| tigapuluhtiga

235 56 28
                                    

Play song🎧 Overboard ㅡ Justin Bieber

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play song
🎧 OverboardJustin Bieber


" It feels like we've been out at sea,
So back and forth that's how it seems,
And when I wanna talk you say to me
That if it's meant to be it will be.

So crazy in this thing we call love
And now that we've got it we just can't give up.
I'm reaching out for you
Got me out here in the water.

I'm overboard, and I need your love.
Pull me up, I can't swim on my own
It's too much, feel like I'm drowning without your love.
So throw yourself out to me
My lifesaver. "









Penampilan Hanan kali ini bisa dibilang buruk. Bajunya basah, untung saja tertutupi jaket. Rambutnya yang tergerai itu lepek terkena derasnya air hujan. Pipinya masih memerah bekas tamparan Jegan tadi.

Hanan mengeringkan rambutnya lebih dulu baru melangkah menuju ruangan Jefrin tepat berada di lantai 4.

Tok! Tok!

Gadis itu mengetuk kusen pintu dan memutar kenopnya hati-hati. "Assalamu'alaikum."

Pelan-pelan ia melangkah masuk dan matanya langsung menangkap Jefrin yang sedang duduk bersandar di atas brankar.

"Wa'alaikumsalam." jawab orang-orang yang ada di dalam ruangan serentak.

Di sana berkumpul ketiga temannya, Teza, Jeffrey, dan tentunya Keyza yang sedang duduk di kursi samping kasur Jefrin.

Keyza memegang mangkuk berisi bubur yang Hanan yakin gadis itu pasti sedang menyuapi Jefrin.

"Sorry telat. Hujan gede." Vano menghampiri Hanan dengan langkah lebar ketika sahabatnya itu memasang senyum canggung.

"Gak papa, duduk sini Nan." ajak Hendra menepuk sofa kosong tepat di sebelahnya. Namun Hanan hanya balas senyum kikuk, karena posisi itu terlalu berdekatan dengan Teza.

"Iya Hen."

Vano memperhatikan Hanan dari atas sampai bawah. Ia tahu, sangat tahu. Apalagi ketika diperhatikan sangat detil, gadis itu terlihat sekali habis hujan-hujanan. Rambutnya walaupun sudah sedikit kering masih terlihat lepek.

"Hujan-hujanan pasti?" tebak Vano yang dibenarkan Hanan dalam hati. Perempuan itu tersenyum lebar, kemudian matanya melirik Jefrin yang sedang asyik mengunyah.

"Lo kemana? Belom ganti baju. Jangan bilang gak pulang?" bisik Vano namun nada bicaranya terdengar geram.

"Ssstt.." Hanan meletakkan telunjuknya di depan bibir, tanda menyuruh Vano agar diam. "Gue samperin Jefrin dulu."

Dengan ragu dan perasaan canggung, Hanan melangkah mendekat. Hendra mengajak Reva keluar, Teza pun ikut keluar tanpa diajak. Hanan tahu, Teza tidak ingin meihat dirinya. Sedangkan Jefferey masih setia duduk di tempat.

this is what it takes [1] ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang