Berita duka yang diterima vero cukup membuat dirinya hancur.. hanya bisa terdiam menatap kosong ke arah depan. orang yang selama ini menjadi salah satu alasan vero semangat.. orang yang selama ini menjadi alasan untuk vero bekerja ke korea sehingga bertemu jungkook.. orang yang selama ini menjadi tumpuan vero..
orang yang selama ini menjadi teman curhat vero... sudah berakhir terbaring di dalam peti mati..jenazah ibu vero sudah di bawa kerumah vero dan jungkook. para tamu sudah berdatangan.. rasa iba terlihat dimata mereka kala melihat vero yang duduk di sudut ruangan..
jungkook masih berada dirumah sakit. pria itu belum sadarkan diri sejak semalam..
"gue sayang lo kak" vero tersentak kala merasakan pelukan hangat dari adik nya.. yeonjun.. bahkan vero tak sadar kapan guanlin dan yeonjun sampai ke kediaman nya. air mata kembali menetes kala mendengar isakan yang keluar dari bilah bibir yeonjun..
vero sadar kalau tak hanya dirinya yang terpukul disini.. tapi yeonjun dan guanlin juga.. di sela sela pelukan nya.. vero bisa melihat guanlin yang hanya berdiam diri di sebelah peti mati dengan wajah datar.. vero tau guanlin pasti sangat terpukul , tapi pria itu mencoba untuk tegar... tidak ada air mata yang keluar dari mata nya.. tak sedikitpun ucapan keluar dari bilah bibir nya.. hanya terdiam menatap wajah ibu yang sudah terbaring tanpa nyawa di dalam peti mati..
yeonjun melepas pelukan nya.. menggenggam tangan vero dengan hangat. dan tersenyum.. menghapus air mata yang ada di pipi vero..
"kita harus saling menguatkan ya" vero hanya membalas dengan anggukan.. berdiri dengan dibantu oleh yeonjun.. vero melihat sekeliling nya , sudah ada mertua adik dan abang ipar nya disana. lisa yang senatiasa berada disisi nya.. gadis thailand itu sangat tulus membantu nya.. baekhyun juga sama tulus nya. pria itu masih bersedia untuk tinggal disini , membantu mengurus proses pemakaman yang akan dilakukakan.
"nak" vero menoleh , melihat ibu jungkook disana dengan mata yang sembab.. vero berhambur kedalam pelukan hangat ibu mertua nya itu. isakan kembali keluar dari bilah bibir nya..
"shhtt.. vero gak sendirian.. vero masih punya mama dan papa disini.. jangan menangis nak , kami juga menyayangi mu seperti anak kami sendiri.." vero mengngguk dalam pelukan hangat ibu mertua nya itu..
air mata vero di hapus oleh ibu mertua nya yang baik hati itu.. membantu vero berjapan untuk mendekat ke arah peti mati ibu vero.. vero dapat melihat wajah ibu nya itu yang seperti sedang tertidur.. vero tersenyum dan mencoba mengiklaskan kepergian orang yang paling ia sayangi di dunia ini. peti mati di tutup dan di bawa.. ibu vero akan di makam kan..
tadinya vero akan ikut untuk memakamkan ibunya.. namun lisa dan nayeon melarang keras vero untuk ikut.. maka vero berdiam diri dirumah duka ini.. dengan mama , lisa , nayeon dan irene.. selebih nya ikut ke pemakaman.
"jangan bersedih lagi , kami selalu ada untuk mu.. kau tak perlu khawatir.. kami akan siap untuk selalu berada di sisi mu kapan pun" vero tersenyum dan mengangguk. menyeka air mata nya yang kembali ingin keluar. vero bersyukur masih banyak orang yang menyayangi nya di dunia ini..
"nona.. istirahatlah , nona belum tidur dari semalam. setidak nya tidur lah untuk sebentar" ujar yura selaku maid pribadi vero.. vero menggelengkan kepala nya , menolak untuk tidur.. memilih untuk berdiri dengan di bantu oleh irene..
"aku kembali ke rumah sakit saja" ujar vero..
"tidak nak , setidak nya istirahatlah sebentar" ujar mama.. vero menggeleng dengan keras.. dirinya ingin kembali kerumah sakit untuk menjaga jungkook.
"tante , vero akan bersama ku kerumah sakit. jangan khawatir aku akan menjaga nya" ujar lisa.. maka dengan berat hati mama jungkook mengangguk sebagai jawaban. lisa dan vero pergi dari rumah duka itu dengan mobil milik lisa.
di perjalanan vero hanya diam.. menatap keluar jendela dengan pandangan kosong.. hujan sedang mengguyur kota ini.. seakan tahu tentang perasaan vero.. langit pun ikut bersedih.
mobil lisa berhenti di parkiran rumah sakit. vero keluar di bantu dengan lisa.. berjalan menuju ruang rawat inap jungkook.. kaki vero berhenti berjalan saat para perawat terpontang panting berlari dari ruang rawat jungkook memanggil dokter.
vero mempercepat langkah nya..
"vero pelan pelan jangan berlari" ujar lisa panik...
"kenapa? apa yang terjadi??" salah satu perawat itu terlihat sulit berbicara saat vero dengan tiba tiba melayangkan pertanyaan nya.
"nona.. pasien belum sadarkan diri , seharus nya pukul 12 siang ini pasien sudah sadar.. ini sudah pukul 2 siang.. namun pasien belum sadar" lalu perawat itu kembali pergi , tubuh vero kembali lemas.. lisa menopang tubuh nya , duduk di kursi yang ada di sana.. perut vero terasa sangat sakit sejak semalam , namun mencoba untuk tetap kuat.. vero tak akan menyusahkan banyak orang di keadaan seperti ini..
dokter datang dengan tergesa.. memasuki ruangan rawat inap jungkook.. lisa memeluk vero yang kembali menangis. sejujur nya lisa sangat khawatir dengan kondisi vero saat ini.. wanita ini terus tak ingin istirahat , bahkan tak tidur.. lisa bisa melihat kalau vero sesekali meringis sakit di perut nya..
vero dan lisa dengan sigap berdiri saat dokter keluar..
"pasien tidak mengalami masalah apapun tentang operasi nya.. mungkin saja ada sedikit shock yang dialami sehingga pasien belum sadarkan diri.. ada kemungkinan sekitar jam 8 malam pasien akan siuman.. saya permisi" dokter itu berlalu pergi.. lisa dan vero bernafas dengan lega.. setidaknya jungkook tak mengalami sesuatu yang lebih buruk..
"kau sudah mendengar kan kalau jungkook baik baik saja" ujar lisa , vero mengangguk...
"setidak nya istirahatlah" vero menggeleng.. lisa menghela nafas nya..
"aku tak bisa beristirahat kalau aku belum memastikan jungkook membuka mata nya.. mengertilah lisa , aku tak ingin kehilangan orang yang kusayangi lagi" ujar vero dan menatap sendu lisa.. lisa menghela nafas nya dengan berat dan mengangguk... tak ada cara lain selain membiarkan vero melakukak apapun yang ia mau.. lisa tak bisa memaksa..
bahkan sampai saat ini.. pukul delapan malam.. dokter sedang memeriksa keadaan jungkook di dalam. bahkan vero belum beristirahat sedikit pun. masih setia duduk menunggu jungkook..
"vero , aku beli makanan di kantin dulu oke?" vero mengangguk.. lisa pergi meninggalkan vero yang masih duduk disana..
dokter keluar.. tersenyum hangat ke arah vero..
"tuan jungkook sudah sadar.. nona bisa bertemu dengan nya sekarang" vero tersenyum senang , terdapat perasaan lega di dada nya mendengar kabar yang ia terima.. vero beridiri dengan sangat bersemangat.. memgang gagang pintu rung rawat inap..
"akh" vero tak jadi membuka pintu itu.. perut nya sakit luar biasa.. dokter yang masih berdiri disana terkejut bukan main.. membantu vero untuk berdiri..
"nona baik baik saja?? nona?? astaga!!" dokter wanita itu terkejut.. berteriak memanggil suster untuk membantunya.. darah merembes dengan deras mengaliri kaki vero.. vero tak sanggup berkata apapun lagi..
tubuh nya di bopong menuju brangkar.. para suster mendorong berangkar itu.. vero hanya bisa melihat jungkook yang juga menatapnya dari balik kaca yang terdapat dipintu sebelum dirinya dibawa dan semua nya menjadi gelap..
bacotan ai :
w apdet lagi...
kalau kalian nemuin cerita yang mungkin serupa dengan cerita ini kalian bisa kasi tau aku ya..vote juceyooo ...
jarang jrang loh gue minta vote sama kalian..
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY (JJK)✔
FanfictionPRIVATE!! rank : 1 (di big baby) rank : 1 (di kookie) rank : 1 (di babysitter) rank : 1 (baby) rank : 1 (di jungkook) ( di publikasikan 15-12-2018) cover book by : evan 😊 (berakhir 23-juli-2020) "kookie mau susu pisang!" "kookie mau cake!"...