Abizar menggelengkan kepalanya seraya meremas rambutnya kasar. Entah kenapa bayangan ciumannya dengan Syakira pagi tadi terus berputar-putar di otaknya. Perempuan itu sangat berbahaya bagi kelangsungan hidupnya. Karena kalau seperti ini ceritanya, dia tak mampu menahan diri lebih lama lagi. Biar bagaimanapun dia seorang duda yang sudah pernah berhubungan suami istri meskipun karena paksaan.
"Kamu kenapa sih, Bi? Papa lihat kamu sering ga fokus akhir-akhir ini?" tanya sang papa yang memasuki ruangannya.
"Abizar ga papa kok, Pa."
"Yakin kamu?"
"Iya, Pa."
"Bukan karena perempuan yang bekas lipstiknya ada di leher kamu itu?"
Abizar gelagapan saat ditanya seperti itu oleh papanya. Dia pun refleks meraba lehernya dan benar saja, ada noda kemerahan di tangannya. Pantas saja tadi dia ditatap aneh oleh beberapa pegawai kantor.
"Ini ga seperti apa yang Papa pikir," kata Abizar langsung.
"Papa mengerti Bi. Kamu sudah dewasa dan wajar menjalin hubungan lagi. Kamu bisa bawa perempuan itu ke hadapan kami. Kalau memang sesuai, kalian bisa nikah secepatnya."
"Ga begitu, Pa. Aku ga sedang ada hubungan dengan wanita manapun," kilah Abizar.
"Ga sedang ada hubungan tapi bisa ada noda lipstik di leher kamu itu mustahil. Setidaknya kalian sudah berpelukan atau bahkan ciuman, kan? Tapi Papa harap jangan lakuin itu sebelum kalian nikah Bi. Kamu itu duda, kamu sudah tahu gimana rasanya berhubungan suami istri."
"Iya, Pa," sahut Abizar. Menjelaskan pun sulit karena papanya tak akan percaya. Jadi lebih baik dia iyakan saja.
"Jadi, siapa namanya?"
"Syakira."
"Nama yang cantik. Pasti orangnya pun cantik karena sudah berhasil membuat kamu kayak gini"
'Cantik sih Pa, tapi tingkahnya tak terduga. Apalagi mesumnya kebangetan' batin Abizar. Dia menggelengkan kepala saat tak sadar malah mengingat Syakira lagi.
***
Abizar memasuki apartemennya sepulangnya dia bekerja. Dia bisa mencium aroma masakan dari dapurnya. Dia pun melangkahkan kakinya menuju dapur dan terdiam saat melihat Syakira yang sedang asik memasak. Wanita itu terlihat serius, tidak seperti saat menggodanya dengan nakal.
"Eh, kamu udah pulang?" tanya Syakira begitu dia membalikkan badannya dan menemukan Abizar ada di sana.
"Hmn."
"Mau makan apa mandi dulu?" tanya Syakira lagi. Dia sudah benar-benar layaknya seorang istri.
"Mandi aja," jawab Abizar.
"Oke," sahut Syakira. Dia hanya tersenyum saat melihat Abizar membalikkan badannya menuju kamar laki-laki itu.
"Aku pasti bisa dapetin kamu, sayang," gumam Syakira percaya diri.
Abizar sudah selesai mandi dan berpakaian. Dia pun kembali ke dapur karena perutnya yang memang sudah keroncongan. Apalagi aroma masakan Syakira sangat menggugah selera. Dia melihat Syakira yang sedang menyiapkan makanan mereka.
"Kamu bisa masak dari mana?" tanya Abizar penasaran. Karena kalau wanita lain yang seperti Syakira ini sangat jarang ada yang bisa betah berada di dapur.
"Dari bibik di rumah," jawab Syakira seadanya.
"Orang tua kamu?"
"Mending kamu makan gih. Tadi keliatannya udah laper banget."
Abizar mengerti kalau Syakira sedang mengalihkan pembicaraan. Yang tidak dia mengerti adalah kenapa Syakira terlihat malas saat dia bertanya tentang orang tuanya. Apakah hubungan mereka tak cukup baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED GIRL (REPOST)
RomanceSetelah dua tahun menduda, secara tak sengaja Abizar malah bertemu dengan Syakira si gadis agresif yang selalu berusaha untuk meluluhkan hatinya. Lambat laun Abizar mulai bisa menerima kehadiran gadis itu, tetapi berbagai macam rintangan menghampiri...