part 50

9.7K 727 40
                                    

vero menatap tak percaya pada jungkook yang sudah seperti anak kecil di hadapan nya. mata ber kaca kaca dengan bibir melengkung kebawah. pria itu baru saja menceritakan hal yang ia sembunyikan dari vero.

"jadi... kau memukul client mu sampai masuk rumah sakit?" tanya vero. jungkook mengangguk lucu dengan air mata yang sudah jatuh di pipi nya.

"kenapa memukul nya? apa dia berbuat sesuatu yang salah" tanya vero. mencoba tenang agar jungkook juga tidak menangis semakin parah. bagaimana pun jiwa kekanakan nya masih melekat dengan erat di dalam diri nya.

"dia sangat salah_ salah sekali dengan menginjak injak harga diri seseorang" ucap jungkook. vero tak bicara apapun , ia ingin mendengar cerita jungkook sampai selesai.

"harga diri siapa yang di injak?" tanya vero lagi , jungkook sudah tak menangis tapi raut wajah nya berubah menjadi terlihat emosi.

"menginjak harga diri istri ku" ucap jungkook penuh tekanan. vero terdiam menyerna. lalu paham jika dirinya lah yang di maksud disini. tidak ingin mendengar lebih jauh apa yang di katakan client jungkook itu tentang diri. vero tak ingin sakit hati. lebih baik diam.

"lalu.. sekarang bagaimana?" tanya vero. jungkook menggeleng. lalu menghela nafas.

"aku tak tau pasti vero. persetan jika dia mati sekalipun.. aku hanya takut kau meninggalkan ku" ucap jungkook bersungguh sungguh , vero tersenyum manis. memeluk tubuh jungkook. tubuh kecil vero tenggelam dengan tubuh tegap jungkook.

"kenapa takut aku meninggalkan mu?" tanya vero. jungkook menghela nafas nya lagi.

"karena dia adalah teman orang tua ku. bisa saja pria brengsek itu mencabut kerja sama yang sudah di jalin bertahun tahun dengan perusahan inti bahkan anak perusahaan keluarga ku. itu akan membuar proyek yang di rancang menjadi tertunda dan pengeluaran biaya akan besar.. bisa bisa terancam bangkrut.. akan lebih buruk dengan perusahaan yang sedang ku pegang.. perusahaan ku bukan terancam bangkrut lagi. tapi memang akan bangkrut.." ucap jungkook menjelaskan. vero menghela nafas , ternyata masalah nya lumayan juga.

"dan ketika perusahaan yang ku kelola sudah tidak beroperasi lagi.. aku akan menafkahi mu dengan apa? mau makan apa jika perusahaan sudah tidak beroperasi lagi seperti biasa. bahkan kita bisa bisa pindah rumah" ucap jungkook dan menjambak rambut nya frustasi.

vero menghela nafas nya. ternyata masalah nya sebesar ini.

"lagi pula kenapa harus langsung memukul wajah nya. kau bisa bicarakan baik baik" ucap vero memberi penjelasan. jungkook malah menatap tajam vero. sampai membuat vero menjadi gugup sendiri.. tatapan jungkook menyeramkan. ini pertama kali nya jungkook menatap nya dengan tajam serta wajah datar dan terkesan dingin begitu. apa ada yang salah dari ucapan nya. ?

"m-maksud ku.. kau bisa membicarakan dengan kepala dingin bukan langsung menyerang nya seperti itu" ucap vero takut takut karena jungkook masih saja menatap nya dengan tatapan tajam membunuh. salah bicara sedikit saja habis sudah...

"bicara baik baik kata mu?" kan sudah vero duga.. lelaki itu akan semakin emosi karena ucapan nya. vero menggigit bibir nya takut.. jungkook seperti nya semakin emosi sekarang. mood nya berubah drastis. yang tadi nya menangis layak nya bayi. sekarang seperti serigala yang akan menyerang kapan pun ia ingin.

"i-iya bicara b-baik baik" jawab vero. bodoh sungguh , entah kenapa mulut vero masih bisa berbicara padahal dia sudah tak ingin bicara karena takut. tapi seperti nya pemikiran nya tak sejalan dengan apa yang barusan ia lakukan.

jungkook berdiri dengan tatapan membunuh ke arah vero. vero ikut berdiri melihat ke arah jungkook takut takut.. terlihat sekali kilatan amarah di mata pria itu.

BIG BABY (JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang