Ada pepatah mengatakan Selesaikanlah masalah dengan kepala dingin. Tapi seorang Ayah tak akan pernah terima jika sesuatu yang buruk menimpa Anak Perempuannya. Mereka tak akan pernah rela sampai kapanpun. Bahkan akan membunuh siapapun yang di anggap telah menyakiti Putri kecilnya.
"KAMU PIKIR SAYA AKAN MENYETUJUI PERNIKAHAN KAMU DENGAN PUTRI SAYA! NEVER! JANGAN HARAP! SAMPAI KAPANPUN SAYA TIDAK AKAN MENYETUJUINYA! SAYA BISA MERAWAT PUTRI SAYA, DAN AKAN MENCARIKAN AYAH YANG PANTAS UNTUK CUCU SAYA! PAHAM!"
Hanya suara itu yang terus terngiang di telinga Kellani, di mulai saat ia keluar dari kamarnya hingga menuruni beberapa anak tangga, sang Ayah Robert Renner masih setia berteriak sambil terus mengulang kalimat yang sama. Kellani sudah bisa menebak apa penyebab meletusnya perang dunia ketiga di rumahnya siang itu. Yang tak lain pasti karena dirinya.
"Sekarang lo jelasin ke gue apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Kellani pada Mika, sambil berjalan cepat menuju sumber keributan.
"Jadi tadi jam sepuluh Om Robin datang ke sini. Dia, Daddy lo, dan Kak Ken bahkan sempet main catur bareng di ruang tengah. Terus Tante Amelia ikut gambung sambil ngebawain coffee and camilan buat mereka. Yang gue lihat mereka kayak lagi ngobrolin sesuatu yang serius. Bahkan muka Daddy lo sampai tegang banget. Nggak lama kemudian semua bodyguard datang dan seperti yang lo denger sekarang, mereka lagi perang di bawah! Gue cuman lihat itu dari deket kolam renang pas lagi main sama Charlotte sih. Tapi kalau menurut gue mereka pasti ngobrolin masalah kehamilan lo dan tentang Om Robin yang mau jadiin lo istrinya." Jelas Mika dengan tempo secepat Kereta ekspres, tanpa belibet sedikitpun.
Wajar saja karena ia memang mengambil jurusan Jurnalis, dan bercita-cita menjadi seorang Reporter.
Kellani hanya manggut-manggut mendengar penjelas Mika. "Oke.. jadi garis besarnya mereka bahas kelangsungan Anak di dalam perut gue, dan Mas Robin yang mau ngelamar gue?"
"Yups bener banget, emang beda ya daya tangkap orang genius."
"Gitu aja lu jelasinnya pake acara mampir ke Selandia Baru segala. Ampun deh Mikaaa!" Ucap Kellani yang sudah mulai gusar, tak sabaran. Perasaannya sungguh sangat cemas sekarang.
Kellani yang berdiri di ujung tangga hanya bisa menatap miris, ruangan itu sekarang lebih pantas di sebut sebagai medan pertempuran dari pada Ruang Keluarga. Bagaimana tidak, di sana banyak pria berjas hitam yang Kellani tahu kalau mereka adalah bodyguard sang Ayah, dan beberapa di antaranya pasti bodyguard Robin.
Dari kejauhan ia juga melihat Josh Asisten Robin yang sedang menggenggam sebuah pistol. Mereka semua saling menodongkan senjata satu sama lain, tak lupa dengan sang Ayah Robert Renner yang juga mengangkat sebuah stick golf. Stick yang sejak tadi di gunakan untuk menghajar Robin bertubi-tubi.
Rasanya pilu, miris, sedih dan ambyar secara bersamaan. Melihat Robin sang kekasih terkapar tak berdaya di bawah kaki Robert Renner. Kellani tahu kalau calon suaminya tak selemah itu. Tapi kenapa dia tidak melawan dan melakukan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY OLD MAN
Romance"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini." Robin Waldron. Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...