Malam harinya Asha termenung di balkon kamarnya,dia masih memikirkan kejadian tadi di sekolh,bukan kejadian bersama Evan namun kejadian bersama Aksel,dia harus siap melerakan Aksel juga,tohh umur ngga ada yang tau kan?
"Dek,lo mikirin apa."Tanya Darel yan baru saja datang.
Asha terlonjak."Eh ngga kok bang,Asha cuma lagi mandangin bintang."Ujar Asha.
Darel tetaplah Darel,dia tahu kekhawatiran Asha saat ini."Dek lo sabar yaa,gue tau posisi lo saat ini sulit."Ujar Darel.
"Harus kaya gitu yah bang,takdir memang selucu itu yah bang,takdir ngga ngebiarin Asha bahagia."Ujar Asha yang masih setia menatap langit.
"Bahagia ngga selalu tentang cinta dek,abang juga bisa kok bahagiain Asha."Ujar Darel lembut,hati Darel sedikit sakit jika melihat adiknya sedih.
Mendengar ucapan Darel dia menjadi teringat kepada Evan,lelaki yang dia temui tadi siang."Abang akan selalu menjadi kebahagiaan Asha setiap saat,tapi ini bukan tentang cinta bang,ini tentang takdir."Ujar Asha.
Darel terdiam dia bingung ingin menjawab apa.
"Tentang takdir yang mempermainkan Asha,tentang takdir yang ngga ngebiarin Asha bahagia,tentang takdir yang ngebuat Asha menderita."Ujarnya sedih.
Darel masih terdiam.
Asha tertawa renyah namun ada arti didalamnya."Asha cuma sedih kenapa sih Asha ditakdirkan seperti ini,Asha capek bang pura2 tegar kaya gini,sesekali Asha pengin luapin kesedihan Asha,Asha capek pura2 seakan akan Asha baik2 aja."
"Asha iri liat semua orang bahagia bisa ketawa tanpa beban,sedangkan Asha,Asha cuma ketawa sebentar terus masalah dateng,semakin Asha bahagia Asha semakin mendapat banyak masalah."
"Asha pengin hidup bebas bang,Asha pengin kaya omah pasti dia bahagia disana bang."Ujarnya,dia menangis meratapi takdirnya.
Darel memeluk adik tersayangnya."Ngga,Asha ngga boleh bicara kaya gitu,masih ada bang Darel sama bang Fathur."Ujar Darel diapun jadi ikut menangis.
Darel melepas pelukanya lalu menangkup pipi Asha."Dengerin abang,Asha ngga boleh sedih yahh,apalagi karena cowok,dan maafin abang karena ngga bisa berbuat apa2,ini masalah Aksel biar Aksel yang menyelesaikanya."Ujarnya.
"Aku tahu bang Carissa adalah hidup Aksel,jika Carissa meninggalkan Aksel pasti dia akan terpuruk dam sedih bang,tapi Aksel juga ngga tau bang kalo Asha juga sakit,Asha juga butuh dia bangg."Tangisnya tambah pecah,Darel tidak bisa berbuat apa2 saat ini.
"Maafin abang dek,abang akan berusaha buat jagain kamu selamanya,dan maafain abang juga untuk sementara ini abang akan jauhin kamu dari Aksel agar hati kamu ngga sakit."Batin Darel
"Syutt sekarang kamu tidur aja yaa,jangan terlalu dipikirin dek nanti malah lo sakit,kalo lo sakit gue bakal diamuk sama bang Fatur."Ujarnya sedikit ana nada ketakutan.
Asha terkekeh melihat raut wajah Darel yang ketakutan."Ngga kok aku kuat bang,tapi temenin aku sampe tidur ya bang,Asha takut sendirian."Ujarnya.
Darel mengernyit heran."Tumben minta ditemenin,kenapa kamu."Tanya Darel.
"Cuma mau aja."Jawab Asha seadanya.
Lalu mereka beranjak dari balkon untuk menuju ranjang Asha,ranjang Asha cukup besar hingga bisa menampung 3 orang didalam situ,Asha berbaring disusul dengan Darel yang duduk disamping Asha,dia mengelua elus rambut adiknya.
"Bang,aku mau cerita deh."Ujar Asha,dia ingin menceritakan kejadian tadi disekolah pas Asha bertemu Evans.
"Mau cerita apa."Tanya Darel sembari mengelus elus puncak kepala Asha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA [Selesai]
Teen FictionRank #7 Selesai (30/5/2020) #5 Kata (30/05/2020) Ini adalah kisah tentang pencarian cinta sejati mereka masing2,siapa yang benar2 mencintai mereka dan siapa yang hanya berpura pura mencintai mereka,semua ada disini. Ashalina Kinandita Mallory gadis...