Pagi ini hujan deras, dan rasanya semua tidak baik-baik saja. Terutama untuk Kellani yang mendadak kehilangan sosok Robin di sampingnya. Biasanya pria itu yang selalu membangunkannya, memperhatikannya, bahkan dengan telaten mendampinginya saat mual seperti pagi ini.
Hoek!
Hoek!
Ini adalah morning sickness ketiga yang di alami Kellani dalam satu hari, mungkin bukan morning sickness lagi namanya karena sekarang sudah hampir jam 11 siang.
Kellani terus memuntahkan isi perutnya setelah makan bika ambon yang ia idam-idamkan. Beruntung sekarang teknologi sudah canggih, Kellani tinggal memesan lewat layanan pesan antar dan setengah jam kemudian makanan pun datang. Namun rasanya akan lebih afdol jika Robin langsung yang membelikan sekaligus menyuapinya. Kangen.
Sebenarnya wajar saja pada awal kehamilan seorang wanita akan mengalami morning sickness. Namun sudah empat hari ini morning sickness yang di alami Kellani justru semakin parah, ia hampir kehilangan nafsu makan dan mengeluh kram pada bagian perut.
Apa ini morning sickness? Atau missing sickness?
Kellani benar-benar merindukan sosok Robin pada saat seperti ini, rasanya rindu mendengar omelan Robin yang selalu memaksa nya minum susu dan makan makanan sehat. Pernah waktu itu saat Kellani mengalami morning sickness parah, Robin sampai meringis dan hampir menangis. Pria tua itu sangat panik melihat keadaan Kellani waktu itu.
"Jadi Ibu hamil susah ya sayang?" Tanya Robin waktu itu setelah Kellani muntah-muntah.
"Susah-susah seneng sih. Tapi lebih banyak senengnya, karena bisa perintah-perintah Bos aku seenaknya. Hebat ya aku." Jawab Kellani dengan tawa yang tertahan, melihat mata Robin yang ingin menangis di hadapannya.
"Hebat banget ya!" Robin mencubit hidung Kellani gemas. "Tapi gimana lagi, mungkin Bos kamu udah kehilangan akal sehatnya gara-gara kamu." Kata Robin mengakui.
"Gila dong dia!" Ucap Kellani spontan, dan mereka pun tertawa bersama.
Tapi sekarang....
Pria itu sedang di rawat di Rumah Sakit, dan harus banyak istirahat. Bahkan tak di ijinkan untuk menemuinya. Oleh karena itu Kellani sengaja tidak memberi tahu kondisinya agar Robin bisa fokus memulihkan diri. Kellani bahkan belum mandi atau melakukan aktifitas lain. Pikirannya bercabang, belum lagi mual dan pusing yang terus ia rasakan. Kellani butuh Robin.
Hoek!
Amelia segera membantu Putrinya yang terus saja mual seharian ini.
"Sayang, kamu baik-baik aja? Seharian ini kamu cuma muntah-muntah terus lho. Bilang ke Mamah kalau kamu butuh sesuatu." Kata Amelia khawatir.
"Aku baik Mah. Aku cuma--- Hoek!"
"Pelan-pelan aja, Mamah selalu ada di sisi untuk kamu. Sabar ya sayang, di awal kehamilan semuanya emang tidak mudah. Tapi kamu harus bertahan, harus kuat. Demi Bayi kamu." Ucap Amelia sambil menepuk-nepuk punggung Kellani.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY OLD MAN
Romance"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini." Robin Waldron. Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...