Abizar mengurai pelukannya bersama Syakira. Ditatapnya wajah istrinya yang basah oleh air mata. Dia pun menggerakkan tangannya menghapus air mata itu.
"Berhenti nangisnya. Ga cocok kamu nangis kayak gitu."
"Jahat banget sih kamu!" kesal Syakira. Tadi dia dibuat merasa bersalah oleh suaminya itu. Tapi kini dia sudah dibuat kesal saja. Dengan sengaja dia menggerakkan tangannya mencubit lengan Abizar.
Abizar yang melihat Syakira kesal dan berhenti menangis pun terkekeh kecil. Cubitan Syakira tidak berasa apa-apa baginya. Dia lalu mengusap rambut Syakira dan membawa istrinya itu ke dalam pelukannya lagi. Dikecupnya puncak kepala Syakira beberapa kali.
"Jangan diulangi lagi ya," ujar Abizar yang langsung diangguki Syakira.
Syakira merasa senang dengan apa yang dilakukan Abizar hari ini untuknya. Dia yakin suaminya perlahan sudah memiliki perasaan padanya. Hanya tinggal menunggu agar suaminya itu benar-benar mencintainya.
"Iya aku janji ga bakal make pakaian terbuka lagi kalau di luar. Tapi kalo kita berduaan aja masih boleh, kan ya?" Syakira mendongakkan wajahnya agar bisa menatap mata Abizar. Dia tersenyum ketika melihat suaminya itu menghela napas.
"Iya, terserah kamu," sahut Abizar yang membuat Syakira tersenyum senang. Abizar terdiam sesaat ketika Syakira tiba-tiba mencium pipinya.
"Makasih sayang. I love you."
"Sama-sama," balas Abizar. Dia belum bisa menjawab ucapan cinta Syakira karena masih tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Memang tadi dia tidak suka saat melihat ada yang coba mendekati Syakira. Tapi rasanya terlalu dini kalau mengartikan itu cinta.
"Pulang yuk," ajak Syakira yang diangguki Abizar. Syakira pun melingkarkan tangannya di pinggang suaminya itu dan mereka melangkah bersama menuju resort.
"Kamu kalau marah bikin aku takut aja tahu," cerita Syakira begitu mereka sudah sampai resort.
"Makanya jangan bikin aku marah."
"Iya ga akan kok sayang."
***
Syakira dan Abizar menikmati makan siang yang telah disediakan pihak resort. Sesekali Syakira melirik Abizar yang tampak makan dengan tenang.
"Enak gak sayang?"
"Enak kok. Cobain aja," jawab Abizar seraya menunjuk piring yang berisi lauk pauk yang dia makan. Namun Syakira malah menggeleng.
"Enakan mana sama masakan aku?"
"Masakan kamu juga enak."
"Beneran?"
"Hmnn." dehem Abizar.
"Suapin doang, sayang."
"Kamu kan bisa nyuap sendiri. Kamu bukan anak kecil lagi."
"Ish, kamu ga romantis banget sih!" gerutu Syakira sebal. Abizar yang mendengarnya pun hanya menghela napasnya. Lalu dia menyendokkan makanan yang ada di piringnya dan mengarahkannya ke mulut Syakira.
"Buka mulutnya, tadi minta disuapin," ujar Abizar ketika melihat Syakira yang malah diam saja.
Refleks Syakira membuka mulut dan menerima suapan dari Abizar. Dia sedikit tak menyangka kalau suaminya itu benar-benar mau menyuapinya. Padahal dia merajuk tadi pun hanya pura-pura saja. Yang lebih membuatnya terdiam membeku adalah saat suaminya itu menggerakkan tangan ke bibirnya. Abizar menyapu sudut bibirnya yang di sana tertinggal butiran nasi. Jantungnya berdegup tak karuan hanya karena perlakuan suaminya itu.
Setelah tersadar dari kekagetannya. Syakira pun langsung menghambur memeluk Abizar. Dia senderkan wajahnya pada bahu suaminya itu.
"Makasih ya sayang. Kamu juga bisa so sweet ternyata. Aku jadi terharu," ujar Syakira seraya menatap mata suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED GIRL (REPOST)
RomanceSetelah dua tahun menduda, secara tak sengaja Abizar malah bertemu dengan Syakira si gadis agresif yang selalu berusaha untuk meluluhkan hatinya. Lambat laun Abizar mulai bisa menerima kehadiran gadis itu, tetapi berbagai macam rintangan menghampiri...