Abizar pasrah dengan apapun yang dilakukan Syakira. Dilarang pun wanita itu akan tetap mengganggunya juga. Dia mencoba menjalankan hari-harinya seperti tanpa kehadiran Syakira dulu.
"Makan dulu, sayang."
Abizar hanya melirik sekilas pada Syakira yang tampak berada di dapurnya dan sedang menyiapkan makanan. Dia mengabaikan Syakira dan lanjut mengambil minum. Dia tidak tahu kalau semalaman Syakira masih ada di apartemennya..
"Kamu kenapa masih di sini?"
"Aku kan mulai sekarang tinggal di sini. Tuh di kamar sebelah kamu. Aku juga udah bawa beberapa barang aku," jawab Syakira dengan santainya. Sontak saja Abizar terbelalak.
"Siapa yang ngijinin kamu tinggal di sini? Ga boleh! Kamu harus pulang."
"Kamu kenapa sih sayang? Ga suka banget sama aku. Aku kurang cantik ya? Atau kurang seksi?" Syakira melangkah mendekati Abizar. Dia sengaja membusungkan dadanya ke hadapan Abizar dan berbisik di telinganya. "Atau kurang muasin kamu? Eh tapi kan belum dicoba loh sayang," ujar Syakira menggoda. Dia bahkan menyempatkan mengecup pipi Abizar sekilas.
"Kamu itu kenapa murah banget jadi perempuan? Harusnya kamu sebagai perempuan lebih bermoral sedikit," ketus Abizar.
"Mana ada perempuan baik-baik yang menawarkan dirinya seperti ini. Lagian pakaian kamu juga kenapa harus seperti itu? Bahkan dengan santainya kamu mau tinggal sama saya? Saya heran sama kamu," ujar Abizar telak. Dia menatap Syakira tajam berharap perempuan itu mengerti maksud ucapannya. Tapi bukannya tersinggung, Syakira malah tersenyum manis.
"Uuh kamu so sweet banget sih. Perhatian banget sama aku. Makasih ya sayang. Tapi kamu jangan khawatir. Aku begini cuma sama kamu kok." Syakira melingkarkan tangannya di lengan Abizar.
"Lepasinn Syakira. Mending kamu pulang. Orang tua kamu pasti nyariin."
"Kamu tenang aja. Aku ga pulang pun ga bakal dicari. Mereka terlalu sibuk. Jadi mending aku di sini aja ya nemenin kamu. Yuk kita makan dulu," ajak Syakira. Dia membawa Abizar untuk duduk di salah satu kursi di ruang makan itu. Lalu dia sendokkan nasi goreng buatannya ke dalam piring Abizar.
"Cobain dulu. Pasti enak deh."
Abizar menatap Syakira yang terlihat sangat percaya diri. Memang dari penampilannya nasi goreng itu terlihat menarik. Entahlah dengan rasanya, Abizar tak begitu yakin. Dia sangsi Syakira bisa memasak. Dengan ragu dia pun menyendokkan nasi itu sedikit ke dalam mulutnya. Namun dia terkejut karena ternyata rasanya lumayan enak.
"Enak kan sayang?" tanya Syakira lagi.
"Lumayan,"
Syakira tersenyum kecil mendengar jawaban ogah-ogahan itu. Tapi Abizar malah melahap makanannya hingga habis.
"Jadi aku boleh kan tinggal di sini nemenin kamu? Biar aku yang masakin kamu nanti," bujuk Syakira.
"Ga boleh, kamu harus pulang."
"Ayolah sayang," kata Syakira lagi. Dia sengaja menampilkan puppy eyes-nya berharap Abizar akan luluh. Namun, Abizar tetaplah Abizar. Dia tidak akan membiarkan Syakira tinggal di apartemennya. Apa kata orang tuanya nanti kalau melihat Syakira ada di sini.
***
Syakira tak patah semangat untuk mendapatkan izin Abizar agar dia bisa tinggal di apartemen ini. Dia pun melangkah masuk ke kamar Abizar yang ternyata tak dikunci.
"Sini aku bantuin sayang," kata Syakira langsung saat melihat Abizar ingin memakai dasinya. Dengan gerakan lihai dia membentuk simpul dasi itu. Abizar pun cukup tercengang dengan apa yang dilakukan Syakira. Dia tidak menyangka dibalik sikap minusnya yang suka seenaknya itu, Syakira memiliki keahlian lain seperti memasak dan memasangkan dasi seperti ini.
"Kita udah kayak pengantin baru aja ya," ujar Syakira yang menyadarkan Abizar dari keterpanaannya. Dia terkesiap saat Syakira mengecup pipinya. Lalu dia menghindar saat melihat Syakira yang ingin mencium bibirnya juga.
"Jangan mimpi kamu!" Desis Abizar. Dia menyentil pelan dahi Syakira.
"Aw sakit tahu," ringis Syakira.
"Siapa suruh kepedean."
REPOST24-11-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED GIRL (REPOST)
RomanceSetelah dua tahun menduda, secara tak sengaja Abizar malah bertemu dengan Syakira si gadis agresif yang selalu berusaha untuk meluluhkan hatinya. Lambat laun Abizar mulai bisa menerima kehadiran gadis itu, tetapi berbagai macam rintangan menghampiri...