Capt-42 Mengenang Asha.

2K 90 6
                                    

Evans sedang menatap dirinya dipantulan cermin,penampilanya sangatlah sempurna,digenggamanya sudah ada sebuket bunga mawar yang isinya 17 batang bunga mawar,sesuai tanggal ulang tahun Asha.

Sebelum kepesta kelulusan SMA,Evans ingin mengunjungi makam Asha terlebih dahulu,karena memang sekarang tanggal 17,ingat kan?permintaan Asha?setiap tanggal ulang tahunya Evans harus memberikan bunga lily putih dimakamnya.

Tak mau membuang buang waktu kini Evans berangkat kemakam Asha,makam sahabat atau teman kecilnya,teman yang menghiburnya waktu dia menangis dulu.

10 menit cukup baginya untuk kemakam Asha,sekarang Evans sudah berdiri dimakam Asha,bunga lily yang diataruh bulan lalu sekarang sudah layu,bahkan mati Evans menggantinya dengan bunga lily yang dia bawa.

"Hay tuan putri,ngga nyangka kamu udah ninggalin aku berbulan bulan lamanya."Evans mengelus nisan Asha.

"Aku rindu kamu tau,aku dulu belum sempat bilang ke kamu kalau aku sayang kamu."

"Sekarang udah terlambat sha,kamu udah ngga ada disisi aku,aku rindu Asha yang ketawq bareng aku dulu."

"Sesuai permintaan kamu aku bawain bunga lily kesukaan kamu,semoga kamu suka ya dan liat penampilan aku,aku kelihatan sempurna kan,malam ini aku ada acara kelulusan sha."

"Dan yang ngebuat ngga sempurna adalah ngga ada kamu,aku ngga punya gandengan sha,sama kaya abang kamu."Evans terkekeh.

"Semoga kamu tenang disana,bahagia selalu ya,sampein pesan aku ke orang tuaku kalau kamu ketemu,suruh mereka liat anaknya udah sebesar ini."Evans terkekeh lagi,dia menghela nafasnya dia seperti orang gila mengoceh sendiri.

"Excuse me."Ujar seseorang yang ada dibalik Evans.

Evans tersentak lalu dia menoleh."What's wro-."Ucapan Evans terhenti karena melihat perempuan didepanya,matanya sama dengan mata Asha,rambut coklatnya sebahu dan cara berpakaianya juga sama dan dia juga membawa bunga lily putih,yang membedakanya adalah wajah mereka tidak sama,siapakah dia?

Perempuan itu melambaikan tanganya di depan wajah Asha."Hello,Are you okay?."Ujar gadis itu.

Evans membuyarkan lamunanya."Sorry,can I help you?."Tanya Evans.

Gadis itu menggelengkan kepalanya."Nothing,just like that I want to be a post next to your lover's tomb?."Jawab gadis itu dengan hati2.

"Ohh well please."Ujar Evans mempersilahkan gadis itu untuk lewat.

Gadis itu meletakan bunga lily yang dia bawa kemakam itu,lalu mengelus nisan makam itu,sepertinya itu makam kekasihnya.

"Your lover?."Tanya Evans kepada gadis itu.

Gadis itu menoleh."No!he is my best friend."Jawab gadis itu.

Evans mengangguk."Then,is that your lover's grave?."Tanya gadis itu.

"Just like you,she's my best friend."Jawab Evans.

Gadis itu mengangguk lalu berucap."It hurts when you are left behind by the people we care about."Ucap gadis itu.

"You really fell very sick."Ucap Evans.

"I forget to get acquainted,what's your name?."Tanya gadis itu.

"Evans Adi Nugroho,Your name?."Jawab Evans.

"Valerie Gabriela,Indonesia?."Ujar gadis itu,ternyata namanya Valerie Gabriela.

"Yes I come from Indonesia."Ujar Evans.

"Aku kira kamu bukan orang Indonesia."Ujar Valerie sembari terkekeh.

ASHALINA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang