41. Please....

19.4K 2.1K 405
                                    

"Syakira, kamu mau kemana sayang? Kita belum selesai"

Abizar makin dibuat membeku saat melihat laki-laki itu juga keluar dari apartemen yang sama. Bahkan dia hanya tinggal memakai celana dan bertelanjang dada. Penampilannya pun sama berantakannya dengan Syakira. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?

"Apa-apaan ini?" tanya Abizar tak percaya melihat istrinya keluar dari apartemen laki-laki lain. Apalagi penampilan mereka yang sama-sama berantakan membuat otaknya tak bisa berpikir jernih.

"Ini ga seperti apa yang kamu lihat, sayang," sahut Syakira langsung. Dia mendekat dan meraih tangan suaminya itu.

Tanpa sadar Abizar malah menepis tangan Syakira. Hatinya terasa panas melihat istrinya keluar dari apartemen laki-laki itu. Dulu, dia bahkan tidak merasakan apa-apa saat memergoki Aurel bercinta dengan sang dosen di depan mata kepalanya sendiri. Tapi kenapa sekarang berbeda?

Melihat Syakira yang keluar dari apartemen laki-laki lain dengan penampilan berantakan membuatnya sangat marah. Dia rasanya ingin menghajar laki-laki itu hingga babak belur. Padahal dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini.

"Sayang, aku bisa jelasin. Kamu salah paham." Syakira tak patah semangat. Dia kembali menyentuh tangan suaminya itu. Dia takut Abizar salah paham kepadanya. Mengingat reaksi suaminya yang langsung menepis tangannya tadi.

"Benar kan apa kata Mama, Bi? Kalau istri kamu ini ga seperti apa yang kamu bilang. Dia malah berduaan di apartemen laki-laki lain selagi kamu ga ada. Jangan-jangan dia sudah sering kayak gitu lagi. Dan pastinya ga mungkin kalau dia dan laki-laki itu ga ngapa-ngapain. Lihat aja pakaian mereka," ujar Yanti sinis.

Yanti tersenyum puas karena berhasil membuktikan kalau menantunya tidak sebaik apa yang Abizar katakan. Menantunya tak lebih dari mantan istri anaknya dulu. Sama-sama wanita murahan!

Syakira langsung menggelengkan kepalanya kuat saat mendengar ucapan mama mertuanya itu. Dia meraih wajah Abizar dan menghadapkan wajah suaminya itu padanya.

"Tatap aku, sayang. Aku ga mungkin bohong sama kamu. Aku dijebak," pinta Syakira memohon. Mama mertuanya boleh tak percaya padanya. Tapi jangan sampai suaminya juga ikut tak percaya.

"Dijebak apa sih sayang? Kita sama-sama mau kok. Bahkan kamu yang datang sendiri ke aku. Karena suami kamu ga bisa muasin kamu dengan baik," sahut Gavin menyela ucapan Syakira. Dia nampak tenang dan bersandar di pintu apartemennya. Tak terganggu sama sekali dengan dia yang masih bertelanjang dada.

Rahang Abizar mengeras mendengar ucapan laki-laki itu. Dia bahkan mengepalkan tangannya dengan kuat karena rasa marah yang melanda dirinya.

"Lo jangan bicara sembarangan!" protes Syakira. Ucapan Gavin ini jelas saja akan memperkeruh suasana yang sudah panas.

"Kamu percaya kan sama aku sayang? Aku ga mungkin selingkuh dari kamu. Aku cuma pernah melakukannya sama kamu," kata Syakira lagi. Dia berharap Abizar akan mempercayainya. Sakit sekali rasanya kalau tidak ada yang mempercayai ucapannya.

"Jangan bohong, Syakira. Jelas-jelas kamu sering datang ke aku saat ga mendapatkan kepuasan dari suami kamu itu. Aku yang lebih mengerti soal kamu, sayang. Dan cuma aku yang bisa memberikan kepuasan yang kamu mau." sahut Gavin tenang.

"Bohong! Itu fitnah sayang! Aku ga pernah minta ke dia. Aku cuma pernah ngelakuinnya sama kamu. Buktinya ga ada tanda apapun di badan aku, kan? Cuma kamu yang pernah nyentuh aku. Please percaya sama aku," mohon Syakira pada suaminya itu.

Abizar hanya diam karena terlalu syok dengan apa yang dia lihat. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat ini.

"Ya jelas ga ada tanda. Karena kamu ga mau suami kamu tahu kalau aku ninggalin jejak. Ayolah sayang, ga usah ditutup-tutupi lagi. Suami kamu juga udah ngeliat semuanya."

UNEXPECTED GIRL (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang