Keesokan harinya, tepatnya pukul 5 sore, 2 jam setelah jam pulang sekolah.
Sore ini, hujan turun begitu deras nya. Tetapi, sekolah terasa sepi karena murid-murid sudah pulang.
Beberapa murid kelas 11 memutuskan untuk latihan untuk ulangan praktek seni minggu depan, sehingga pulang lebih telat dibandingkan murid-murid yang lain."Thalia. Aku duluan ya!" seru Nadine dengan suara nya yang tercampur dengan suara hujan.
"Oke! Hati-hati ya, Nadine!" seru Thalia.
Karena hujan, Thalia tidak bisa pulang. Sehingga, ia harus menunggu hingga hujan mereda.
Louis pulang lebih dulu dibanding Thalia, karena Louis tidak mengikuti latihan sama dengan Nancy. Sebenarnya Louis ingin menunggu Thalia hingga selesai latihan, tetapi Thalia menolak nya.
Sekolah tinggal tersisa Chris, Thalia, dan beberapa petugas-petugas sekolah.
Thalia hanya duduk sambil memainkan HP nya. Sedangkan Chris menghampiri Thalia, lantas duduk di sebelah nya.
"Thalia." panggil Chris.
Thalia menoleh lalu bertanya, "Eh Chris? Kok tumben belum pulang?"
"Lagi hujan begini, gimana mau pulang?" tanya Chris balik.
"Hehehe iya juga sih." ujar Thalia.
"Thalia." panggil Chris untuk kedua kali nya.
"Iya? Kenapa?" tanya Thalia.
"Ingatan ku balik." jawab Chris.
Dari wajah Thalia, terlihat bahwa Thalia teringat kembali oleh kenangan nya dengan Chris di mimpi. Hati nya kembali sesak, ingin segera menangis.
"Maaf, aku terlalu lama." ujar Chris seraya memeluk Thalia dengan erat.
Tidak lama, Thalia menangis tersendu-sendu.
"Kamu darimana aja?" tanya Thalia dengan suara yang tercampur dengan tangisan.
"Maaf, Thalia." ujar Chris. Perlahan air mata nya menetes.
Perlahan, mereka melepas pelukan nya.
"Kamu beneran inget kan?" tanya Thalia.
Chris mengangguk.
"Kamu gak bohong kan?" tanya Thalia lagi.
"Ngapain aku bohong?" tanya Chris seraya tersenyum. Lantas ia mengelap air mata Thalia yang menetes ke pipi nya dengan ibu jari nya.
"WOI!!" teriak seseorang. Teriakan nya benar-benar jelas dan kencang, bahkan teriakan nya lebih kencang daripada suara hujan.
Teriakan tersebut membuat Chris dan Thalia menoleh ke arah teriakan tersebut.
Orang yang berteriak adalah Louis. Ia tengah berdiri di tengah-tengah hujan deras dengan payung hitam di tangan kanan nya.
Louis berlari menuju Chris dan Thalia, lantas menarik Thalia untuk menjauh dari Chris. Chris yang melihat kejadian tersebut bingung karena ia tidak tau kalau Thalia dan Louis berpacaran.
"Lo gak usah macem-macem sama cewek gue!!" seru Louis dengan amarah.
"Louis. Kita cuman-" ujar Thalia. Tetapi, Louis memotong perkataan Thalia.
"Cuman apa?!" tanya Louis seraya menatap Thalia dengan wajah yang penuh amarah. Membuat Thalia sedikit melangkah mundur karena ketakutan.
"Kamu seharusnya yang gak usah macem-macem sama cewek mu." ujar Chris.
"Maksud lo?!" tanya Louis.
"Dia barusan ketakutan. Apa itu guna nya pacar? Bikin ceweknya takut, terus gak ditenangin gitu?" tanya Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some reasons ✅
RomanceIni mungkin adalah hal yang aneh untuk kalian. Tetapi berbeda dengan Thalia Aleeza, seorang murid yang baru menginjak kelas 10 SMA. Secara kebetulan, ia bersekolah dengan Louis Adelardo, sosok pria yang selalu ia kejar selama 8 tahun ini. Tetapi pad...