45.

45 31 83
                                        

Thalia kembali menangis.

"Udah, jangan nangis." ujar Chris seraya mengusap air mata yang menetes di pipi Thalia.

"Kamu tau gak alasan Louis mutusin kamu?" tanya Chris.

"Maksudmu?" tanya Thalia.

"Louis mutusin kamu karena dia gak mau Papa nya ngelakuin hal yang sama ke kamu. Dia takut. Selama ini dia sayang sama kamu, Thalia." ujar Chris.

"Ma...Maksudmu?" tanya Thalia.

"Aku tau kamu ngerti maksudku." ujar Chris.

Thalia pun menunduk.

"Udah, cepetan masuk. Nanti terlambat lho." ujar Chris.

Thalia pun mengangguk.

"Jangan lupa telepon ya." ujar Chris.

"Oke." ucap Thalia seraya mengangkat ponsel nya mengisyaratkan bahwa ia sudah menyiapkan ponsel nya untuk telepon.

Thalia pun berjalan meninggalkan Chris. Lalu, Chris pun melambaikan tangan nya ke arah Thalia.

Thalia pun mulai berjalan semakin jauh dari Chris. Sekali dua kali, ia membalikkan badan nya untuk melihat pacar nya tersebut. Sampai akhirnya, mereka tidak bisa melihat satu sama lain.

Tetapi Thalia tidak lupa untuk langsung menelepon Chris.

"Hai!" sapa Thalia dalam telepon.

"Halo! Kamu udah nyampe bagian apa?" tanya Chris.

"Sekarang lagi mau check in. Lagi ngantre." jawab Thalia.

"Oh oke." ucap Chris.

Chris tengah berjalan menuju tempat parkir.

"Eh ini udah giliran ku." ujar Thalia.

"Oke. Aku matiin ya." ujar Chris.

Lantas, Thalia memasukkan ponselnya ke dalam tas. Lalu ia mulai check in. Setelah selesai check in, ia langsung berjalan menuju tempat cap paspor. Setelah paspor nya selesai di cap, ia pun menunggu ruang tunggu nya dibuka.

Ia berjalan menuju sebuah kursi yang tersedia, lalu ia duduk dan menyantap roti yang tadi Mama berikan sambil chatting dengan Chris.

Thalia:
Chris.



Tidak lama, Chris pun membalas.

Chris:
Iya? Kamu lagi ngapain?

Thalia:
Lagi nunggu ruangan tunggu nya dibuka.

Chris:
Oh gitu.
Nanti di ruang tunggu, kamu istirahat ya.
Tadi kamu bangun nya pagi banget lho.

Thalia:
Iya. Nanti lah. Aku masih belum ngantuk.
Kamu udah nyampe rumah?

Chris:
Udah. Baru aja nyampe.

Thalia:
Oh gitu.

Tidak lama, pintu ruang tunggu pun dibuka, membuat Thalia langsung masuk ke dalam ruang tunggu tersebut. Di dalam ruang tunggu, ia menonton drama-korea sambil menunggu pesawat.

Sekitar setengah jam menunggu, akhirnya penumpang pesawat diperbolehkan untuk masuk ke dalam pesawat.

Thalia pun masuk ke dalam pesawat, mencari tempat duduk nya, lalu duduk di kursi nya.

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang