Part 11

100K 4.5K 174
                                    

"Pria itu pasti akan mengakuinya Ken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pria itu pasti akan mengakuinya Ken. Dia pasti akan melindungi Kellani dan anaknya dengan seluruh hidupnya." Robin bersumpah di dalam hati.

Ken pun terkejut mendengar ucapan Robin.

"Tunggu.. Apa Om tahu siapa bajingan itu? Aku akan memintanya bertanggung jawab, jika dia tidak mau maka aku akan menghabisinya." Ucap Ken yang di penuhi amarah.

"Aku bajingan itu Ken!"

Yang otomatis membuat mulut Ken terngangga dan menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Om.. ini bukan prank? Om udah cukup tua lho untuk membuat prank seperti ini." Sekali lagi Ken memastikan kalau pendengarannya salah. Karena bagaimana mungkin Om Robin yang sudah ia kenal sejak kecil justru melakukan hal seperti ini dengan Adiknya. Ken masih saja menolak untuk mempercayainya.

"Aku berkata jujur Ken.. demi anakku yang ada di perut Kellani. Ini memang yang sebenarnya, akulah bajingan itu. Dan, aku berjanji akan bertanggung jawab, aku akan menikahi Kellani." Tergambar keseriusan dari tatapan mata Robin.

Seketika ekspresi tak percaya di wajah Ken berubah menjadi merah padam. Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal erat. Ia menatap Robin dengan amarah yang tertahan.

"Kita bicara di luar Om."

Ken pun berjalan keluar ruangan, agar Kellani bisa beristirahat dengan tenang. Lalu Robin mengikutinya dari belakang tanpa mengatakan sepatah katapun. Setelah sampai di ujung sebuah lorong, Ia kemudian menyandarkan punggungnya ke tembok sambil meremas rambutnya pelan.

Ken berusaha keras menata pikirannya yang semula berantakan. Hari ini begitu melelahkan baginya. Bagaimana tidak, dua kali ia mendapat jakpot. Pertama Adiknya hamil secara tiba-tiba, lalu kedua ternyata pria yang membuat Adiknya seperti itu adalah sahabat Ayahnya sendiri.

Saat ini Ken dan Robin berada pada posisi yang sama sebagai seorang laki-laki dewasa. Bukan keponakan yang menghormati pamannya, atau junior yang segan pada seniornya.

"Boleh saya memukul Om?" Tanya Ken tanpa bosa-basi."

"Silahkan."

BUGH!

KRAK!

Dua pukulan telak yang mengenai perut dan kaki Robin itu hampir membuatnya tersungkur ke lantai. Pria berumur itu tidak berusaha melawan atau pun membalas. Bahkan mungkin ia akan membiarkannya jika Ken masih ingin memukulnya lagi.

Cukup lama kedua pria itu duduk menatap tembok dengan pikirannya masing-masing. Dan yang pasti sudah bisa di tebak apa yang ada di dalam otak mereka. Beberapa saat kemudian Ken pun membuka pembicaraan lebih dulu.

"Aku tidak akan minta maaf atas tindakan ku barusan, karena aku pikir Om memang pantas menerimanya. Sejak dulu aku sangat menghormati mu, bahkan sudah menganggap mu seperti panutan ku. Tapi lihat sekarang apa yang Om perbuat? Bagaimana bisa Om membuat Kellani sampai hamil? Maaf, tapi Om tidak pernah memaksanya kan? Kau tahu maksutku dengan sangat jelas.." Saat ini seorang Kennan Renner sedang memposisikan dirinya sebagai kesatria yang akan melindungi Adiknya sampai akhir.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang