Part 15

92.6K 4K 164
                                    

"Aku tidak akan menanyakan siapa wanita-wanita itu, termasuk wanita kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan menanyakan siapa wanita-wanita itu, termasuk wanita kemarin. Tapi Om harus tahu kalau aku ini orang yang serakah. Aku tidak akan membagi milikku dengan siapapun. Tidak sampai kapanpun. Silahkan Om bereskan urusan Om dengan para wanita itu. Jika Om tidak bisa katakan padaku, aku yang akan membereskannya ." Ucapnya terasa begitu dingin hingga merasuk ke tulang.

Ini pertama kalinya Robin merasa terintimidasi oleh gadis itu. Ia terdiam beberapa saat, hingga akhirnya menyadari sesuatu kalau..

"Itu artinya kamu akan memberiku kesempatan sweet heart?"

"Yes!" Kellani tersenyum kecil.

Tidak ada salahnya memberinya kesempatan. Lagi pula mungkin benar yang di katakan Kakak, kalau bayiku ini butuh sosok seorang Ayah.

Walaupun sebenarnya aku sempat ingin menolak pria ini, namun aku justru merasakan kekuatan yang tak dapat ku tolak. Seperti ombak yang terus menggulung ku ke tengah lautan. Kekuatan sejati yang dimiliki Robin-Ku. Apa boleh aku memanggilnya begitu? Robinku! Milikku!

"Tapi ada satu hal.." Ucap Kellani melanjutkan. "Disaat Kamu sudah memilihku maka kamu harus tetap memilihku sampai akhir. Aku tak ingin ada orang lain." Ada kepedihan di wajah Kellani saat ia mengatakan kalimat terakhirnya. Seperti sebuah luka yang baru saja terkupas. Robin tahu hal itu, dan ia mengerti. Semuanya sudah tertulis jelas di dalam laporan yang pernah di berikan Josh.

"Aku janji..."

"Sssss!" Potong Kellani. "Jangan pernah berjanji apapun padaku. Aku sudah muak dengan kata-kata janji. Om hanya cukup membuktikannya saja." Kellani mengunci mata Robin dengan mata kelabu nya. Mata jernih yang penuh harapan ingin di hujanni dengan sejuta cinta.

Robin yang sedang tersenyum pun kemudian beranjak dari kursinya. Perlahan ia mulai berlutut di hadapan Kellani. Pagi itu menjadi saksi, seorang Chief Executive Officer sekaligus pebisnis sukses di Australia yang tak pernah menundukkan kepalanya pada siapapun, dalam kondisi apapun, akhirnya tunduk di hadapan satu wanita. Kellani Valery Renner.

"Aku akan membuktikannya. Aku pasti akan membuktikannya!" Dengan penuh kesungguhan Robin mengucapkan sumpahnya. Lalu mengecup punggung tangan Kellani penuh pemujaan. Cukup lama hingga Kellani dapat merasakan kalau hatinya sedang di penuhi kebahagiaan yang di namakan cinta.

Saat mereka sedang terhanyut dengan perasaan masing-masing, adegan romantis itu pun terpaksa harus berakhir saat seorang tamu tak di undang datang.

"Ehem!"

"Mom!" Panggil Robin yang terkejut. "Sejak kapan Mommy ada di sini?"

"Sejak kamu terus mencium tangan wanita cantik ini hingga terbang ke surga." Robin sudah sangat hafal dengan karakter Mommy nya, yang selalu mengatakan apapun yang ada di dalam pikirannya tanpa menyaringnya lebih dulu.

Wajah Kellani pun mendadak menjadi merah jambu begitu mendengar pernyataan calon mertuanya itu. Robin yang melihat wajah Kellani memerah jadi gemas sendiri di buatnya.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang