13.

258 159 87
                                    

Thalia terbangun dengan tangan nya yang memegang kertas foto. Itu adalah hasil foto dia dengan Chris. Kenapa terbawa sampai ke dunia nyata?

Kali ini, Thalia terbangun sendiri, tidak ada yang membangunkan nya. Hari ini adalah hari Sabtu, hari yang menyenangkan bagi nya. Terbebas dari sekolah. Tetapi, nanti ia ada janji dengan Nadine dan Nancy untuk pergi ke mall.

Ia pun beranjak dari kasurnya. Lalu ia menggantung foto nya dengan Chris di gantungan foto yang berada di meja belajar nya.

Setelah itu, ia pergi ke meja makan untuk sarapan. Berbeda dari hari-hari biasa nya, hari ini Thalia makan sendiri karena Mama sedang ikut arisan di rumah teman nya, sedangkan Papa mendapatkan panggilan dari kantor nya.

Di meja makan, tidak ada makanan. Sehingga Thalia terpaksa harus memasak sendiri. Ia memasak indomie dengan telur ceplok setengah matang. Setelah jadi, ia menyantap nya dengan lahap.

Setelah selesai menghabiskan sarapan nya, ia mandi. Lalu mulai bersiap-siap untuk pergi ke mall. Ia memakai baju putih berlengan pendek dengan celana jogger sebagai bawahan. Ia pun memesan ojek-online dan mengunci pintu rumah.

Tidak lama, ojek-online nya pun datang. Thalia memakai helm nya, lalu naik ke motor nya. Di sepanjang perjalanan, ia hanya mendengarkan lagu lewat earphone nya. Perjalanan dari rumah ke mall tidak begitu jauh. Hanya perlu sekitar 10 menit untuk sampai ke mall.

Sesampainya di mall, ia turun dari motor nya lalu memberi biaya ongkos dan sedikit uang tip untuk bapak ojek-online tersebut. Kemudian ia berjalan masuk ke dalam mall, dan pergi ke lokasi ketemuan tepatnya di depan starbucks.

Ia melihat Nadine dan Nancy tengah berdiri sambil ngobrol dan memainkan ponsel mereka. Ia pun menghampiri mereka.

"Nadine! Nancy!" sapa Thalia.

"Oh hai Thalia!" sapa Nadine dan Nancy balik.

"Udah lama?" tanya Thalia.

"Gak kok," jawab Nadine.

"Oh oke deh." ucap Thalia.

"Ayo kita shopping hahaha," ajak Nancy.

"Ayo ayo!!" seru Thalia.

Mereka pun mulai berbelanja, lalu mereka juga foto di photobox untuk kenang-kenangan. Mereka juga tidak lupa untuk post foto mereka di instastory mereka. Mereka pun kembali berjalan-jalan.

Di tengah jalan-jalan mereka, tiba-tiba mata Thalia terkunci pada sosok laki-laki yang tengah berdiri bersender sambil sibuk memainkan HP nya. Itu adalah Louis.

"Eh eh eh," ucap Thalia seraya menunjuk Louis.

"Kok dia bisa ada disini?" tanya Nadine.

"Lo mau nyamperin?" tanya Nancy.

Thalia pun mengangguk, lantas berlari menghampiri Louis.

"Gila emang itu anak. Mabok cinta sumpah dah. Kayak abis di bius." kata Nancy.

"Hahaha emang dia kayak gitu, bucin." kata Nadine.

***

"Louis!" sapa Thalia ramah.

Louis hanya menoleh ke arah Thalia, lalu langsung kembali memainkan HP nya seperti tidak ada orang yang memanggil nya.

Thalia pun langsung ikut bersender di sebelah Louis.

"Ih gak usah pura-pura gak lihat deh." kata Thalia.

"Lo bisa pergi dari sini?" tanya Louis dengan ketus.

"Aku baru dateng ke sini." kata Thalia.

"Please, gak usah kejar gue lagi. Kalo gue bilang gak suka sama lo. Ya yaudah terima aja, susah amat. Kalo lo suka sama gue, ya gak usah sampe segini nya juga dong!" seru Louis seraya pergi meninggalkan Thalia yang mematung mendengar perkataan Louis.

Seruan Louis terdengar sampai ke tempat Nadine dan Nancy. Hal itu membuat Nadine dan Nancy langsung berlari menghampiri Thalia yang tengah masih mematung.

"Thalia, kamu nggak apa-apa?" tanya Nadine.

"Aduh, mending kita nongkrong aja deh. Daripada ketemu sama si brengsek itu! Pengen ku tampol lama kelamaan." kata Nancy.

"Udah lah. Ayo jalan-jalan lagi." kata Thalia pelan.

"Yakin?" tanya Nadine.

Thalia pun mengangguk.

"Oh ayo! Nanti kalo ketemu si brengsek itu, gue tampol ampe mimisan tu orang. Ngajak ribut sama kita! Huh!" seru Nancy kesal.

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang