Capt-25 Evans Baik

1.2K 81 0
                                    

Bahkan dia saja tidak tahu keadaanku seperti apa,karena dia lebih mementingkan keadaan sahabatnya.

Darel sudah berada di rumah sakit namun dia belum mengabari Fatur,takut kuliahnya terganggu,dia sangat sedih dan terpukul karena Asha kecelakaan,dia mendapat berita ini dari Kaila.

"ARGHHHH,KENAPA INI BISA TERJADI HAH!?."Teriak Darel,Kaila dan Brian tidak pernah melihat darel seterpukul ini dan semarah ini.

"Rel lo tenang dulu."Ujar Brian menenangkan.

"TENANG GIMANA?!ADEK GUE YAN,ADEK GUE KECELAKAAN."Murkanya,lalu dia beralih menatap Evans."Pasti ini semua gara2 lo kan."Tanya Darel marah.

Evans hanya diam,dia memang mengakui kesalahanya,andai saja dia tidak memaksa Asha untuk pergi denganya pasti ini semua ngga akan terjadi.

"Sabar rel,ini bukan salah dia."Ujar Brian menenangkan,dia khawatir Darel akan menghabisi Evans disini.

"Jelasin."Ujarnya lirih namun terkesan tajam.

"Singkatnya tadi Asha ngeliat Aksel sama Carissa pelukan,trus dia juga liat Aksel cium keningnya Carissa,Asha nangis dia lari ngga tau kemana pas mau nyebrang Asha ketabrak truk dan sekarang truk itu pergi,untung Evans buru2 bawa dia kerumah sakit."Jelas Brian sembari menenangkan kekasihnya yang nangis sedari tadi.

"ARGHHH,GUE NGGA BECUS JADI ABANG."Ujar Darel memukuli tembok rumah sakit.

"Rel,maafin gue ya andai gue ngga ajak Asha pergi mungkin ini ngga akan terjadi."Ujar Evans lirih.

Darel mendongak menatap Evans."Gue pengin marah sama lo vans,tapi adek gue selalu bilang,cari tahu dulu yang sebenarnya sebelum menghakimi seseorang dan disini lo ngga salah vans,malah gue berterima kasih udah bawa Asha kerumah sakit."Ujarnya sembari menepul bahu Evans.

Evans tersenyum lega."Thanks ya rel,walaupun begitu gue tetep merasa bersalah."Ujar Evans.

"Vans lo orang baik,lo ngga kaya Farel walaupun kalian sepupuan,Asha udah cerita tentang lo dan gue percaya sama apa yang Asha omongin."Ujar Darel sembari tersenyum.

"Terus kita harus gimana rel,apa sebaiknya kita kasih tau Aksel."Ujar Brian.

"Lo gila!?gue ngga akan kasih tau dia,dia yang udah buat dia kaya gini."Ujar Darel marah.

"Gue sebagai temanya Aksel juga kecewa rel,gue udah ada feeling kalo semuanya bakal rumit,tapi Aksel itu pacarnya Asha rel."Ujar Brian.

"Gue abangnya yan,lo ngga tau seberapa berharganya Asha bagi gue,dia segalanya bagi gue,dan kalau Aksel kesini malah bakal memperkeruh keadaan."Ujar Darell.

"Hikss...Asha kenapa sha,kenapa lo gini sih."Ujar Kaila sembari menangis dipelukan Brian.

"Ngga usah khawatir,Asha pasti sembuh sayang."Ujar Brian menenangkan kekasihnya.

Dokter yang menangani Asha keluar dari ruangan,dokter itu dokter raga dokter yang memang biasanya menangani Asha saat check up.

Mereka menghampiri dokter raga."Dok gimana keadaan adek saya dok."Tanya Darel dengan tidak sabar.

Dokter raga menghela nafas."Keadaanya parah rel,luka yang ada dikepala membuatnya kehilangan banyak darah,terlebih lagi keadaan ginjalnya bertambah buruk karena hantaman keras di perutnya,kita harus segera donorin darah untuk Asha,golongan darahnya O dan rumah sakit ini sedang tidak mempunyai golongan darah O."Jelas dokter raga sedikit berat,karena yang dibawakan adalah berita buruk.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang