"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini."
Robin Waldron.
Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biasanya test DNA baru akan keluar setelah dua atau empat minggu kemudian. Namun karena Robin melakukan di Rumah Sakit milik sahabatnya, Daniel Horison, maka tak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasilnya. Tentu saja ia melakukannya dengan sangat rahasia. Robin tak ingin semua ini bocor ke media, apa lagi Istrinya.
Robin menjambak rambutnya frustasi, di dalam Mansion milik London Fernandes. Tempat keempat sahabat masa kecil itu berkumpul, sekarang. Biasanya mereka akan bertemu di kediaman Robin yang terletak di pusat kota, namun karena Robin sudah menikah, maka rumah London adalah opsi terbaik untuk membahas sesuatu yang penting.
Setelah menceritakan segala situasinya, Steve dan London yang baru tahu mengenai test DNA itu dibuat sangat- amat- terkejut. Sementara Daniel Horison hanya mendengarkan, Daniel bersikap biasa karena ia lah yang bertanggung jawab atas rahasia besar, Robin Waldron.
Ya, hasilnya positif. Sembilan puluh sembilan koma delapan persen menyatakan bahwa, Aleara Fawke adalah Anak kandung dari Claudia Fawke dan seorang Chief Executive Officer ternama, Robin Waldron.
Steve menyesap wine nya sekali lagi, emosinya ikut kalut dalam persoalan Robin. "Kejadian itu sudah lewat lima tahun yang lalu, bahkan wanita itu sendiri yang mengatakan kalau kejadian itu hanya kecelakaan, just sex. Lagi pula kalian melakukannya karena mabuk, itu yang membuatmu memiliki alcohol tolerance, Rob. Jadi seharusnya, ia mengugurkan kandungannya waktu itu. Bukannya malah datang, dengan anak yang sudah tubuh besar, dan membuatmu kacau seperti sekarang."
Steve belum selesai. "Kalau aku jadi kamu, aku akan menyingkirkan anak itu diam-diam. Karena sejak awal kamu memang tidak di beri tahu keberadaan nya. Jujur saja, kamu tidak menginginkannya bukan?" Steve menyeringai, menunggu jawaban Robin, namun ia memilih untuk tak menjawab.
"Rob.. sekarang kamu sedang menantikan kelahiran putramu dari Kellani, Istri yang sangat kamu cintai. Aku tak bisa membayangkan, apa yang akan ia lakukan jika tahu tentang semua persoalan ini." Steve mengingat kembali bagaimana mengerikannya Istri Robin yang sekarang. Kejadian beberapa bulan lalu benar-benar membuatnya merinding. Bahkan ia sampai bertengkar hebat dengan Istrinya hanya karena sebuah video.
Apa yang di katakan Steve memang terdengar jahat, namun hanya itu satu-satu nya cara untuk menyelamatkan rumah tangganya. Robin memejamkan matanya, sambil memikirkan kembali perkataan Steve. Ia sedikit tergoda mendengar saran itu, karena Robin sungguh tak bisa membayangkan jika Kellani sampai pergi meninggalkannya.
Jujur, aku bisa hidup tanpa kehadiran seorang anak. Tapi jika aku harus hidup tanpa Kellani.. aku rasa aku bisa mati. Aku lebih takut kehilangan Istriku dari pada apapun di dunia ini. Batin Robin, terasa berdenyut.
Daniel mengangkat tangannya, untuk menginstruksi. "Sorry, tapi aku tidak setujuh dengan Steve. Dari siapa anak itu di lahirkan, bukan hak kita untuk menghakiminya, apa lagi menyingkirkannya. Aku tak memintamu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Kellani, itu hak mu. Namun menyingkirkan anak yang tak berdosa adalah perbuatan keji, anjing sekali pun tak akan pernah menyakiti darah dagingnya sendiri, Rob." Komentar Daniel mungkin terdengar sarkas, namun semua perkataannya memang benar. Sesuai umurnya, Daniel adalah yang paling bijak.