Part 9

102K 4.1K 73
                                    

"Siapa yang bapak-bapak tua?" Potong sebuah suara yang berasal tepat di belakang Kellani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang bapak-bapak tua?" Potong sebuah suara yang berasal tepat di belakang Kellani.

Sepertinya aku mendengar suara yang tidak asing.

Dan begitu ia mencari asal suara tersebut_

Shit!

Mati!

Kelar deh hidup gue!

"Woah.. Hallo Om." Ken otomatis berdiri dengan wajah kagetnya, yang berubah menjadi senyuman cerah begitu mendengar suara tersebut.

"Saya nggak nyangka bisa ketemu Om Robin di sini." Ken langsung mengulurkan tangan kanannya kemudian memeluk pundak Robin singkat. Ya, Ken memang sudah dekat dengan Robin sejak dulu, bukan hanya sebagai rekan bisnis tapi sudah seperti salah satu teman akrabnya.

Disisi lain Kellani nampak merutuki kalimat asalnya. Dengan otak yang mendadak buntu ia berusaha keras memikirkan bagaimana ia akan melewati malam ini. Perutnya pun terasa seperti diserang ribuan semut.

Please jangan panik Lani. Tenang. Kellani mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Ha-hallo Om." Sapa Kellani dengan suara agak tergagap. "Kok Om bisa ada disini?" Tanya Kellani dengan senyum yang terlihat dipaksakan sambil masih berusaha memahami keadaan saat ini.

Duh ngomong apaan sih gue, malu-maluin banget asli! Batin Kellani sambil menggigit bibir bawahnya.

Gadis yang dikenal jenius itu mendadak menjadi idiot tanpa alasan yang jelas.

Robin yang melihat tingkah lucu anjing kecilnya hanya bisa menahan senyum sambil tetap mempertahankan wajah kakunya, lalu beralih menatap Ken.

"Hallo Ken, Kellani.Saya kaget lho Ken bisa bertemu kamu disini. Sedang makan malam pula dengan salah satu karyawan saya yang sangat sopan." Ucap Robin sarkastik. Itu seperti balasan untuk kalimat Kellani yang telah mengatainya 'Bapak-bapak tua'

Dasar pria tua! Pria tua bangkotan! Sempet-sempetnya mojokin gue! Mood Kellani seketika drop. Ia merasa seperti anjing kecil yang harus segera kabur dari tempat itu.

"Dalam rangka apa kamu Ausie Ken? Bussines Trip?" Robin bertanya dengan santainya.

"Yeah, ada bisnis yang harus di selesaikan Om. Sebenarnya Daddy yang mau kesini tapi mendadak Daddy malah sakit."

"Lho Robert sakit. Sakit apa?"

"Biasa jantungnya kumat Om, jadi ya memang harus istirahat karena Daddy sempat drop banget Om."

Robin menggelengkan kepalanya, seperti hal itu sudah bukan rahasia lagi.

"Robert itu terlalu memforsir dirinya dan selalu lupa jaga makan, dari kuliah dulu Daddymu sudah begitu Ken, apa lagi dia sangat malas berolahraga."

Jujur saja alasan Robin tetap segar bugar dan tetap awet muda di umurnya yang sudah menginjak kepala empat memang karena pola hidup sehatnya. Bahkan saking tergila-gilanya dengan olahraga ia sampai menceramahi beberapa teman-temannya untuk ikut ngegym bersama.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang