Part 5

143K 4.7K 14
                                    

Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok.. Tok.. Tok..

Setelah Robin mempersilahkan masuk Kellani baru berani melangkahkan kakinya ke dalam ruangan. Pria itu begitu santai duduk di kursi kerjanya sambil menyilangkan kaki. Raut wajahnya nampak serius mengamati beberapa lembar kertas putih yang ada di genggamannya.

Menyebalkan. Aku sibuk mencarinya, tapi pak tua ini malah sibuk bekerja di hari minggu seperti ini? Batin Kellani.

"Morning." Sapa Kellani dengan senyuman lembut. "Apa Om selalu bekerja di hari minggu?" Tanya Kellani penasaran.

Robin yang tengah fokus membaca berkas langsung meletakkannya begitu melihat kehadiran wanita itu. Ia pikir yang datang adalah pelayan yang ia minta untuk membuatkannya secangkir kopi. Ternyata malah anjing kecilnya yang datang.

"Aku hanya mempelajari materi meeting untuk besok pagi." Jawab Robin santai. Kemudian mempersilahkannya duduk.

Gadis mungil itu begitu cantik menggunakan dress pilihan Robin. Ia tak menyangka kalau dress hijau cerah dengan motif bunga-bunga tersebut akan sangat menawan jika Kellani yang mengenakan. Wanita itu juga mandi dengan sabun yang biasa dipakai Robin, ia pun baru sadar jika aroma sabunya seharum ini. Robin tersenyum sekilas. Ia terpesona.

Beberapa menit yang lalu Kellani sangat ingin menemui Robin, hingga bersikeras mencarinya. Tapi setelah berhadapan langsung dengan pria itu, ia malah binggung harus memulai pembicaraan dari mana.

Robin pun berinisiatif lebih dulu. "Kellani.." Pria itu merendahkan suaranya.

"Aku minta maaf untuk kejadian semalam. Aku tidak bermaksud tidur dengan putri sahabatku. Tapi kamu harus tahu, dengan kondisimu semalam.. dan juga atas permintaanmu.. aku sungguh tak berdaya untuk menolaknya. Sekali lagi aku minta maaf jika aku sudah berbuat tidak sopan terhadapmu." Ucap Robin hati-hati. Sejujurnya ia malu harus berkata terus terang seperti ini. Bagi Robin ini pertama kalinya ia minta maaf pada wanita yang telah di tidurinya.

"Saya mengerti Om---"

"Kau boleh berbicara santai denganku, seperti semalam." Potong Robin.

Shit! apa pria ini sengaja? 'Seperti semalam' ? Otakku malah jadi berfikiran kotor gara-gara ucapannya. Batin Kellani sebal.

"Aku mengerti, aku pikir lebih baik tidur dengan Om---" Dor! Kellani merutuki kebodohannya. Ucapannya membuat Robin menyerengitkan dahi. "Om jangan salah paham. Maksutku.. bukannya aku bersyukur bisa bersama dengan Om semalam, tapi aku pikir itu lebih baik dari pada aku digilir oleh pria-pria tolol yang memasukan obat perangsang ke minumanku." Jelas Kellani.

Robin menyunggingkan senyum tipis. "Seharusnya kamu tidak datang ke tempat seperti itu sendirian. Apa lagi dengan pakaianmu yang membuat laki-laki hidung belang merasa lapar." Kali ini nada bicara Robin berubah serius.

"Aku hanya bekerja di sana. Aku tidak mabuk atau menggoda laki-laki."

"Apa gajimu di Perusahaan ku masih kurang? Bagaimana jika tidak ada aku semalam? Apa yang akan terjadi selanjutnya pada mu? Apa kau tak memikirkan Daddy mu? Keluargamu!?" Kali ini nada Robin sedikit meninggi.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang