32. Benar-benar Bulan Madu

31.7K 1.9K 301
                                    

Abizar mengecup kening Syakira yang sudah tertidur kelelahan karena percintaan mereka tadi. Dia melirik jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dia pun turun dari ranjang dan berniat untuk mandi.

Abizar menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Dia tak mengerti ada apa dengan dirinya. Mengapa dengan Syakira dia begitu mudah luluh dan takluk. Bahkan tadi mereka bercinta dengan hebatnya atas inisiatifnya sendiri.

Syakira benar-benar sudah membawa perubahan besar bagi hidupnya. Dan berkat Syakira pula dia tahu bagaimana nikmatnya saat berhubungan suami istri. Bahkan dia sampai minta tambah. What the...! Sejak kapan dia menjadi mesum seperti Syakira? Ini pasti karena ketularan istri ajaibnya itu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Abizar pun duduk di tepi ranjang. Dia menatap wajah Syakira yang tampak damai dalam tidurnya. Istrinya itu benar-benar tak terlihat seperti gadis yang berumur delapan belas tahun. Melainkan wanita yang usianya sudah dua puluh tahun ke atas. Tak pernah dia sangka kalau dia akan menikahi gadis semuda itu. Bahkan lebih muda dari Kayla saat menikah dengan om-nya.

Tapi lagi-lagi mungkin itu sudah menjadi takdirnya. Dia hanya harus menerima dan mensyukurinya saja. Lagipula tak ada ruginya dia menikah dengan Syakira. Malah dia diuntungkan karena memiliki istri yang ternyata masih bisa menjaga diri. Meskipun kelakuannya kadang membuatnya geleng-gelang kepala. Namun meskipun begutu kelakuan Syakira masih lebih baik daripada kelakuan mantan istrinya dulu.

"Hmm, sayang kamu ga tidur?"

Syakira tiba-tiba membuka mata dan melihat Abizar yang sepertinya sudah mandi. Apalagi pakaian suaminya itu juga sudah berganti dari yang sebelum mereka berhubungan suami istri.

"Kamu mandi?"

"Hm."

"Kok mandi sih? Kalau aku mau lagi gimana?" Goda Syakira seraya nyengir tak berdosa.

"Dasar mesum," desis Abizar seraya mencubit hidung Syakira.

"Kamu juga mesum. Ini buktinya dada sama leher aku merah-merah semua begini," sahut Syakira seraya menurunkan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya.

Harusnya tanpa Syakira melakukan itupun Abizar sudah tahu. Karena dialah yang memberi tanda itu.

"Ketularan kamu," sahut Abizar tak membantah seperti biasanya.

"Ya bagus dong."

"Udah, kamu lanjut tidur lagi."

"Kamu juga."

"Iya," sahut Abizar. Dia pun merebahkan dirinya kembali di samping Syakira. Syakira pun langsung mendekat dan memeluk Abizar.

"Sering-sering kayak tadi ya sayang."

"Hmn."

"Makin cinta deh sama kamu."

***

Keesokan harinya Abizar dan Syakira jalan-jalan kembali. Namun kali ini senyum Syakira tak pernah luntur dari bibirnya. Apalagi semakin bertambah manis saat dia menatap suami tercintanya itu. Dia bahagia karena semalam mereka bercinta atas keinginan Abizar. Bahkan tanpa sadar suaminya itu memanggilnya sayang di saat Abizar mengalami pelepasan. Syakira semakin bertambah yakin kalau Abizar sudah mulai mencintainya. Hanya saja suaminya itu belum sadar.

Syakira semakin mengeratkan rangkulannya di lengan Abizar. Sedetikpun dia tidak akan melepaskan suaminya itu dan berpotensi suaminya digoda oleh perempuan lain.

"Habis ini kamu mau ngapain lagi?" tanya Abizar ingin tahu. Mumpung masih di sini siapa tahu saja ada yang diinginkan Syakira.

"Ngapain ya? Aku sih ga ngapa-ngapain juga ga papa. Asal itu sama kamu."

UNEXPECTED GIRL (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang