Capt-29 Darel sayang Asha

1.2K 81 0
                                    

Asha kecil sedang bermain main ditaman rumahnya bersama Darel dan Fatur,mereka sangatlah bahagia dan jangan lupakan kedua orang tua mereka juga yang menemaninya.

"Bang alel sama bang atul Asha mau bunga itu."Ujar Asha kecil sembari menunjuk bunga lily yang sangat cantik.

"Iya dek sebentar,nanti abang ambilin."Ujar Fatur.

"Sekalang ngga mau nanti2."Ujar Asha cemberut.

"Ihh adek abang lucu banget sih mukanya jelek."Ujar Darel meledek Asha.

Asha kesal lalu dia memanyunkan bibirnya."Abang alel jahat,Asha benci ama bang alel."Ujarnya.

"Darel Fatur hayuh kalian jangan nakal sama Asha."Ujar ibu Asha memperingati.

Fatur dan Darel hanya tertawa."Ngga kok mah,kita berdua baik kok."Ujar keduanya.

"Bang ihh ambilin bunga itu."Ujar Asha kecil sembari menggoyangkan lengan Fatur dan Darel.

"Sabar elahh."Ujar Darel.

Lalu Darel mengambilkan bunga lily itu untuk adiknya tersayang.

"Maacihh bang alel bang atul."Ujar Asha senang sembari memeluk keduanya.

"Ama2 adek Asha yang cedel."Ledek Darel.

Asha melepas pelukanya,dia kembali merajuk."Ishh abang alel jahat."Ujar Asha.

"Mamahh abang alel akalll huaa.."Ujar Asha sembari berlari kearah kedua orang tuanya.

"Darell kan kamu ngeledek Asha lagi."Ujar ayah Asha.

"Hehe ampun pah,abisnya Asha lucu."Ujar Darel dengan kekehanya,bocah lelaki itu kini sudah berumur 6 tahun.

"Sekarang kamu minta maaf."Perintah Ibu Darel.

Darel menundukan kepalanya."Maafin aku sha,janji deh ngga nakal lagi."Ujarnya.

Asha tersenyum."Iya bang,Asha kan sayang abang."Ujar Asha lalu dia memeluk Darel.

Semua yang melihat itu terharu,Asha sangat menyayangi Darel dan juga sebaliknya,pemandangan ini sangat sulit didapatkan di era jaman ini.

*****

"Bang."Panggil Asha,kini gadis itu sudah berada dikamar Darel.

Darel menoleh."Ada apa dek,lo butuh sesuatu."Tanya Darel,dia langsung meletakan ponselnya.

"Emmm...aku mau bilang sesuatu sama abang."Jawab Asha sedih,bagaimana pun dia harus mengatakan ini.

"Bilang apa dek."Ujar Darel.

Asha memberikan surat yang dokter raga kasih terkait penyakitnya."Baca bang."Ujarnya.

Darel langsung membuka surat itu dan langsung membacanya.

Deg.

"Apa2an ini sih."Ujar Darel geram,dia meremas remas kertas itu.

"10 hari bang semuanya bakal berakhir."Ujar Asha.

"Ngga!lo ngga boleh ninggalin gue sha"Ujar Darel,sama halnya seperti Evans dia juga menangis.

Asha menghela nafasnya panjang,dia tidak boleh menangis."Dengerin aku bang,percuma aku didunia ini bang,aku ngga bahagia disini,mungkin emang tempat aku bukan disini,abang juga sedih kan kalo liat aku terluka terus,makanya kalo aku ngga ada abang ngga akan liat aku terluka lagi."Ujar Asha.

"Tapii bukan kaya gini caranya Sha."Ujar Darel.

"Ngga ada cara lain bang,aku harap abang jadi orang bener kedepanya,jangan ikutan geng ngga jelas kaya sekarang dan cepet2 punya pacar bang."Ujar Asha terkekeh.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang