"Cie malu." goda Chris.
"Ih kagak sih." ujar Thalia tidak terima.
"Gak usah bohong. Udah ketahuan banget." ujar Chris.
Thalia pun memasang wajah cemberut nya.
"Gak usah cemberut-cemberut ih. Kamu jadi makin imut." ujar Chris seraya mencubit pipi Thalia dengan gemas.
MIMPI SELESAI ☆
Thalia terbangun karena ada pramugari yang ingin memberi makan malam untuk para penumpang.
"Excuse me." ujar pramugari tersebut.
Thalia pun menoleh ke arah pramugari tersebut.
"Do you want chicken lasagna or thai green curry with rice?" tanya pramugari tersebut.
"Chicken lasagna." jawab Thalia.
Pramugari tersebut pun mengambil chicken lasagna dari troli makanan, lalu meletakkan nya di atas meja lipat kursi Thalia.
"Thank you." ucap Thalia.
"You're welcome. Please enjoy the meal." ujar pramugari tersebut. Lalu pramugari tersebut pergi melayani penumpang lain.
Thalia pun langsung membuka penutup makanan tersebut, lalu mulai menyantap chicken lasagna tersebut sampai habis. Beberapa menit kemudian, ada pramugari yang mengambil kotak makanan bekas dari para penumpang nya.
Setelah pramugari mengambil kotak makanan bekas nya, Thalia lanjut menonton drama-korea. Ia menonton selama berjam-jam. Itu sudah menjadi kebiasaan semenjak ia menjadi pecinta drama-korea, yaitu menonton drama-korea secara marathon.
Tiba-tiba, ada pesan dari Chris.
Chris:
Thalia
Lagi ngapain?Thalia:
Lagi nonton drakor
Kenapa?Chris:
Kalau kamu mau tidur, bilang yaThalia:
Kalau gak ketiduran ya heheheChris:
Bilang ya! Inget lho!Thalia:
Iya iya
Bakal aku kasih tau kokSetelah itu, Thalia kembali menonton drama-korea. Ia menonton drama-korea selama sekitar 4 jam. Ia berhenti menonton drama-korea karena mata nya pegal, karena terus menerus melihat layar ponsel. Sehingga ia memutuskan untuk tidur sebentar.
Sebelum ia tidur, ia memberi tahu Chris bahwa ia ingin tidur sebentar karena mata nya pegal.
MIMPI ☆
Thalia sedang berjalan bersama Chris. Sekarang ini sudah sekitar jam 10 malam. Jalanan nya sedikit menanjak. Tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang, sehingga sedikit susah untuk melihat ke arah jalan.
"Chris. Kita mau kemana?" tanya Thalia.
"Lihat aja nanti." jawab Chris dengan tangan nya yang menggenggam tangan Thalia.
Sekitar 10 menit berjalan, akhirnya mereka sampai di tujuan mereka. Ternyata, Chris mengajak Thalia untuk melihat pemandangan kota dari atas bukit.
"Wah, bagus banget." ujar Thalia mengagumi keindahan pemandangan kota yang ia lihat.
Chris hanya bisa tersenyum melihat Thalia yang terlihat sangat senang.
Di bukit tersebut, terdapat semacam kursi taman untuk pengunjung agar dapat duduk dengan santai melihat pemandangan kota. Disana juga terdapat pagar pengaman agar tidak terjadi kecelakaan.
"Chris. Ada kamera gak? Duh momen ini harus diabadikan." tanya Thalia.
"Ada. Bentar." ujar Chris seraya membuka tas ransel nya.
"Nih, aku tau kamu pasti perlu kamera." ujar Chris seraya memberikan kamera polaroid kepada Thalia.
"Hahaha tau aja. Eh Chris, ayo foto bareng." ajak Thalia.
"Oke ayo." ucap Chris.
"1..2..3.." ucap Thalia.
Lantas kamera polaroid tersebut memotret, dan kertas foto keluar dari kamera tersebut. Thalia pun mengambil kertas foto tersebut dan menunggu beberapa detik agar hasil foto bisa terlihat.
"Ih aku jelek banget. Ayo foto lagi." ujar Thalia dengan hasil foto yang ia pegang.
"Hahaha ayo." ujar Chris.
"1..2..3.." ucap Thalia.
Mereka pun kembali memotret untuk yang kedua kalinya.
"Nah ini kan bagus." ujar Thalia.
"Ih jelek. Masa aku kedip sih. Ayo foto lagi." ujar Chris.
"Lagian kamu ngapain kedip, babo ya." ujar Thalia. (babo ya=bodoh)
"Babo ya apaan?" tanya Chris.
Thalia terkejut mendengar pertanyaan Chris, ia kira Chris tidak mendengarnya karena ia mengatakan kata tersebut dengan volume yang kecil.
"Babo ya itu artinya ganteng." ujar Thalia.
"Gak yakin aku." ujar Chris.
"Udah lah, ayo foto lagi." ujar Thalia mengalihkan pembicaraan.
Mereka pun kembali memotret untuk yang ketiga kali.
"Nah ini bagus nih." ujar Chris.
"Jadi dua foto gagal nya buat siapa?" tanya Thalia.
"Buat kamu." jawab Chris.
"Heh enak aja. Buat kamu lah." ujar Thalia tidak terima.
"Atau enggak, kita foto satu kali lagi aja." ujar Chris.
"Oke." ucap Thalia setuju.
Lalu mereka kembali memotret untuk yang keempat kali.
"Kamu mau yang mana? Masing-masing dari kita harus ambil satu foto yang berhasil sama satu foto yang gagal." ujar Chris.
"Aku yang ini aja." ujar Thalia mengambil dua kertas foto. Sedangkan, Chris mengambil dua kertas foto yang tersisa.
Setelah itu, mereka duduk di kursi sambil menyantap cemilan.
"Chris. Kamu pernah kepikiran gak sih, kenapa kita bisa dipertemukan lewat mimpi? Kenapa kita gak dipertemukan lewat dunia nyata aja kayak orang-orang pada umumnya?" tanya Thalia.
"Sering. Tetapi mungkin ada beberapa alasan kenapa kita bisa dipertemukan." ujar Chris.
"Apa?" tanya Thalia penasaran.
"Pertama, karena kita jodoh. Kedua, karena Tuhan percaya bahwa kita bisa membuktikan kalau cinta bisa datang kapan saja dan dimana saja, walaupun bukan di dunia nyata." ujar Chris.
"EAKKKKK!!!!" seru Thalia.
Chris pun terkejut karena ia tidak percaya bahwa ia bisa melontarkan kata-kata tersebut.
"Uhuy uhuy!" goda Thalia.
"Udah, udah." ujar Chris malu.
"Bentar, sebenarnya kita ini LDR atau enggak sih?" tanya Thalia.
"Iya dan tidak hahaha." ujar Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some reasons ✅
RomanceIni mungkin adalah hal yang aneh untuk kalian. Tetapi berbeda dengan Thalia Aleeza, seorang murid yang baru menginjak kelas 10 SMA. Secara kebetulan, ia bersekolah dengan Louis Adelardo, sosok pria yang selalu ia kejar selama 8 tahun ini. Tetapi pad...