"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini."
Robin Waldron.
Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mika duduk di hadapan Kellani sambil sesekali melirik ke arah Robin yang dengan santainya masih merengkuh pinggang gadis itu, setelah Mika memergoki aksi panas keduanya beberapa menit yang lalu. Mika mulai mengambil kesimpulan dengan apa yang baru saja ia lihat. Menyaksikan sendiri bagaimana Kellani mendesah dan menikmati setiap sentuhan Robin. Bahkan mahakarya Robin di sekitar leher Kellani tak luput dari perhatian Mika. Rasanya seperti dejavu pernah melihat cupang yang sama.
"Oke jadi sekarang selera lo Om Om?" Mika dengan mulut ember nya bertanya begitu saja tanpa menggunakan otak. "Maksut gue, lo pacaran sama Om Robin?" Tanya Mika to the point.
Pertanyaan Mika justru terdengar lucu di telinga ketiga orang itu. Hingga membuat Kellani, Robin dan tentunya Matt tersenyum geli.
Mika pun menatap Matt yang tadi ikut masuk bersamanya dengan tatapan tajam. Ia merasa aneh pada Matt yang bahkan tidak kaget sama sekali. "Jadi lo juga udah tahu kalau Kellani pacaran sama Om Robin? Parah lo Matt! Cuma gue yang kelihatan kayak orang goblok di sini." Mika mendesis sebal.
"Mik, aku bakal jelasin semuanya. Jadi gini.." Bujuk Kellani pelan.
"Nggak usah! Gue udah tahu semuanya. Lo pacaran kan sama Om Robin. Ternyata cowok yang gue curigai waktu di Apartemen lo adalah Om Robin? Makannya lo gak mau ngomong ke gue."
Kellani membuang nafas pelan. Tak habis pikir dengan sepupunya yang memang sangat kurang di bidang Akademik ini, tapi kenapa juga kurang dalam mendengarkan penjelasan seseorang. Dan terus nyerocos seperti kereta api.
"Mik, dengerin dulu, bukan gitu Mika. Kami nggak pacaran."
"Lo masih mau bohongin gue setelah gue lihat adegan film syur barusan. Gue emang nggak sepintar lo, tapi gue gak goblok! Atau jangan-jangan Om Robin itu sugar Daddy lo. Gimana kalau Bokap lo tahu? Parah lo Kellani, gue ini sepupu lo sendiri malah.."
"Mika.. I'm pregnat. Anak Robin." Kellani melirik ke arah Robin sekilas. Pria itu tersenyum lembut, kemudian merengkuh jari-jemari Kellani.
Wajah Mika masih terlihat santai dan datar. Tanpa ekspresi, lalu mendadak tersenyum.
"Ini aku harus pura-pura akting atau gimana? Kalian pasti lagi ngeprank. Aku tahu Lani, kamu dan Matt emang jail banget dari waktu kita masih kecil. Tapi gak usah bawa-bawa Om Robin juga kalik. Lagian Om kenapa sih mau-maunya bantuin mereka bikin prank nggak jelas gini?" Cerca Mika yang masih terjebak di dalam jalan pikirannya sendiri. Bahkan Matt sudah hampir menjitak kepala Mika karena saking gemasnya dengan kegoblokkan gadis itu.
"Saya serius. Kellani memang sedang mengandung Anak saya." Robin buka suara dengan intonasi yang terdengar berwibawa. Persis seperti saat Mika sedang di nasehati Papa nya.
Tiba-tiba Robin pun mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan foto USG Bayi mereka. Mika hanya terdiam. Lalu menatap kedua orang itu serius, dan beralih menatap Matt agar mengatakan kalau ini cuma prank.