8.

317 208 151
                                    

'Oke sekarang aku harus benar-benar hidup sebagai Sherly disini.'  batin Thalia.

Tidak lama, datang sosok perempuan ke dalam kelas. Itu adalah Miss Dewi.

"Pagi anak-anak." sapa Miss Dewi.

"Pagi Miss Audrey!" sapa satu kelas balik.

'Hah? Miss Audrey? Itu jelas-jelas Miss Dewi.' batin Thalia.

"Hari ini, miss dan miss-miss lain akan ada rapat. Jadi, kali ini kalian free class ya. Tolong jangan berisik dan jangan bikin ulah ya." kata Miss Dewi.

"Oke miss!" seru satu kelas.

Miss Dewi pun keluar dari kelas.

"Eh gila, kita tumben loh dapet jam kosong." kata Nadine senang.

"Hahaha iya ya." kata Thalia.

"Kamu kemarin ngapain aja?" tanya Nadine.

"Hmm... kemarin aku main game aja nih hehehe." kata Thalia.

"Kamu main game? Dulu, bukannya kamu benci banget sama game?" tanya Nadine bingung.

"Benci? Hahaha enggak kok. Aku sekarang jadi suka sama game." kata Thalia.

"Oh." ucap Nadine pendek.

Saat sedang melihat sekitar, tiba-tiba pandangan Nadine terkunci pada salah satu laki-laki yang duduk di sudut kelas. Laki-laki itu tidak pernah ia lihat di kelas asli nya. Bahkan, ia tidak pernah melihat nya dimana pun. Laki-laki itu duduk sendirian tanpa ada teman yang menemani. Bisa dibilang, laki-laki itu tinggi dan tampan. Bahkan lebih tinggi dan lebih tampan daripada Louis.

Laki-laki itu sedang fokus menggambar sesuatu di buku nya. Karena penasaran dengan laki-laki itu, Thalia bertanya kepada Nadine yang sekarang sedang tertidur.

"Weh Nadine, eh Clarissa." panggil Thalia sambil menepuk pundak Nadine.

"Hah apaan?" tanya Nadine dengan mata nya yang belum sepenuhnya terbuka.

"Hmm... itu siapa ya?" tanya Thalia sambil menunjuk laki-laki itu.

"Yang di pojok?" tanya Nadine memastikan.

Thalia pun mengangguk.

"Itu kan si Chris. Dia suka menyendiri. Kerjaan nya ya cuman gambar-gambar doang." kata Nadine.

"Terus?" tanya Thalia penasaran.

"Dia mantan anggota 'The legends', geng yang paling terkenal di sekolah ini. Bahkan karena isi nya cowo-cowo ganteng semua, geng nya sampe terkenal sampe ke luar sekolah." jelas Nadine.

"Kenapa dia keluar?" tanya Thalia penasaran.

"Karena dia kena penyakit asma." kata Nadine.

"Hah? Asma? Emang kenapa kalo kena asma?" tanya Thalia penasaran.

"Hmm... aku kurang tau sih. Tapi denger-denger dia yang pengen keluar sendiri karena penyakitnya. Dia gak mau nyusahin orang lain karena penyakit nya." kata Nadine.

"Oh gitu." ucap Thalia mengerti.

"Kamu bener-bener lupa sama semuanya ya? Kamu lupa tempat dudukmu, kamu lupa nama sahabat mu sendiri, bahkan kamu gak tau siapa dia." tanya Nadine bingung.

"Hahaha mungkin aku amnesia." kata Thalia.

***

Di tengah keramaian kelas, tiba-tiba masuk lah satu sosok pria ke dalam kelas. Itu adalah Mister Ezra, guru olahraga mereka. Tetapi di sini, namanya bukan Ezra melainkan Garry.

"Kok kalian gak olahraga? Cepetan kumpul di lapangan!" seru Mister Ezra.

"Mister! Bukannya kita free class?" tanya Nadine.

"Sejak kapan free class?" tanya Mister Ezra.

"Katanya, guru-guru lagi pada rapat semua." kata Nadine.

"Rapat? Kalian gak bohong?" tanya Mister Ezra.

Satu kelas pun menggelengkan kepala mereka.

"Hah iya?!" tanya Mister Ezra panik.

"Iya mister." jawab Nadine.

Jawaban Nancy pun membuat Mister Ezra segera berlari ke ruangan rapat. Hal itu membuat satu kelas tertawa terbahak-bahak.

"Masa dia lupa kalau ada rapat sih?" tanya Nadine sambil tertawa.

"Tau nih hahaha." kata Thalia.

"Lagi pula, kan ini bukan jam pelajaran olahraga. Ini mah jam pelajaran IPA. Jam olahraga kan setelah jam makan siang hahahaha." kata Nadine.

Itu membuat Thalia tertawa terbahak-bahak.

Rapat guru diadakan selama 3 jam. Setelah itu, mereka belajar seperti biasa.

Tidak terasa, sekarang sudah jam olahraga. Mereka pun segera bergegas pergi ke kamar mandi untuk ganti baju, lalu pergi berkumpul di lapangan olahraga. Mereka diminta untuk melakukan pemanasan dengan Mister Ezra memimpin di depan. Tetapi ada kejanggalan, di kumpulan anak-anak murid, tidak ada Chris, laki-laki penderita asma itu.

"Eh, Nadine. Kok gak ada Chris?" tanya Thalia.

"Kan dia kena asma. Dia punya surat izin untuk setiap pelajaran olahraga." kata Nadine.

"Lah? Nilai nya gimana dong?" tanya Thalia.

"Nilai nya diambil dari ulangan teori nya." jawab Nadine.

"Oh gitu. Emang asma nya dia separah itu kah?" tanya Thalia.

"Iya. Parah banget. Mungkin sisa waktu nya, gak banyak." jawab Nadine.

"Ih kasihan banget ya." ujar Thalia.

"Btw, aku Clarissa loh bukan Nadine." kata Nadine.

"Oh iya ya, Clarissa. Sorry aku lupa hehehe." kata Thalia.

"Nadine siapa sih?" tanya Nadine.

"Hmm... Nadine itu tetangga ku." jawab Thalia.

"Oh. Kok kamu bisa ketuker aku sama dia?" tanya Nadine.

"Soalnya muka kalian mirip sih hahahaha. Jadi suka ketuker deh." kata Thalia.

***

Jadi kayaknya banyak yang bingung ya sama nama nama nya? wkwkwk.

Jadi kalian bisa anggep ini tuh ada 2 dunia (dunia nyata dan dunia mimpi). Nah nama-nama di dunia nyata sama dunia mimpi itu beda. Sama hal nya dengan Thalia dan Nadine. Nama Thalia adalah Sherly di dunia mimpi. Sedangkan Nadine itu Clarissa.

Gitu guys wkwk. Kalau masih bingung, jangan  malu-malu buat nanya ke aku ya lewat komen :)

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang