10.

295 190 89
                                        

Thalia pun sedikit menoleh ke arah sosok itu. Dia adalah Chris. Kenapa dia ada disini? Bukannya dia gak boleh ikut pelajaran olahraga?

Lalu, Thalia mulai kehilangan kesadaran nya membuat semua orang panik.

"Sherly!!" teriak Nadine.

"Bawa dia ke UKS!" seru Mister Ezra.

"Aku aja yang bawa." kata Chris pelan.

"Oh yaudah, kamu bawa dia ke UKS. Clarissa, kamu panggil guru ya." perintah Mister Ezra.

"Oke Mister." kata Nadine. Lalu pergi mencari guru.

Chris juga langsung membawa Thalia di punggung nya dan segera berlari ke UKS.

Sesampainya di UKS,

Chris membaringkan Thalia di atas kasur UKS. Lalu ia duduk di kursi yang terletak di sebelah kasur tersebut. Tidak lama, Nadine datang bersama satu guru. Guru itu mengecek Thalia yang tengah berbaring di atas kasur.

"Sherly perlu istirahat. Untung kepalanya tidak kenapa-napa. Kalau dia sudah siuman, tolong tanya ke dia, mau langsung pulang atau tetep mau sekolah. Mister saranin sih mending istirahat dulu di rumah. Nanti kabarin mister ya." kata guru itu.

"Oke Mister. Makasih." kata Nadine.

"Iya, Makasih mister." kata Chris.

Nadine pun duduk di sofa yang terletak di dekat kasur nya.

"Kamu kenal Sherly?" tanya Nadine.

Chris pun menoleh ke arah Nadine, lalu mengangguk.

"Sejak kapan kalian kenalan?" tanya Nadine.

"Kemarin." jawab Chris pendek.

"Oh." ucap Nadine sambil mengangguk kecil.

Tidak lama, Thalia pun siuman.

"Aku dimana?" tanya Thalia seraya berusaha untuk bangun dari kasur.

"Kamu lagi di UKS sekarang." jawab Nadine.

"Aduh aku pusing banget." keluh Thalia sambil memegang bagian kepala nya yang terkena bola.

"Kamu mending pulang dulu deh. Katanya guru, kepala mu gak kenapa-napa." kata Nadine.

"Yaudah aku pulang aja deh." kata Thalia.

"Aku hubungin Mama mu ya." kata Nadine.

Thalia pun mengangguk. Lalu, Nadine langsung pergi keluar UKS meninggalkan Thalia bersama dengan Chris.

"Hmm... siapa yang bawa aku kesini?" tanya Thalia.

"Aku." jawab Chris pendek.

Jawaban Chris membuat Thalia terkejut.

"Ma.. Makasih." kata Thalia.

Chris membalas perkataan Thalia dengan senyuman.

MIMPI SELESAI ☆

Thalia terbangun. Berbeda dengan mimpi terakhir, kali ini mimpinya menyenangkan membuat Thalia kembali tersenyum-senyum sendiri. Dia segera berjalan menuju kamar mandi. Setelah itu dia pergi ke meja makan untuk sarapan. Di meja makan, sudah ada Mama dan Papa yang tengah duduk sambil menyantap makanannya.

"Thalia tumben berangkat pagi." kata Papa.

"Aku kan emang selalu berangkat pagi." kata Thalia membanggakan diri. Lalu duduk di sebelah Papa.

"Hahaha anak Papa pinter ya." kata Papa sambil mengelus rambut panjang Thalia.

"Apaan pinter? Ini anak susah banget bangun nya. Tumben aja sekarang bangun pagi. Perlu masuk ke Keajaiban dunia ini mah." kata Mama.

"Ih, Mama." kata Thalia.

Papa pun tertawa melihat tingkah laku Mama dan Thalia.

"Thalia. Berangkat bareng Papa ya." kata Papa.

Thalia pun mengangguk sambil tersenyum. Lalu kembali memakan makanan nya.

Setelah selesai menyantap makanan nya, Thalia berangkat ke sekolah bersama Papa.

Sesampainya di sekolah, Thalia berjalan menuju kelas. Di kelas, belum ada Nancy. Tetapi seperti biasa, Nadine sudah duduk di bangku nya.

"Hai Thalia!" sapa Nadine.

"Hai!" sapa Thalia balik seraya duduk di bangku nya.

"Nancy belum dateng?" tanya Thalia.

"Belum nih. Padahal bentar lagi udah mau bel." kata Nadine.

"Mungkin dia telat bangun." ujar Thalia pelan seraya menulis mimpi nya yang tadi di buku tulis nya.

Tidak lama, bel sekolah berdering. Tetapi, Nancy tetap belum datang. Mereka pun harus memulai pelajaran tanpa Nancy. Tiba-tiba,

Tok tok tok

Suara itu membuat satu kelas menoleh ke arah pintu.

"Iya? Masuk." kata Miss Susan, guru bahasa inggris, yang kebetulan bahasa inggris adalah pelajaran pertama hari ini.

Masuklah sosok perempuan, itu adalah Nancy.

"Maaf miss aku telat." kata Nancy.

"Kamu udah ke ruang BK?" tanya Miss Susan.

"Udah miss." jawab Nancy.

"Oke yaudah. Lain kali, jangan telat lagi ya." kata Miss Susan.

"Iya miss. Maaf." kata Nancy.

Lalu, ia duduk di bangku nya.

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang