50.

63 26 73
                                    

Thalia terbangun karena ternyata terdapat pengumuman bahwa pesawat akan segera mendarat.

Setelah pesawat telah mendarat dengan sempurna, penumpang-penumpang mulai membereskan barang-barang mereka dan mengecek apakah ada barang yang tertinggal atau tidak. Lalu mereka keluar dari pesawat.

Setelah sekitar 1 jam mengurus paspor dan bagasi. Akhirnya Thalia bisa keluar dari bandara. Ia menunggu kakaknya untuk menjemputnya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya kakaknya tiba di bandara menggunakan mobil. Thalia pun memasukkan koper nya di bagasi mobil, lalu masuk ke dalam mobil.

"HALO OPPA!!" seru Thalia bersemangat.

"Semangat banget kamu hari ini hahaha. Gak capek apa?" tanya Ryan, kakak laki-laki Thalia. Lantas menjalankan mobil nya.

"Di pesawat aku tidur terus." ujar Thalia.

"Dasar tukang tidur." ujar Ryan.

Ryan pun menyetir mobil nya menuju apartemennya. Selama di dalam mobil, mereka banyak berbincang-bincang.

Sampai akhirnya, mereka sudah tiba di apartemen. Ryan memarkirkan mobil nya, lalu mereka pun masuk ke dalam apartemen.

"Mulai sekarang, kamu tidur disini ya. Jangan pulang terlalu malem. Batas pulang itu jam 9, oke?" tanya Ryan.

"Iya, iya." ucap Thalia seraya membuka kopernya.

Ryan pun merebahkan tubuhnya ke kasur. Lalu mulai bermain game di ponselnya. Ryan emang sangat suka bermain game.

Selagi Ryan bermain game, Thalia sedang mengeluarkan barang-barangnya.

"MAMPUS LO! MATI KAN?! SALAH SENDIRI NGAJAK RIBUT SAMA GUE!!" teriak Ryan.

Thalia sudah terbiasa dengan kakaknya yang selalu saja berteriak saat bermain game. Kakaknya emang mirip sekali dengan Mamanya, suka berteriak. Bedanya, kalau Mamanya teriak karena drama-korea, sedangkan kalau kakaknya teriak karena game.

"BANGS**!! INI ORANG PAKE CHEAT NIH, GUE LAPORIN, MAMPUS LO!! GUE TEMBAK-TEMBAK, KOK DARAHNYA KAGAK BERKURANG SIH! MALAH GUE YANG MATI!!" teriak Ryan.

"Kak. Bisa santai aja gak sih? Ya mungkin kakak yang cupu." ujar Thalia.

"Kayak kamu bisa aja maininnya." ujar Ryan.

Thalia pun memutar bola matanya. Lantas lanjut mengeluarkan barang-barangnya.

"Kak, aku kapan mulai sekolah?" tanya Thalia.

"Minggu depan." jawab Ryan tanpa melihat ke arah Thalia.

"Aku sekolah dimana?" tanya Thalia.

"Besok kakak bakal anterin kamu ke sekolahmu. Nanti kamu lihat-lihat sendiri." ujar Ryan.

"Oke." ucap Thalia.

***

Keesokan harinya,
Seperti perkataan Ryan kemarin, hari ini ia akan mengantar Thalia ke sekolah barunya. Ryan tidak ikut masuk ke dalam sekolah Thalia, ia hanya duduk menunggu di dalam mobil. Sedangkan Thalia pergi berjalan-jalan melihat sekolahnya.

Ia tidak pernah melihat sekolahnya secara langsung. Selama ini, ia hanya melihat foto sekolahnya di internet.

Sekolahnya sangat luas, jauh lebih luas daripada sekolah lamanya. Terdapat taman yang berada di depan sekolah, setelah melewati gerbang masuk. Tamannya penuh dengan pepohonan hijau dan berbagai macam bunga-bunga.

Di dalam sekolah, tidak berbeda jauh dengan sekolah lamanya. Tetapi di sekolah ini, terdapat fasilitas asrama, gym, kolam berenang, dan masih banyak lagi.

Ia tidak sabar masuk sekolah. Tetapi di sisi lain, ia kangen masa-masa dimana ia bertemu dengan Chris setiap hari di sekolah.

***

Hari demi hari melesat dengan sangat cepat di Jerman dan di Indonesia. Chris dan Thalia menjalani hidup mereka masing-masing. Di pagi hari, mereka beraktivitas seperti biasa. Sedangkan di malam hari, mereka selalu bersama di dalam mimpi.

Tidak terasa, 1 tahun sudah mereka lewati.

Hari ini adalah hari dimana Thalia akan pulang ke Indonesia.

Chris menjemput Thalia di bandara.

Setelah sekitar setengah jam menunggu kedatangan Thalia, akhirnya Thalia muncul juga sambil menarik kopernya.

Chris langsung berlari dan memeluk Thalia dengan sangat erat, hingga Thalia sedikit terangkat dari lantai. Lalu ia mengecup kening Thalia.

"Kangen." ujar Thalia.

"Hahaha padahal kita baru aja ketemu tadi di mimpi." ujar Chris.

"Iya juga ya hahaha." ujar Thalia.

Seperti itulah, kisah Chris dan Thalia. Dimulai dari pertemuan pertama dia di mimpi hingga sekarang. Tidak ada kisah yang sempurna, tidak ada kisah yang selalu bahagia. Chris dan Thalia melewati kebahagiaan dan kesedihan bersama.


THANK YOU FOR READING "SOME REASONS"

Akhirnya wp ini tamat wkwkwk. Makasih banyak yang udah baca wattpad ini sampai akhir huhuhu terharu akuuu. Maaf kalau endingnya kurang bagus, karena tbh aku udah kehabisan ide wkwkwk sorry bangett. Baca wattpad baru aku juga yaaa makasih banyakk semuaa
-Author-

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang