"Tidak Rob! Dia anak sahabatmu. Bagaimana mungkin kau bergairah hanya dengan melihatnya seperti ini."
Robin Waldron.
Pemilik Bank terbesar di Australia yang begitu mencintai mendiang istrinya tidak pernah berfikir untuk menikah kembali. Namun, kehad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinggal menghitung minggu dan sebentar lagi Kellani akan melahirkan, anak sekaligus penerus yang di nantikan oleh seluruh Keluarga Waldron. Sudah beberapa hari ini orang tua Robin juga menginap di Mansion putranya untuk menemani Kellani, sekaligus membantu mempersiapkan kamar untuk Robin's Junior.
Mereka sangat excited, terutama Sarah Waldron yang sampai mendatangkan Desainer Interior ternama. Ia juga menepati ucapannya, dengan memboking seluruh lantai InternationalHospital di Sydney. Khusus untuk kelahiran cucu pertamanya.
Walaupun agak berlebihan, tapi Kellani tidak mau ambil pusing, dan hanya memaklumi kehebohan mertuanya. Kerena Kellani memang tidak punya standart khusus ingin melahirkan dimana, bagaimana interior kamar bayinya atau perabotannya. Asalkan itu demi kebaikan, Kellani hanya tersenyum sambil mengiyakan ucapan Sarah. Ia menganggap apa yang di lakukan Sarah adalah bentuk kasih sayang untuk dirinya.
Wanita yang makin bertambah cantik dengan perutnya yang semakin membuncit itu, juga sudah mengambil cuti sejak beberapa hari yang lalu. Tentunya atas permintaan langsung dari sang Suami-- lebih tepatnya paksaan. Robin hanya ingin Kellani lebih banyak beristirahat, dan mempersiapkan kondisinya sebelum melahirkan nanti.
Selama beberapa bulan menikah dan mengandung Anak dari seorang Robin Waldron, Kellani amat bersyukur atas banyak hal baik yang ia dapatkan. Bukan hanya mendapatkan Suami yang sangat amat menjaganya, Kellani juga di berikan keluarga baru yang begitu perhatian.
Dia yang awalnya hanya ingin fokus pada karier, mendadak di hadapkan pada sebuah pilihan. Menikah, atau membesarkan anaknya seorang diri. Dan sekarang Kellani semakin yakin kalau menikah adalah keputusan yang tepat.
Pada weekend seperti ini, wanita berambut pirang itu sedang menikmati kencan nya bersama sang Suami.
Rupanya Robin dan Kellani sedang asik rebahan di atas bed chair, yang terdapat di halaman belakang rumah mereka. Dengan banyak pohon rindang yang menjulang tinggi, serta swimming poll yang menjadi pemandangan utama.
Robin memejamkan matanya relax, dengan kaca mata hitam yang bertengger di batang hidungnya, merasakan tangan Kellani menyusuri kaos putihnya perlahan. Mengusap-usap perut six pac Robin, sesekali membuat gelitikan kecil.
"Ada enam rotinya. Paling enak kalau di makan pakai ovaltine." Gumam Kellani.
Robin menyeringai. Kemudian membalasnya tak kalah nakal. "Kamu mau makanroti aku, disini?"
"Enggak, sekarang. Aku udah sering makan roti kamu setiap kita bercinta." Kata Kellani sambil nyengir, nampak menggoda. Membuat Robin gemas dengan wajah sang Istri yang semakin imut dengan pipi yang makin membulat.
Robin pun mengigit pipi Kellani yang terlihat lezat di matanya. Aw!
"Sekarang, Mas sukanya gigit-gigit pipi yaaaa.." Robin semakin mahir saja mengigit pipi sang Istri. Asal kalian tahu, itu adalah kebiasaan barunya akhir-akhir ini.
