"Abizar."
Syakira tersenyum seraya menyebut nama itu. Dia terkekeh sendiri mengingat bagaimana mereka berciuman tadi. Dia bisa merasakan ciuman laki-laki itu yang sedikit kaku. Entah tak pernah berciuman sama sekali atau sudah lama tak melakukannya dia tidak tahu. Yang jelas sepertinya dia harus mengajari laki-laki itu agar lebih agresif.
"Baru kali ada cowok kayak dia. Biasanya cowok gue dulu udah pada ahli soal begituan."
Padahal Syakira mengira kalau usia Abizar sudah cukup matang. Dia tidak tahu usia persisnya berapa, namun sepertinya di atas dua puluh lima tahun. Tapi anehnya ciumannya masih belum ahli.
"Jangan-jangan dia masih perjaka lagi?"
Syakira merebahkan dirinya di atas kasur. Lalu dia meraba bibirnya sendiri seraya tersenyum. "Tapi tu cowok ganteng juga sih."
Syakira merasa yakin kalau dia bisa meluluhkan Abizar. Dia hanya harus lebih giat menggoda laki-laki itu. Buktinya tadi, Abizar mau membalas ciumannya. Dan dia yakin kalau nanti Abizar yang akan ketagihan ciumannya.
***
"Dari mana aja kamu Bi? Kok bisa telat kayak tadi?" tanya Bima pada putra semata wayangnya itu.
"Gak ke mana-mana, Pa. Aku tadi udah mau berangkat tapi tiba-tiba ada insiden kecil," jawab Abizar tanpa mau mengatakan kalau dia terlambat karena habis berciuman dengan wanita yang bahkan baru beberapa kali dia temui.
"Insiden apa?"
"Bukan apa-apa kok Pa," kilah Abizar.
"Kamu ga lagi menyembunyikan perempuan di apartemen kamu kan?"
"Ya enggak lah, Pa. Masa aku menyembunyikan perempuan di sana."
"Kali aja kan. Makanya kamu bisa telat. Jangan diulangi lagi." Bima menepuk bahu Abizar pelan dan melangkah meninggalkan anaknya itu.
Abizar tiba-tiba memikirkan wanita itu lagi. Dia masih ingat bagaimana ciumannya yang terasa menuntut. Dia buru-buru menggelengkan kepalanya saat otaknya mulai tak beres. Sepertinya dia harus hati-hati dan menjauh dari wanita itu.
***
Abizar geleng-geleng kepala saat melihat wanita itu sudah berada di depan apartemennya saat dia baru saja pulang kerja. Syakira nampak tersenyum manis padanya.
"Hai sayang, baru pulang ya? Kamu pasti capek, kan? Mau aku pijitin gak?" tawar Syakira menggoda.
"Ngapain kamu ke sini lagi? Pulang sana!" usir Abizar.
"Jahat banget sih sayang. Aku udah nunggu kamu lama loh. Masa iya kamu usir aku gitu aja? Ajak aku masuk dulu kek. Kasih ciuman dulu gitu," jawab Syakira seraya mengedipkan matanya.
"Terserah kamu lah," pasrah Abizar. Dia langsung membuka pintu apartemennya menggunakan password karena kartu aksesnya yang tertinggal di dalam. Hal itu dimanfaatkan Syakira untuk mengingat passwordnya.
'Yes, tunggu aja kejutan aku ya sayang,' gumam Syakira dalam hati. Dia buru-buru mendorong Abizar saat laki-laki itu ingin menutup pintu dan membiarkannya di luar.
"Kamu ngapain ikut masuk segala?" kesal Abizar. Dia jengah dan risih dekat-dekat dengan Syakira. Dia masih ingat kalau dia mempunyai pengalaman buruk dengan wanita sejenis Syakira ini.
"Ya nenenin kamu lah sayang."
Abizar melototkan matanya mendengar ucapan mesum wanita itu.
"Maksud aku nemenin kamu. Tapi kalau kamu mau yang tadi juga boleh kok, sayang. Kamu ajak aku tidur bareng juga mau kok. Buat kamu apa sih yang enggak," ralat Syakira tersenyum menggoda.
"Sudahlah, saya mau mandi. Kamu jangan macem-macem!" Abizar langsung saja meninggalkan Syakira dan masuk ke kamarnya. Dia sengaja mengunci pintunya agar Syakira tak ikut masuk.
***
Abizar keluar dari kamarnya begitu dia selesai mandi. Dia merasa badannya sudah kembali segar setelah terkena air. Dia mengedarkan pandangannya ke penjuru apartemen mencari Syakira. Namun perempuan itu tidak ada, sepertinya wanita itu sudah pulang saat dia mandi tadi.
"Minum dulu sayang, aku sudah bikinin buat kamu loh."
Abizar terjengkit kaget saat perempuan itu sudah ada di belakangnya dengan segelas minuman di tangannya. Rupanya dia baru saja dari dapur. Namun, Abizar membelalakkan matanya saat melihat wanita itu yang hanya memakai tank top-nya saja. Sementara pakaiannya tadi sudah dilepas entah ke mana.
"Ke mana pakaian kamu yang tadi? Pakai lagi," suruh Abizar cepat.
"Ada kok. Tadi aku ngerasa gerah, makanya aku lepas. Aku cantik, kan kalau begini?"
"Buruan pakai lagi. Jangan sampai saya yang makein."
"Boleh juga kalau kamu mau."
"Mau kamu apa sih? Kenapa kamu jadi gangguin saya gini?"
"Santai aja dong, sayang. Jangan ngegas gitu. Kenapa hm? Gerah ya ngeliat aku kayak gini?"
Syakira makin melengkungkan senyumnya melihat kekesalan Abizar. Dia meletakkan gelas minuman yang dia bawa ke atas meja. Lalu dia pun mendekati Abizar. Namun, Abizar malah makin menjauh.
Syakira terkekeh melihat reaksi Abizar. Kalau laki-laki lain mungkin akan langsung menerkamnya saat dia seperti ini. Namun beda dengan Abizar. Dia malah menghindari dirinya.
"Kamu kok makin jauhan sih? Takut khilaf ya?"
"Mending kamu pulang sekarang dan jangan pernah datang ke sini lagi," usir Abizar lagi.
"Oke aku akan pulang. Tapi kamu cium aku dulu."
"Mending kamu balik lagi sama pacar kamu di sebelah. Minta aja sama dia. Kalian mau ngelakuin apapun terserah. Saya ga peduli. Yang penting kamu berhenti gangguin saya."
"Tapi aku maunya kamu. Gimana dong?"
"Gila kamu!"
"Tapi cantik, kan?" Kali ini Syakira sudah berada di depan Abizar. Dia tersenyum pada laki-laki itu. Namun, Abizar malah membuang muka tak mau menatapnya.
"Tatap aku aja dong sayang. Jangan yang lain." Syakira menangkup wajah Abizar dan membuat Abizar hanya menatapnya saja. Dia benar-benar mengagumi ketampanan Abizar. Dia yang niatnya menggoda, tapi kenapa dia yang malah tergoda saat menatap mata itu.
Syakira mencoba membekukan tatapan Abizar. Dia menatap Abizar seraya tersenyum manis. Sementara tangannya sudah melingkar di leher laki-laki itu.
"Kamu tampan, aku suka," bisik Syakira di depan telinga Abizar. Tak lupa dia juga menghembuskan napas hangatnya di leher laki-laki itu. Hingga dia merasakan kalau tubuh laki-laki di depannya ini mulai meremang.
"Sentuh aku, sayang," bisik Syakira lagi. Dia bisa merasakan kalau Abizar sudah terjerat pesonanya. Dia membuka bibirnya menggoda Abizar. Dan benar saja laki-laki itu perlahan mulai menundukkan wajahnya. Syakira pun refleks menutup matanya menantikan sentuhan itu.
"Awhh," Syakira terpekik senang saat Abizar mendorong dirinya ke sofa. Dia kira Abizar akan langsung menindihnya tapi ternyata laki-laki itu malah menjauh dan mengusap wajahnya kasar.
"Lebih baik kamu pulang sekarang," kata Abizar lagi.
Keadaan ini sangat berbahaya bagi mereka. Biar bagaimanapun dia tetaplah lelaki normal. Dan Syakira dengan sengaja menawarkan diri padanya. Dia tidak ingin ada setan yang lewat dan merasuki mereka.
REPOST
21-11-2020
05-01-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED GIRL (REPOST)
RomanceSetelah dua tahun menduda, secara tak sengaja Abizar malah bertemu dengan Syakira si gadis agresif yang selalu berusaha untuk meluluhkan hatinya. Lambat laun Abizar mulai bisa menerima kehadiran gadis itu, tetapi berbagai macam rintangan menghampiri...