23. Mama Mertua 1

28.4K 2K 85
                                    

Abizar terbangun lebih dulu daripada Syakira. Dia mengangkat kepala Syakira yang berbantalkan lengannya dengan hati-hati dan merebahkannya di atas bantal. Lalu dia pun turun dari tempat tidur dan mengambil serta memakai celananya yang tergeletak sembarang di atas lantai. Sekali lagi dia menatap wajah Syakira yang masih terlelap dalam tidurnya. Istrinya itu pasti kelelahan akibat perbuatan mereka semalam.

Abizar menggelengkan kepalanya saat teringat kilasan kejadian semalam dan malam kemarin. Dia rasanya masih tak menyangka kalau sudah melewati malam pertama yang begitu menakjubkan bersama Syakira. Apalagi mengingat istrinya itu masih perawan dan belum pernah terjamah oleh laki-laki lain selain dirinya. Entah kenapa dia merasa senang dan bangga karena dialah orang pertama untuk Syakira.

Kalau saja dulu Aurel tidak berlaku licik dan memaksanya mungkin ini sama-sama akan menjadi yang pertama bagi mereka.

Dia kira Syakira sama seperti Aurel mengingat kelakuan dan gaya berpakaian mereka yang hampir sama. Syakira suka mengumbar lekuk tubuhnya, dan Aurel juga. Syakira terlihat nakal karena selalu mencoba menggodanya. Bahkan dia pernah melihat sendiri Syakira berciuman dengan seorang laki-laki di sebelah apartemennya. Tapi rupanya wanita itu masih perawan. Dia masih bisa menjaga asetnya itu hingga waktunya mereka menikah. Sedangkan Aurel terlihat baik di depan, namun di belakangnya ternyata wanita itu busuk. Dia suka mencari kesenangan dan keuntungan dengan mengandalkan kewanitaannya.

Abizar pun memutuskan untuk langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya dari sisa-sisa percintaan mereka semalam.

Setelah Abizar selesai mandi ternyata Syakira masih belum bangun juga. Dia pun membiarkan saja Syakira beristirahat. Sementara dia keluar dari kamar dan melangkah menuju dapur untuk mengambil minum.

Baru saja Abizar meletakkan gelasnya di tempat semula, ketika suara bel apartemen dibunyikan. Dia heran siapa yang sepagi ini datang bertamu ke apartemennya. Dengan kening yang mengernyit heran dia pun melangkah menuju pintu dan membukanya. Kebingungannya semakin bertambah saat melihat papa dan mamanya ada di depannya.

"Papa sama Mama tumben bunyiin bel? Kenapa ga langsung masuk aja?" heran Abizar karena orang tuanya itupun tahu sandi apartemennya. Sehingga harusnya tidak perlu repot membunyikan bel segala.

"Ya beda lah, Bi. Kamu kan udah nikah. Takutnya nanti pas kami masuk malah disuguhkan pemandangan kalian lagi bikinin kami cucu kan gawat," jawab Bima seraya terkekeh.

"Tahu nih Papa kamu, udah Mama bilang juga ga papa langsung masuk. Dianya aja tetap keukeh," ujar Yanti masih dengan sikap dinginnya jika mengingat anaknya kini sudah menikah dengan Syakira.

"Yaudah masuk Pa, Ma," ajak Abizar pada kedua orang tuanya itu.

"Istri kamu itu mana?" tanya Yanti saat tak menemukan keberadaan Syakira. Ketidaksukaannya semakin bertambah saat tak menemukan makanan untuk anaknya di pagi hari begini. Kalau sama saja sebelum Abizar menikah, lantas untuk apa anaknya itu memiliki istri? Pikirnya.

"Syakira masih di kamar, Ma," jawab Abizar.

"Dia masih tidur? Istri apa-apaan yang belum bangun juga. Harusnya dia itu sudah nyiapin sarapan buat kamu. Bukan malah enak-enakan tidur," sinis Yanti lagi.

"Ma, mungkin Syakira kelelahan," tegur Bima tak suka dengan ucapan istrinya itu.

"Pagi Ma, Pa," sapa Syakira yang baru saja keluar dari kamar. Dia menatap mama dan papa mertuanya itu bergantian. Lantas dia beralih menatap sang suami.

"Ke mana aja kamu jam segini baru bangun? Bukannya nyiapin sarapan buat suami?" tanya Yanti langsung.

"Maaf, Ma. Syakira kesiangan," jawab Syakira pelan.

UNEXPECTED GIRL (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang