Sudah seminggu lebih Syakira tinggal di apartemen Abizar. Di sana dia benar-benar seperti menjalankan peran istri untuk Abizar. Dia selalu memasakkan makanan untuk laki-laki itu. Dan dia senang karena lidah Abizar cocok dengan hasil masakannya.
Pagi Minggu seperti ini dia sudah sibuk membuatkan sarapan untuk mereka berdua. Sementara Abizar tak terlihat keluar kamar dan sepertinya juga belum bangun. Syakira pun membiarkannya saja dan berniat membangunkannya nanti setelah masakannya selesai.
Syakira menata hasil masakannya di atas meja makan. Lalu ditutupnya dengan tudung saji sementara dia ingin melihat apakah Abizar sudah bangun atau belum.
Syakira memutar handle pintu kamar Abizar perlahan. Dia tak menduga kalau ternyata pintu itu tak dikunci. Dia pun membukanya perlahan dan masuk ke kamar itu. Dan benar saja dugaannya kalau Abizar masih bergelut di tempat tidurnya.
Syakira menuju jendela kamar Abizar dan menyingkap tirainya hingga cahaya matahari pagi bisa masuk ke kamar. Namun sepertinya Abizar tak terusik sama sekali. Laki-laki itu masih saja tertidur lelap. Syakira pun akhirnya mendekati kasur Abizar dan duduk di samping laki-laki itu. Ditepuknya pelan pipi Abizar untuk membangunkannya.
"Sayang, bangun. Udah pagi," ujar Syakira lembut. Dia tersenyum saat melihat kening Abizar mengkerut. Lalu dia pun mengelus kening itu. Sontak saja Abizar membuka matanya dan terkejut melihat Syakira ada di kamarnya.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Abizar setelah dia duduk dari berbaringnya.
"Ya bangunin kamu lah, sayang."
"Sekarang saya sudah bangun, kan? Jadi mending kamu keluar," kata Abizar lagi. Tak baik mereka berduaan di dalam kamar seperti ini. Karena bisa saja setan lewat dan terjadi yang iya-iya di antara mereka.
"Kamu kok gitu banget sih? Ga ngucapin terima kasih dulu kek udah aku bangunin," rutuk Syakira seraya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Yaudah thank's. Jadi sekarang mending kamu keluar."
"Ga mau. Kamu ga ikhlas kayak gitu."
Abizar mengacak rambutnya frustasi dengan kemauan Syakira yang aneh-aneh. "Makasih ya Syakira. Udah puas?" tanya Abizar sarkas.
"Belum kalau engga kayak gini," sahut Syakira yang membuat kening Abizar mengkerut. Dia menyadari tanda-tanda bahaya saat melihat senyum Syakira itu. Dan benar saja, ternyata Syakira mengecup bibirnya sekilas dan berbisik di telinganya.
"Morning kiss-nya dulu sayang," kata Syakira dengan senyum nakalnya. Dia kembali mencecahkan kecupannya di bibir Abizar. Dia juga bahkan menekan tengkuk Abizar.
Abizar membelalakkan matanya saat Syakira melumat bibirnya. Dia heran dengan perempuan ini yang suka sekali memancingnya dengan mencium bibirnya lebih dulu. Bahkan ciuman Syakira bukan sekedar kecupan belaka, melainkan sudah mulai menghisap dan melumat bibirnya.
Abizar ingin melepaskan ciuman mereka namun Syakira malah semakin menekan tengkuknya hingga ciuman mereka semakin bertambah dalam. Tanpa mereka sadari kini tubuh Syakira pun sudah berada di atas tubuh Abizar dan menindihnya. Sementara tangan wanita itu sudah mengusap dada Abizar dari luar pakaiannya.
"Syakira..." Lirih Abizar pelan saat merasakan Syakira mulai mengecup lehernya. Dia pun sontak mendorong Syakira dari atas tubuhnya. Namun, bukan Syakira namanya jika dia menyerah. Dia kembali mencium bibir Abizar dengan paksa. Dia bahkan membawa tangan Abizar menuju dadanya dan dia gerakkan seolah-olah Abizar sedang meremas dadanya.
CKLEK
"ABI!"
Abizar dan Syakira sama-sama terkejut saat mendengar suara pintu dibuka seiring dengan suara teriakan yang memanggil nama Abizar. Mereka pun refleks saling memisahkan diri. Abizar menatap mamanya yang berada di depan kamarnya dan sedang menatapnya horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED GIRL (REPOST)
RomanceSetelah dua tahun menduda, secara tak sengaja Abizar malah bertemu dengan Syakira si gadis agresif yang selalu berusaha untuk meluluhkan hatinya. Lambat laun Abizar mulai bisa menerima kehadiran gadis itu, tetapi berbagai macam rintangan menghampiri...