Part 3

172K 5.4K 56
                                        

⚠️warning: Adult Content! 18+! 🔞

⚠️warning: Adult Content! 18+! 🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir jam tiga pagi.

Jalanan kota Sydney pagi itu nampak lengang. Setelah berhasil mengeluarkan Kellani dari situasi mengerikan, Robin pun segera membawanya keluar dari Club. Ia memacu mobilnya menuju Mansion nya yang memiliki keamanan sangat baik.

Mendengar kedatangan mobil majikannya, beberapa pelayan pun segera menyambut. Robin dengan hati-hati mengangkat tubuh gadis mungil itu. Ia mengendong tubuh Kellani menuju kamar pribadinya. Seluruh pelayan yang ada di rumah itu terkejut dengan perlakuan majikan mereka yang begitu khusus pada gadis muda tersebut.

Sejak di mobil tadi gadis itu terus merancu kalau tubuhnya kepanasan. Kemudian setelah sampai kamar ia justru semakin berteriak kalau ribuan aliran listrik sedang menyetrum tubuhnya. Tapi saat Robin ingin memeriksa, bagian tubuh Kellani malah semakin bereaksi.

Tidak salah lagi. Ini pengaruh obat perangsang.

Flashback At Butterfly

Kellani masih berada di atas panggung sambil memainkan DJ mixer nya, ia begitu mahir memainkannya hingga dapat menghipnotis semua penonton. Gayanya yang asik serta musik yang terdengar fresh membuat semua orang semakin menggila.

Sepasang netra berwarna hijau muda itu masih mengawasi gadis itu dari lantai dua. Walaupun ia tengah sibuk bercengkrama bersama teman-temannya namun matanya tidak dapat lepas dari gadis itu barang sedetikpun.

"Woi !" Teriak Steve membuyarkan pengawasan Robin. "Kamu kenal dengan DJ di bawah Rob? Bola matamu hampir keluar karena terlalu memperhatikannya." Ledek Steve.

"Sikat Rob! Kalau kamu suka ambil aja!" Teriak London yang sudah benar-benar mabuk.

"Bukankah gadis itu terlalu muda untuk Robin?" Ucap Daniel.

"Untuk one night stand tidak ada kriteria wanita muda dan tua. Bahkan aku bisa tidur dengan nenek sekalipun jika aku ingin." Kata London dengan pernyataan konyolnya.

"Jaga bicara kalian! Dia itu anak temanku." Jelas Robin. Sepertinya ketiga sahabatnya itu sudah berkata terlalu jauh.

"Sorry." Kata ketiganya lirih.

Di tengah perdebatan mereka tiba-tiba Kellani turun dari panggung. Dan saat DJ pengganti mulai memainkan musik, Robin baru sadar kalau Kellani sudah tidak ada di sana. Tanpa membuang waktu ia kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"Sorry aku harus pergi, ada urusan mendesak. Kalian lanjutkan saja." Robin buru-buru pamit. Ketiga sahabatnya itu hanya terpaku, apakah urusan yang ia maksud jauh penting dibanding persahabatan mereka.

Di tempat yang di penuhi lautan manusia itu, memang akan sangat sulit untuk mencari seseorang. Perasaan Robin semakin tak karuan, ia takut jika tak dapat mencegah hal buruk yang akan terjadi pada Kellani. Di sudut kerumunan, Robin pun melihat beberapa pemuda yang mencurigakan masuk ke dalam sebuah ruangan.

MY SEXY OLD MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang