Part 10

115K 4.6K 151
                                        

Terdengar sayup-sayup suara yang mulai masuk ke telinga Kellani, samar-samar bau antiseptik mulai menggali kesadarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar sayup-sayup suara yang mulai masuk ke telinga Kellani, samar-samar bau antiseptik mulai menggali kesadarannya. Ia menyadari kalau tempat ini bukanlah Restauran yang tadi. Lalu perlahan matanya mulai terbuka. Ia melihat sosok Kakaknya yang tengah duduk di sebelahnya sambil menggenggam tangannya erat.

Ken begitu bersyukur ketika menyadari bahwa Kellani telah siuman. Ia pun langsung menekan bel agar Dokter segera datang untuk memeriksa keadaan Kellani. Sejujurnya Ken berusaha mengatur mimik wajahnya dengan sempurna. Karena segala penjelasan yang telah Dokter berikan justru membuatnya menyimpan seribu tanda tanya.

Seorang Dokter memeriksa kondisi Kellani dengan hati-hati. "Semuanya normal dan baik-baik saja, anda hanya masih lemah. Besok anda sudah boleh pulang, saya hanya akan memberikan vitamin dan tolong dijaga kondisi kandungannya. Karena usianya baru beberapa minggu jadi sangat rentan sekali. Mohon berhati-hati jangan sampai pingsan lagi." Jelas Dokter tersebut.

Mendadak tubuh Kellani kaku seperti sebuah patung lilin. Bak petir di siang bolong yang membuat matanya berhenti berkedip, bahkan rasanya ia juga mulai berhenti bernafas. Kellani berusaha mencerna apa yang dikatakan Dokter barusan.

KANDUNGAN!?

HAMIL!?

SIAPA!?

"Ma-maksut Dokter? Kandungan? Siapa yang hamil?" Tanya Kellani dengan suara tergagap. Ia berharap bahwa Dokter itu hanya salah mendiagnosis pasien.

"Jadi kamu belum tahu?" Tanya Ken yang jauh lebih terkejut. Setelah mendengar penjelasan Dokter di UGD ia pikir Adiknya sengaja merahasiakan ini. Namun ternyata Kellani sama sekali tidak tahu apapun.

"Bentar-bentar Dok.. jadi kandungan yang Dokter maksud itu punya? Saya?" Kellani nampak masih syok dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Betul. Selamat Nyonya anda saat ini tengah hamil.."

"What!" Penjelasan Dokter itu terdengar begitu jelas di telinga Kellani. "Saya h-hamil? Tapi gimana bisa Dok? Waktu itu setelah melakukannya saya langsung meminum pil KB." Tanya Kellani dengan raut tak percaya.

"Dalam beberapa kasus hal ini sangat mungkin. Jika pembuahan itu telah terjadi didalam rahim anda, maka percuma saja mengkonsumsi pil KB. Selain itu faktor lain juga dapat mempengaruhi, seperti saat mengkonsumsinya anda juga sedang mengkonsumsi obat lain, penyimpanan pil yang kurang baik atau dosis yang anda konsumsi terlalu sedikit dan tidak teratur juga bisa menyebabkan kehamilan."

Penjelasan Dokter itu semakin membuat Kellani tak bisa berkata-kata lagi. Dokter yang menyadari situasinya langsung undur diri dan meminta Kellani untuk banyak beristirahat.

Kellani masih duduk terdiam di atas ranjangnya. Butuh waktu sepuluh menit untuk menyadari kenyataan bahwa saat ini ia sedang mengandung. Bukan jadi masalah jika anak yang di kandungnya adalah anaknya bersama kekasihnya, tetapi disini semuanya terlalu rumit untuk di jelaskan.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang