Part 8

107K 4.3K 77
                                    

Sudah beberapa minggu berlalu, namun Robin masih membayangkan anjing kecilnya saat berada di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa minggu berlalu, namun Robin masih membayangkan anjing kecilnya saat berada di atas ranjangnya. Meneriakkan namanya, hingga memberikan beberapa bekas cakaran pada punggung kekar Robin.

Bohong jika Robin tidak ingin mengulangi malam itu lagi, malam dimana Kellani begitu menginginkan dirinya, malam dimana gadis mungil itu membuatnya merasa muda kembali. Semakin dirinya mencoba untuk tidak memperdulikan Kellani semakin ia penasaran pada gadis yang lebih cocok jadi keponakan atau anaknya. Ini seperti candu yang menggerogoti hasratnya, tapi Robin sadar akan batasannya.

Sebenarnya sudah tiga kali asisten Robin mengundang beberapa pelacur untuk melayani Tuannya, hasratnya begitu mendesak ingin di puaskan. Namun mengapa ketika para wanita itu mendekat ke arahnya, mendadak Robin merasa jijik, bahkan ia mual begitu mencium parfum yang mereka gunakan. Padahal Asistennya selalu mendandani mereka dengan penampilan yang diinginkan Robin. Bukankah ini hanya nafsu? Harusnya tidak masalah melampiaskan nafsunya pada wanita manapun.

Sejak hari itu tak pernah ada obrolan lebih lanjut antara Robin dan Kellani. Mereka bersikap profesional selayaknya Bos dan Karyawan. Kellani juga hanya menunduk saat berpapasan dengan Robin, hanya senyuman tipis yang tersungging di bibirnya, dengan tatapan mata yang selalu menghindar. Terlihat lebih dingin dan terasa jauh.

Siang itu Robin ada rapat dengan para Kepala Divisi yang akan membahas project kolaborasi digital money yang akan segera dikerjakan.

".. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, karena sasaran project kali ini adalah remaja oleh karena itu strategi yang saya paparkan terlihat sangat efektif. Di samping itu kita juga akan bekerjasama dengan semua sekolah dan Universitas yang ada di Australia untuk pembayaran keperluan pendidikan." Jelas seorang manager pemasaran.

"Oke ide kalian cukup menarik, saya ingin ide itu lebih di kembangkan agar kita bisa lebih banyak menyasar para anak muda. Misalnya dengan pembayaran bis, kereta, tiket tempat hiburan atau tagihan-tagihan lainnya."

Dari cara Robin menanggapi sudah terlihat bahwa ia adalah CEO yang kreatif, penuh ide dan fokus pada tujuannya. Ia begitu lugas dan tidak bertele-tele dalam menjelaskan. Beberapa Staf selalu berhasil di buat terpesona dengan kecerdasannya.

"Maaf Sir." Kellani unjuk tangan "Jika seperti itu maka kemungkinan sasaran kita akan lebih luas, bukan hanya remaja tapi juga pebisnis usaha mezzo."

"That's right. Saya memang ingin projet ini nantinya akan berkembang dan dapat di gunakan oleh semua kalangan. Nona Kellani, sebagai kepala IT saya minta gambaran aplikasi dan design yang sangat simple dan mudah di akses."

"Baik Sir. Saya akan membawa design tersebut pada rapat minggu depan. Team kami juga akan bersiap-siap"

"Good! Dan untuk team marketing saya minta rencana anggaran dan proposal penyempurnaan project. Bagi team lain kalian bersiaplah untuk langkah selanjutnya. Kalau begitu rapat kita tutup. Selamat siang." Robin mengakhiri rapat siang hari tu.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang