Part 7

115K 4.1K 60
                                    

Cowald Bank

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowald Bank

Pagi ini Kellani tetap berangkat ke Kantor walaupun dengan perasaan yang masih belum membaik. Tidak ada toleransi bagi patah hati yang akhirnya malah menganggu kinerjanya. Seperti biasa setiap senin pagi seluruh karyawan di kantor pusat harus berangkat lebih awal untuk menghadiri apel pagi yang selalu di lakukan di Aula Besar. Presiden Direktur mereka, Robin Waldron hadir dan menegaskan visi misi perusahaan.

Robin berdiri di podium yang di saksikan ratusan karyawan. Ia begitu gagah mengenakan setelan coklat tua degan rambut rapi di sisir ke belakang. Robin tidak pernah sengaja melakukannya untuk menghipnotis ratusan pasang mata, namun begitu adanya, pria matang itu memang selalu mempesona. Mencuri perhatian orang-orang untuk terus memandang ke arahnya. Kecuali satu orang.

Ck. Kalian bahkan tidak tahu kelakukan pria tua yang angkuh itu setelah tidur dengan seorang wanita. Ia malah menyuruh wanita itu untuk melupakannya. Yang ia pikirkan hanya nama baik keluarga. Aku tidak minta pertanggung jawabannya, aku hanya tidak suka dengan sifatnya itu. Batin Kellani, yang mulai malas mendengar pidato Robin.

"..Saya berharap untuk minggu ini target Cowald Bank akan tercapai. Pertahankan pelayanan kita agar selalu menjadi yang terdepan. Terimakasih." Tutup Robin di akhir kalimatnya.

Sebenarnya sejak tadi mata pria itu selalu mencari keberadaan seseorang. Kellani. Seseorang yang ingin dia ajak bicara, tapi bahkan untuk mendekatinya saja Robin selalu ragu. Ia selalu bertanya-tanya apakah gadis itu merasa tersinggung atau marah padanya. Tapi melihat sikap cuek Kellani pagi ini Robin rasa tidak ada yang harus di bicarakan lagi, sepertinya wanita itu sangat tangguh dan sudah melupakan kejadian kemarin. Atau mungkin ia hanya sedang berakting?

Wanita itu berdiri di ujung ruangan dengan setelah kemeja putih kebesaran yang biasa dikenakan karyawan kantoran. Rambutnya di cepol ke atas, dengan make up tipis yang membuatnya nampak manis. Jika karyawan lain suka mengenakan sepatu hak tinggi, Kellani justru lebih nyaman bekerja dengan sepatu kets yang tak pernah ia ganti. Gayanya sungguh berbeda dengan malam itu, tak ada yang istimewa. Tapi mengapa ada perasaan aneh yang menggelitik. Wanita dengan tampilan cuek itu mendadak tampak mempesona.

Robin tahu betul kalau gadis itu di besarkan dengan segala kemewahan yang dimiliki Center Group. Ayah dan Kakak laki-lakinya adalah pengusaha sukses yang bergelimang harta. Tapi seperti itulah tampilan Kellani sehari-hari. Simple, cuek, tomboi namun manis dan berkarisma. Tak ada kesan seksi, menggoda, panas, dan liar seperti malam itu. Ia lebih terkenal karena otaknya yang brilian dari pada wajah cantiknya. Misterius.

Ku rasa aku harus ke dokter mata setelah ini. Batin Robin.

 Batin Robin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang