Dentingan bel pulang sudah terdengar sepuluh menit yang lalu. Tapi, Hanan masih setia ditempat duduknya. Gadis itu tertidur pulas dengan earphone yang menyumpal dua telinganya.
Jam pelajaran terakhir tidak ada guru, ketika yang lain menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang, bermain, atau lainnya. Tidak dengan Hanan. Gadis itu memilih untuk tidur daripada melakukan hal tidak berguna—katanya tadi saat Kinara mengajaknya pergi ke kantin.
"Kan, sumpah. Untung lo cewek Nan." Gumam seseorang yang baru saja masuk ke dalam kelas Hanan.
Alden berkacak pinggang menatap gadis dihadapannya yang tinggal seorang diri di kelas.
"Nan, astaga."
Tangan Alden bergerak melepaskan earphone milik gadis itu. Benar saja dugaan Alden, Hanan langsung terbangun dan mendongak. "Lo lagi."
"Apa? Lo mau jadi penghuni tetap kelas? Mau nginep sampe besok?"
Gadis itu menoleh ke sekelilingnya, lalu melirik arloji hitam ditangan kirinya. Hanan meringis sendiri ketika tahu bahwa benar sudah jam pulang.
"Mau protes lagi?" kata Alden sambil bersidekap. Hanan tidak mengubris perkataan Alden, gadis itu cepat-cepat merapihkan barangnya.
Alden yang lihat Hanan kelabakan sendiri hanya menggelengkan kepala. Hamper dua minggu hari-hari Alden ditemani gadis yang sifatnya sering berubah-ubah.
Terkadang ceria, terkadang menyendiri—entah lah, menurut Alden aneh. Tapi lama kelamaan laki-laki itu hafal dengan kelakuan Hanan.
"Ayo!" seru Hanan ketika ia sudah selesai membereskan barang-barangnya.
Tanpa aba-aba apapun, Hanan menarik tangan Alden. Laki-laki itu sedikit terkejut, namun tetap mengikuti kemana Hanan menariknya.
"Sorry telat." Kata Hanan ketika ia dan Alden sampai di lapangan indoor. Sheryl bersama beberapa temannya yang sedang duduk ditepi lapangan pun mendongak.
"Santai aja Nan, kan lo sama ketua ini." Celetuk Sheryl sambil terkekeh.
Hanan hanya menunjukkan wajah malasnya pada Alden. Alden menghitung anggota tim Sheryl yang ada, sebentar lagi tim puri akan latihan.
"Mana Key?" tanyanya ketika tidak lihat keberadaan Keyza diantara Sheryl dan teman-temannya.
Sheryl menunjuk keberadaan Keyza dengan isyarat kepalanya. Alden dan Hanan reflek menoleh bersamaan, mengikuti arah yang ditunjuk Sheryl.
"Keyza lagi ditemenin Jefrin dulu." Kata Sheryl dan Alden hanya mengangguk.
"5 menit lagi persiapan." Perintah laki-laki itu yang langsung pergi ke tengah lapangan.
This is what it takes
KAMU SEDANG MEMBACA
this is what it takes [1] ✓ (TERBIT)
Fanfiction[handwritten series #1] ㅡfollow me first before read this bookㅡ ❝ I'll break down these walls that are in our way. If this is what it takes ❞ Hanan, sosok gadis kuat yang memendam apapun sendiri. Gadis itu selalu terlihat baik-baik saja, tetapi ken...