Part 4

169K 5K 58
                                    

⚠️ warning: Adult content! 18+! 🔞

Tidak ingin membuang waktu lebih lama, Robin langsung melepaskan jari-jemari yang saling bertautan di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ingin membuang waktu lebih lama, Robin langsung melepaskan jari-jemari yang saling bertautan di antara mereka. Kali ini Robin memeluk lebih erat lagi, menindih tubuh mungil Kellani. Ia masih belum melepas ciumannya, sungguh bergairah, begitu dalam dan juga terasa manis.

Kini Robin semakin liar dengan mulai menjentikkan lidahnya pada payudara Kellani yang sudah polos sejak tadi, menciuminya penuh pemujaan. Memberikan gigitan-gigitan kecil kemudian beralih ke payudara lainnya. Robin mengulanginya beberapa kali, menimbulkan bercak keunguan pada kulit mulus Kellani.

Kellani yang sudah tidak sungkan lagi meneriakkan nama pria itu hanya bisa mendesah penuh kenikmatan. Robin benar-benar menguasai tubuhnya seperti sebuah boneka.

"Ahh Rob.. Robin. Ahh emmh--Robin!" Erang Kellani yang mulai kesenangan.

Kellani hanya berharap ia tidak orgasme sekarang karena jentikan-jentikan nakal Robin. Lidahnya terus menari-nari di atas payudara Kellani, meremas dan menghisap kuat-kuat, menuruni perut rata Kellani, menciumi tiap jengkal tubuh wanita itu, semakin ke bawah hingga tiba di depan kain berenda berwarna merah maroon.

"Rob.. Robin Oh shit! You're crazy Rob. Uuh.. Robin!" Rintihan Kellani semakin menggila saja.

Gadis itu hanya bisa pasrah sementara tangannya mencengkram rambut Robin kuat-kuat. Gairah panas benar-benar merasuki pria itu, senyuman tampan tersungging di bibirnya. Ia benar-benar senang bukan main, melihat Kellani terus menggeliat dan meneriakkan namanya.

Jika biasanya para wanita yang selalu memuaskan dirinya, kali ini malah ia yang begitu bersemangat memberikan special service pada wanita di hadapannya.

Kellani hanya bisa mengerang nikmat menerima setiap perlakuan Robin. Ia semakin dibuat ketagihan dengan permainan pria itu, membuatnya berharap lebih, bukan hanya sekedar permainan lidah dan jari. Kellani menginginkan sesuatu yang membuat tubuhnya makin terbakar.

Tanpa permisi, Robin mulai membelai bibir kewanitaan Kellani dengan kejantanannya yang sudah mengeras sejak tadi. Melihat ekspresi dan suara berat Kellani membuat Robin semakin bersemangat mendorongnya masuk. Kellani hanya bisa menggigit bibirnya saat kejantanan Robin merasuki dirinya. Ia mencengkram seprei kuat-kuat.

"Uhh, Ke..llani.. kenapa ini begitu sempit? Are you still a virgin?" Tanya Robin gelagapan. Jika wanita ini masih murni, maka itu menjadi sebuah bencana baginya.

"No, I'm not a virgin Rob." Ucap Kellani sambil menyunggingkan senyum geli.

Kellani bisa melihat wajah pria itu yang nampak lega dengan jawaban yang ia berikan. Setelah itu Robin mulai mendorong kejantanannya lebih dalam lagi, semakin dalam hingga menyentuh titik ternikmat wanita itu. "Oh, Good Kellani! Uhh.. ahh! Shit ini sangat nikmat!" Robin memejamkan matanya sejenak, merasakan dinding kewanitaan Kellani yang menjepit sempurna, sebelum ia mulai mengerakkan juniornya.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang