22. Pengantin Baru

35.2K 2K 129
                                    

Abizar dan Syakira bersiap-siap untuk pulang ke apartemen setelah semalam mereka menghabiskan malam pertama di hotel tempat mereka mengadakan resepsi. Syakira memberengut kesal karena Abizar berjalan lebih dulu. Sedangkan jalannya lebih lambat dari biasa karena area pangkal pahanya yang terasa sedikit nyeri. Padahal saat Abizar berada di dalamnya tidak terasa sakitnya.

"Sayang, tungguin dong," rengek Syakira. Dia meraih tangan Abizar dan melingkarkan tangannya di sana.

"Jangan manja, Syakira."

"Kamu ga ngerti banget sih. Punya aku sakit tahu," kesal Syakira seraya mencubit perut Abizar.

"Siapa suruh minta lagi? Sudah aku bilang kamu itu harusnya istirahat," sahut Abizar yang sukses membuat wajah Syakira semakin memberenggut masam.

"Dasar suami ga peka. Harusnya istrinya digendong kek habis lepas perawan. Padahal udah dikasih jatah juga," gerutu Syakira pelan. Abizar yang mendengarnya pun hanya geleng-geleng kepala saja. Dia tak menghiraukan sindiran Syakira itu. Namun, saat dia melihat sendiri bagaimana cara jalan Syakira yang aneh membuatnya tersenyum kecil. Dia pun mengalah dan menuruti keinginan Syakira.

"Awww sayang," jerit Syakira terkejut karena tiba-tiba Abizar menggendongnya. Namun kemudian dia tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher suaminya itu.

"Uh kamu bisa so sweet juga ternyata ya sayang," ucap Syakira terharu. Dia pun melabuhkan satu kecupannya di pipi Abizar.

"Jangan macam-macam Syakira. Atau aku turunin di sini?" ancam Abizar yang digelengi oleh Syakira.

"Kalau kamu galak gini makin ganteng loh sayang. Jadi pengen liat kamu galak pas kita di ranjang. Soalnya semalem kan kamunya masih malu-malu tapi mau gitu," goda Syakira lagi. Dia terkekeh saat melihat Abizar melotot padanya.

Syakira menyenderkan wajahnya di dada Abizar. Dia tersenyum dalam gendongan suaminya itu. Sepertinya dia tidak salah memilih Abizar menjadi suaminya. Karena dia bisa merasa nyaman saat bersama Abizar. Bahkan dia tanpa ragu menyerahkan keperawanannya pada Abizar.

"Jangan tidur."

"Iya engga sayang," sahut Syakira lagi.

***

Syakira dan Abizar baru saja tiba di apartemen. Syakira pun langsung membereskan barang-barangnya dan menata di kamar Abizar. Beruntung kamar suaminya itu cukup luas hingga mampu menampung barang-barangnya juga. Dia hanya membawa beberapa barang-barang penting seperti pakaian, alat make-up dan buku-buku kuliahnya saja. Sisanya dia rasa Abizar sudah punya.

Hari ini mereka sama-sama meliburkan diri dari aktivitas harian mereka. Sehingga mereka masih bisa beristirahat dan memulihkan tenaga yang terkuras akibat resepsi yang melelahkan.

"Syakira, makan dulu," panggil Abizar dari balik pintu kamar mereka. Dia tadi sudah memesan makanan mengingat Syakira yang tidak dia izinkan ke dapur. Tak tega juga dia membiarkan Syakira memasak sementara dia masih menahan sakit.

"Bentar sayang," sahut Syakira. Dia hanya tinggal meletakkan pakaian terakhirnya di lemari pakaian. Setelah selesai dia pun menghampiri suaminya itu dan melingkarkan tangannya di lengan Abizar.

"Kamu beli apa tadi?"

"Liat aja sendiri, nanti."

Syakira lagi-lagi cemberut mendengar jawaban cuek itu. Namun, dia tak patah semangat. Dia akan terus berusaha membuat Abizar jatuh cinta dan nyaman padanya. Sehingga nanti dengan sendirinya sikap cuek suaminya itu akan berubah menjadi perhatian.

Mereka pun akhirnya makan bersama-sama.

Setelah makan siang, Syakira memutuskan untuk beristirahat di kamar. Dia ingin tiduran mengingat semalam dia kurang tidur. Abizar pun membiarkannya saja. Sementara dia membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaan yang tertunda akibat pernikahannya.

UNEXPECTED GIRL (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang