22.

133 72 63
                                    

Keesokan harinya,

"Hai, Thalia!" sapa Nadine yang tengah duduk di bangku nya.

"Hai!" sapa Thalia balik.

Thalia pun duduk di bangku nya. Lantas mempersiapkan alat-alat tulis nya.

"Eh, Nadine." ucap Thalia.

"Kenapa?" tanya Nadine.

"Sebenernya, aku pacaran sama seseorang." ujar Thalia.

"Hah? Pacaran?!" tanya Nadine kaget.

Thalia mengangguk.

"Sama siapa?" tanya Nadine.

"Coba tebak." ujar Thalia.

"Hmm... David?" tanya Nadine.

"David kan udah pacaran sama Sarah. Kamu gimana sih?" ujar Thalia.

"Hehehe. Bisa aja dia selingkuh." ujar Nadine.

"Yaampun Nadine." ucap Thalia.

"Siapa weh? Kamu gak terlalu deket sama cowok-cowok disini." ujar Nadine.

"Louis." jawab Thalia.

"HAH??? KOK SAMA DIA?!" tanya Nadine kaget.

Thalia mengangguk.

"Kamu gak ngehalu kan?" tanya Nadine.

"Kagak lah." jawab Thalia.

Tiba-tiba Nancy masuk ke dalam kelas. Membuat Nadine segera berlari menuju Nancy, lantas membisikkan sesuatu. Nancy terlihat sangat terkejut.

"Sumpah beneran?!" tanya Nancy.

Thalia mengangguk.

"Wah! Mana PJ nya?" tanya Nancy.

"Iya nih. Minta dong!" seru Nadine.

Thalia hanya tertawa kecil.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat di sekolah, tidak terasa sekarang sudah waktu nya untuk pulang.

Thalia, Nadine, dan Nancy berdiri di depan sekolah. Tiba-tiba,

"Thalia." panggil seseorang dari belakang.

Itu adalah Louis.

Thalia pun menoleh ke arah Louis. Lalu bertanya, "Iya?"

"Aku anterin kamu." jawab Louis.

"Oh oke." ucap Thalia.

Lantas, Louis menarik tangan Thalia menuju mobil. Tidak lupa, Thalia melambaikan tangan nya ke arah Nadine dan Nancy.

"Ekhem ekhem." goda Nadine dengan suara yang cukup keras. Membuat Thalia mendengar nya dari kejauhan.

"Selamat berpacaran!!!" teriak Nancy. Membuat siswa-siswi yang berdiri di dekat nya, kebingungan.

Thalia pun masuk ke dalam mobil Louis.

"Louis. Sepeda ku gimana?" tanya Thalia.

"Udah kumasukkin di bagasi." jawab Louis.

"Oh oke. Makasih." ucap Thalia.

Tidak lama, mereka sudah berada di depan rumah Thalia.

"Lain kali, aku yang anterin kamu. Kamu gak usah pake sepeda." ujar Louis.

"Lah tapi kan aku pergi ke sekolah pake sepeda." ujar Thalia.

"Hmm... aku yang anterin juga." ujar Louis.

"Oke. Jangan terlalu cepet ya nyampe nya." ujar Thalia.

"Oke." ucap Louis.

Thalia pun keluar dari mobil dengan tas dan sepeda nya. Lalu ia melambaikan tangan nya ke arah Louis. Lalu ia masuk ke dalam rumah.

***

Seminggu kemudian, tepatnya pada hari Sabtu pukul 8 malam.

Selama seminggu ini, hidup Thalia menjadi semakin bahagia dengan Louis yang selalu ada di sisi nya.

Sementara Chris,
Ia membuka kembali buku mimpi milik Thalia yang tidak ia buka selama seminggu lebih ini. Sekarang, ia membaca nya dengan sungguh-sungguh hingga tidak ada kata yang terlewat.

Tetapi ia tetap tidak mengerti isi buku tersebut, ia juga tidak mengerti kenapa nama nya tertulis di buku tersebut. Padahal, ia tidak pernah bertemu dengan Thalia sebelumnya.

Tidak lama, ia tertidur.

MIMPI ☆

Chris terbangun di dalam bioskop. Di dalam bioskop tersebut, kursi-kursi penuh dengan orang-orang yang menunggu film nya ditayangkan.

Di tangan Chris, terdapat tiket bioskop yang tertulis nomor tempat duduk nya yaitu B10. Chris pun menuju tempat duduk B10, lalu duduk disana.

Sekitar 5 menit menunggu, lampu bioskop perlahan dimatikan. Artinya, film akan segera dimulai.

Sebelum dimulai, layar bioskop menampilkan beberapa iklan. Setelah iklan-iklan ditayangkan, sekarang film akan dimulai.

Some reasons ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang