapa guru seni tersebut.
"Pagi!" sapa satu kelas balik.
"Sekarang kalian duduk perkelompok. Satu kelompok, 2 orang ya. Cewek cowok." perintah guru seni tersebut.
"Aduh, cewek cowok lagi. Aku sama siapa dong." keluh Nadine.
"Aku juga gak tau aku sama siapa." keluh Thalia juga.
"Kamu sama Chris kan?" tanya Nadine.
"Chris?" tanya Thalia seraya sedikit menengok ke arah Chris.
"Oh iya ya." ujar Thalia.
"Clarissa!!" panggil seseorang dari belakang.
Nadine pun menoleh ke arah orang itu.
"Mau bareng gak?" tanya orang itu.
"Ah boleh boleh." jawab Nadine. Lantas menghampiri orang itu.
Thalia menghampiri Chris yang tengah duduk sendirian.
"Hai Chris!" sapa Thalia.
"Oh hai!" sapa Chris balik.
"Hmm... mau bareng gak?" tanya Thalia.
"Boleh, ayo." kata Chris seraya sedikit bergeser agar Thalia bisa duduk di samping nya.
Thalia pun duduk di sebelah Chris.
"Sekarang, kalian lukis barang yang sudah disediakan disini." perintah guru seni tersebut seraya meletakkan beberapa barang di atas meja kecil. Terdapat apel, pisang, dan beberapa buah-buah lain nya di keranjang.
"Aduh aku gak bisa gambar. Gimana dong?" keluh Thalia.
"Enggak apa-apa. Aku yang sketsa deh. Nanti kamu yang lukis." kata Chris.
"Hmm... Aku gak bisa lukis juga. Nanti malah hancur." keluh Thalia.
"Ah enggak apa-apa. Coba aja dulu." kata Chris.
"Hmm... oke deh." ujar Thalia.
"Nanti aku bantuin deh," kata Chris.
"Oke." ucap Thalia.
Chris pun mulai membuat sketsa di kanvas yang telah disediakan dengan pensil HB nya.
'Aduh gila banget. Belum aja dilukis, udah bagus banget. Nanti kalo aku yang lukis, malah jadi hancur. Aduh gimana dong.' batin Thalia.
Mata Thalia terkunci pada wajah tampan Chris yang sedang fokus membuat sketsa.
Sekitar 10 menit berlalu, Chris sudah menyelesaikan sketsa nya.
"Nih, udah selesai." kata Chris.
"Hmm... aku gak bisa lukis. Gimana dong?" keluh Thalia.
"Ah coba dulu." kata Chris seraya menaruh kuas di sela-sela jari Thalia.
Thalia pun dengan terpaksa mencoba melukis. Ia mencelupkan kuas nya ke dalam cat, lalu mulai melukis.
"Aduh yah, keluar garis." keluh Thalia karena cat nya keluar garis yang sudah digambar oleh Chris.
"Enggak apa-apa. Bisa dibenerin kok." kata Chris.
Thalia pun menghela nafas nya, lantas melanjutkan melukis.
Tiba-tiba ada yang memegang tangan kanan nya. Itu adalah Chris. Chris membantu Thalia melukis agar tidak berantakan. Tangan kanan Thalia digerakkan oleh tangan Chris. Karena Chris duduk di sebelah kiri Thalia, Chris melingkarkan tangan nya di punggung Thalia agar bisa membantu nya.
Jantung Thalia berdetak dengan cepat. Kali ini, ia bisa melihat wajah tampan Chris dengan sangat dekat.
MIMPI SELESAI ☆
Thalia terbangun dengan kuas di tangan nya. Ini adalah kuas yang tadi ia gunakan untuk melukis bersama Chris.
Ia segera beranjak berdiri, lalu menulis mimpi nya di buku sebelum lupa. Kuas nya ia taruh di atas meja belajar nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/220644514-288-k80065.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Some reasons ✅
RomanceIni mungkin adalah hal yang aneh untuk kalian. Tetapi berbeda dengan Thalia Aleeza, seorang murid yang baru menginjak kelas 10 SMA. Secara kebetulan, ia bersekolah dengan Louis Adelardo, sosok pria yang selalu ia kejar selama 8 tahun ini. Tetapi pad...