Part 36

53.1K 2.5K 120
                                    

Robin membuka netra nya saat mentari pagi semakin menusuk pori-porinya, rupanya gorden jendela kamarnya sudah di buka sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Robin membuka netra nya saat mentari pagi semakin menusuk pori-porinya, rupanya gorden jendela kamarnya sudah di buka sejak tadi. Ia langsung di buat kebingungan karena Kellani tak ada di sampingnya. Biasanya pada pukul 6.30 seperti ini wanita itu masih memejamkan mata dengan dengkuran halus, dan tangannya yang mendekap erat tubuh half naked Robin. Membuat pria tua itu selalu tersenyum bahagia.

Segera, pria itu pun meraih sebuah bathrobe berwarna putih untuk menutupi  tubuh half naked nya. Di tambah sesuatu di bawah sana yang semakin sering mengeras setiap pagi, sejak Kellani menjadi Istrinya.

Perlahan Robin menuruni tangga sambil mencari suara keributan yang semakin terdengar jelas.

Beberapa pelayan serta Koki di Mansion nya rupanya tengah berkumpul di area dapur. "Nyonya, lebih baik anda beristirahat atau duduk saja. Kami takut Tuan marah jika melihat Nyonya ada di dapur. Apa lagi kondisi Nyonya yang sedang hamil, tidak boleh terlalu capek." Bujuk Jenifer, seorang kepala Koki yang sudah belasan tahun bekerja di kediaman Robin.

"Tenanglah Bibi Jen, Aku hanya membuat secangkir kopi dan mengupas buah untuk Suamiku. Ini tidak akan membuatku kecapekan. Aku memang tidak pandai memasak, jadi aku serahkan tugas untuk membuat sarapan kepada kalian." Jelas Kellani santai, berharap semua Pekerja melanjutkan aktifitas mereka tanpa memperdulikan kehadirannya.

"Tapi Nyonya-"

"Yey! Sudah jadi Kopi nya!" Seru Kellani bangga, lalu memastikan. "Betul kan Bibi Jen, Suami ku itu suka kopi hitam tanpa gula?"

"Betul, Nyonya." Jawab Jenifer. Di ikuti senyum ceria yang mengembang di wajah Kellani.

"Hari ini di menu sarapan kita ada rissoto, bukan?" Kepala koki itu mengangguk tanda mengiyakan. "Punya saya samakan saja seperti punya Mas Robin ya, extra cheese."

"Nyonya sedang ngidam ingin makan keju?" Tanya Jenifer.

"Entahlah, aku juga binggung." Kellani mengusap perutnya yang nampak sedikit membuncit. "Yang jelas sejak kemarin semua yang Mas Robin makan selalu terlihat enak di mata ku. Aku jadi ingin mencoba makanan nya juga." Kellani tertawa kecil. Beberapa pelayan juga ikut tersenyum mendengar celotehannya. Nyonya baru mereka rupanya sangat ramah dan suka berbincang.

Sang Tuan rumah akhirnya tiba memecah suasana. Seketika atmosfer pun berubah menjadi lebih tegang. Robin berdiri di sudut kanan dapur dengan tatapan binggung, melihat dapur sangat ramai dengan beberapa pelayan yang berdiri di sana.

"Kenapa kalian berkumpul di sini?" Tanya Robin, dengan suara baritonya.

Senyum hangat pun membingkai wajah tampan Robin saat tahu Istrinya ada di sana. Itu adalah senyum paling indah yang pernah mereka lihat. Astaga, Tuan tersenyum. Mungkin itu yang ada di benak mereka sekarang.

"Morning Mas, aku habis bikin kopi untuk kamu." Robin melangkah ke arah Kellani dan memeluk Istrinya penuh sayang. Lalu mengecup pucuk keningnya lembut.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang