Part 6

129K 4.3K 30
                                    

Kellani Valery Renner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kellani Valery Renner

Setelah membereskan urusanku di Mansion itu, aku pun segera berpamitan untuk pulang. 'Pulang' hanya itu yang aku inginkan sekarang. Aku sangat lelah dengan banyak peristiwa yang terjadi selama dua hari ini, semuanya seperti teka-teki yang tak dapat aku prediksi. Begitu mengejutkan.

Pertama, aku memergoki pacarku sendiri berselingkuh di Villa milikku. Ralat; mantan pacar. Kedua, karena obat sialan itu Marco si brengsek malah mencoba untuk melecehkan ku. Dan kisah ini pun berakhir, dengan aku yang tidur bersama sahabat Daddy ku sendiri. Rasanya aku seperti terkena kutukan kalau begini.

Setelah mengambil mobilku yang sengaja di tinggalkan di parkiran Club, aku segera berkendara menuju kediamanku. Tentunya bukan Om Robin yang mengantar, aku lebih memilih pergi bersama supir pribadinya.

Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan banyak hal, namun yang paling menganggu adalah bagaimana aku menghadapi pria itu jika kami harus bertemu di Kantor atau acara-acara tertentu. Apa lagi dia cukup dekat dengan Daddy ku. Jika Daddy mengadakan jamuan, kami pasti akan saling berpapasan. Itu benar-benar mengusikku.

Ah kenapa aku jadi seperti ini! Kami kan sudah sepakat tadi, kenapa aku malah berfikir untuk menghindarinya? Kenapa aku begitu sensitif pada pria itu? Benar, aku hanya perlu bersikap seperti biasanya dan menganggap kalau kejadian semalam tidak pernah ada.

Hampir lupa, aku kan harus mampir ke Apotek untuk membeli pil pencegah kehamilan.

Setelah memarkirkan mobil aku pun buru-buru masuk ke dalam lift, saat lift bergerak naik aku baru merasakan kalau sejak tadi handphone terus bergetar.

Tertulis di layar. Mamah 💙

Pasti Mamah sibuk menghubungiku sejak semalam. "Hallo mah.."

"Hallo sayang, kenapa tidak menjawab telfon Mamah semalam?" Terdengar suara Mamah yang sangat cemas.

"Ah maaf mah aku sudah tidur semalam. Ada apa mamah menelfon?" Jawab Kellani bohong. Ku harap saat ini Mamahku tidak berfikiran macam-macam.

"Lani.. bulan depan kamu tidak lupa kan dengan ulang tahun Charlotte? Kamu sudah janji padanya untuk datang dan memberinya hadiah lho."

Charlotte adalah keponakanku. Anak pertama dari Kakak ku Ken. Dia begitu manis, manja dan selalu bertanya kapan aku pulang. Biar aku beri tahu kenapa Charlotte sangat lengket pada ku; karena saat aku kembali ke Indonesia aku selalu mengajaknya pergi ke taman bermain. Tempat favoritku.

"Tenanglah Mah aku tidak lupa. Aku bahkan sudah mengajukan cuti. Mana mungkin aku ingkar janji pada ponakan kesayanganku."

"Nak?" Aku terkejut saat Mamah tiba-tiba merendahkan suaranya.

"Ya mah?"

"Apa kamu baik-baik saja? Sejak kemarin Mamah selalu memikirkan putri kecil Mamah."

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang