39. Aku Percaya

22.9K 1.9K 283
                                    

Abizar masih berada di atas tubuh Syakira. Dia menjadikan tangan kirinya sebagai tumpuan agar tidak menindih Syakira sepenuhnya. Sementara tangan kanannya mengelus rambut istrinya dengan sayang. Tadinya rambut istrinya itu masih rapi, namun sekarang sudah berantakan dan mulai lepek karena keringat.

"Aku ga nyakitin kamu dan bayi kita, kan?" tanya Abizar lembut. Dia takut kalau gerakannya tadi menyakiti keduanya. Meskipun rasanya dia sudah melakukannya dengan lembut dan perlahan namun tetap saja dia masih merasa takut.

"Engga kok sayang," sahut Syakira tersenyum menenangkan.

"Syukurlah."

Abizar menundukkan wajahnya lalu mengecup kening Syakira. Syakira yang diperlakukan seperti itupun refleks memejamkan matanya, meresapi ciuman lembut suaminya itu.

"Makasih, sayang," ujar Abizar setelah melepaskan ciumannya.

Syakira lagi-lagi tersenyum. Abizar sudah mulai sering memanggilnya dengan sebutan sayang seperti itu. Tentu saja dia merasa senang dan berbunga.

"Sama-sama," balas Syakira.

"Yaudah sekarang kita tidur. Kamu perlu istirahat yang cukup."

Abizar menyingkir dari atas tubuh Syakira. Lalu dia tarikkan selimut untuk menutupi tubuh telanjang istrinya itu. Sementara dia turun dari ranjang dan mengambil celananya yang berserakan di lantai lantas memakainya. Barulah setelah itu dia bergabung bersama Syakira di dalam selimut.

"Peluk, sayang."

"Iya," balas Abizar. Mereka pun mulai memejamkan mata dan tertidur dengan sambil berpelukan.

***

Keesokan paginya, Syakira memasak sarapan seperti biasa. Sementara suaminya sedang mandi di kamar. Sesekali dia mengelus perutnya dan tersenyum. Calon anak mereka ini ternyata begitu kuat. Buktinya mereka semalam bercinta dengan sang suami dan dia baik-baik saja. Syakira berharap akan terus begitu sampai dia melahirkan nanti.

"Pagi," sapa Abizar begitu memasuki dapur. Dia menghampiri Syakira dan mengelus perut rata istrinya itu.

"Anak kita doang yang disapa? Mamanya enggak nih?"

"Mamanya ga perlu."

"Kok gitu?"

"Becanda kok," sahut Abizar. Dia mengacak rambut istrinya itu dan memberinya kecupan di puncak kepalanya.

Syakira yang diperlakukan seperti itu pun langsung memeluk Abizar. Dia sangat senang kalau perlahan sikap cuek suaminya mulai mencair setelah tahu dia sedang hamil.

***

Abizar pikir setelah tahu Syakira hamil mamanya akan berhenti bersikap tak bersahabat pada istrinya itu. Tapi siapa sangka kalau ternyata berita kehamilan Syakira tak mampu meruntuhkan ketidaksukaan mamanya. Bahkan dengan teganya sang mama mengusulkan sesuatu yang jelas akan membuat Syakira semakin terluka.

Tak dianggap sebagai menantu saja pastinya sudah membuat Syakira merasa sedih. Apalagi jika kesetiaannya pada sang suami diragukan. Padahal dia hanya pernah melakukannya dengan suaminya saja.

"Mama mau dilakukan tes DNA pada janin yang ada dalam kandungan Syakira," kata Yanti yang membuat Abizar terbelalak. Begitu tidak percaya mamanya pada mereka.

"Mama becanda, kan Ma? Segitunya Mama ga percaya sama kami? Sampai-sampai harus tes DNA segala?" protes Abizar. Dia menoleh pada istrinya yang tampak berkaca-kaca.

Abizar percaya pada Syakira. Istrinya itu masih perawan hingga akhirnya dia yang mengambilnya. Dan selama ini hanya dia yang pernah menyentuh Syakira. Jadi bisa dipastikan kalau janin yang ada dalam kandungan Syakira itu seratus persen anaknya. Darah dagingnya sendiri. Bisa-bisanya sang mama sampai berpikiran sejauh itu.

UNEXPECTED GIRL (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang