"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini."
Robin Waldron.
Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku juga mencintaimu. Dan kamu akan menyesal kalau menolak lamaran ku sweet heart, My Queen.." Pria itu menatap punggung wanitanya, kemudian berjalan ke arahnya penuh keyakinan.
Saat ini dadanya terasa sesak, namun bukan karena sakit. Melainkan karena rindu yang terus menumpuk selama beberapa hari ini. Kellani adalah jiwanya, jadi ketika gadis itu jauh ia sangat amat tersiksa.
Kellani mencari asal suara tersebut.
"......"
Gadis itu hanya membisu menatap sosoknya. Robin! Pria yang membuatnya amat merindu. Robin langsung mempercepat langkahnya lalu mendekap wanitanya erat, dan mengecup pucuk kepala Kellani.
"Maaf, karena aku tidak ada bersamamu selama empat hari ini. Kamu pasti kesulitan melalui semua sendiri. Maaf kalau Mas membuatmu sedih. Maaf.."
Kellani memotong ucapan Robin dengan ciumannya. Wanita itu dengan berani menangkup kedua sisi wajah Robin lalu melumat bibirnya yang kering, ia pun menangis. Robin membalas ciuman Kellani sambil mempererat pelukannya, begitu posesif. Robin terus memanggut bibir Kellani di antara tangisan dan deru nafas mereka yang saling merindukan.
Kellani menutup mata ketika merasakan bibir Robin yang mulai menyapu air matanya. Robin mengecup pipi Kellani perlahan, saling bergantian. Menghisap air mata gadis itu penuh kelembutan.
"Mas ada di sini hanya ingin mengatakan maaf?" Tanya Kellani dengan suara sendu, terdengar haru. Robin menggeleng pelan.
"Ada yang ingin aku katakan. Sesuatu yang ingin aku lakukan sejak lama. Membuatmu menjadi milikku seutuhnya." Kata Robin dengan tatapan penuh cinta.
Robin pun berjongkok lalu menundukkan kepalanya untuk satu wanita. Kellani Renner. Ia memperdalam tatapannya, kemudian membuka sebuah kotak. Membuat jantung Kellani berdetak lebih cepat ketika melihat sebuah cincin di dalamnya. Klasik memang, tapi Kellani menyukai apa yang Robin lakukan sekarang.
"Will you marry me, Kellani Valery Renner? Please. Say, YES!" Robin memohon, dengan suara yang terdengar indah.
Bahagia. Hanya kata itu yang pantas mendefinisikan perasaan mereka sekarang.
Gadis itu tersenyum kepada kekasihnya. Lalu mengatakan dengan penuh keyakinan.
"YES!I will, Robin Waldrone!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.